8 Kasus Manusia Diterkam Buaya yang Menghebohkan, Ada yang Diterkam saat Mandi di Sungai hingga BAB
Seorang pria paruh baya bernama Abdul Karim (50) tewas diterkam buaya di Tanjung Jabung Barat, Jambi. Abdul diterkam buaya saat buang air besar.
Penulis: Indry Panigoro | Editor: Indry Panigoro
TRIBUNMANADO.CO.ID, TOMBARIRI - Warga Bumi Nyiur Melambai Sulawesi Utara (Sulut) dibuat geger dengan kasus manusia dimakan buaya.
Peristiwa naas yang menggeparkan orang Sulut itu terjadi sekira pukul 09.00 Wita, Jumat ( 12/01/2018), di Desa Ranowangko (wilayah Tanawangko), Kecamatan Tombariri, Kabupaten Minahasa, Sulut.
Korbannya adalah wanita bernama Deasy Tuwo (44), yang merupakan karyawan CV Yosiki.
Kasus inipun menambah deretan kasus manusia diterkam buaya.
Baca: 7 Fakta terkait Buaya yang Terkam Deasy Tuwo: Namanya, Usia 20 Tahun hingga Milik WN Jepang
Ada korban yang meninggal dunia dan ada juga yang berhasil selamat meski dengan luka serius.
Tak hanya orang lokal, ternyata ada juga seorang turis asal Rusia Sergey Lykhwar yang pernah menjadi korban keganasan buaya.
Baca: 6 Fakta Mucikari Vanessa Angel, Mengaku Jadi Korban, hingga Dapat Fee 10 Persen
Baca: VIDEO - Berkedok Penelitian, Presenter Berita Dimintai Foto Telanjang oleh Oknum yang Ngaku Dokter
Baca: Menyadari Namanya Masuk Daftar Saksi Baru Prostitusi, Ini Jawaban Lugas Baby Shu
Sergey kala itu tengah asik snorkeling menikmati indahnya alam Raja Ampat, Papua Barat di Pulau Manyaifun.
Berikut 8 kasus buaya menerkam manusia yang dirangkum Tribunmanado.co.id dari detikcom dari berbagai peristiwa.
1. Mandi di Sungai, Janda di Meranti Riau Digigit Buaya
Akim (34) dan Mona (32) beserta teman-temannya asyik mandi di sungai di Kabupaten Meranti, Riau, Jumat (12/05/2017) lalu.
Saat sedang mandi, tiba-tiba mereka diserang buaya. Keduanya pun akhirnya bergelut dengan buaya.
"Ketika mandi, korban digigit buaya dan langsung ditarik ke dasar. Saat itu saksi Mona mencoba menyelamatkan rekannya dengan menarik rambutnya, tapi terlepas dari genggaman," kata Kapolres Meranti AKBP Barliansyah saat dimintai konfirmasi detikcom, Sabtu (13/5/2017).
Barliansyah mengatakan, ketika buaya itu terus membawa Akim ke dasar sungai, korban berusaha bertahan dengan memegang batang kayu yang ada di dalam sungai.
"Melihat hal itu, rekannya, Mona, membantu menyelamatkan dengan menarik tangan korban. Tapi buaya tetap menggigit pinggang korban," kata Barliansyah.
Karena buaya itu tetap tidak melepaskan gigitannya, kata Barliansyah, rekan Akim, Mona, lantas mengambil pucuk nipah.
Bermodalkan pucuk nipah ini, Mona memukul kepala buaya itu.
"Dengan memukulkan ke kepala, akhirnya buaya melepaskan gigitannya dan korban pun selamat," tutur Barliansyah.
Akim yang statusnya janda tanpa anak akhirnya harus dirawat di RSUD Selatpanjang, Meranti.
Korban mengalami gigitan di pinggang sebelah kiri serta paha kanan dan kiri bagian dalam.
Telapak kakinya juga digigit buaya itu.
2. Turis Rusia Tewas Diserang Buaya Saat Snorkeling di Raja Ampat
Seorang turis asal Rusia tewas diserang seekor buaya di Raja Ampat, Papua Barat. Insiden ini terjadi saat turis Rusia itu sedang pergi snorkeling di Pulau Manyaifun.
"Kejadian tanggal 29 Maret 2016 di Pulau Manyaifun, korban atas nama Sergey Lykhvar," ucap petugas SAR Sorong, Karel, saat dikonfirmasi detikcom, Sabtu 2 April 2016.
Dia mengatakan, jasad Lyhkvar ditemukan selang 4 hari setelah dia dilaporkan hilang.
Terakhir kali, Lykhvar diketahui pergi snorkeling di sekitar pulau terpencil Manyaifun.
Petugas penyelamat memergoki seekor buaya air asin berukuran besar ketika menemukan jasad Lykhvar.
"Kami sudah laporkan semua ini ke pihak kepolisian dan imigirasi untuk kordinasi dengan Kedubes Rusia," ujar Karel.
3. Sedang BAB di Sungai, Abdul Karim Tewas Diterkam Buaya
Seorang pria paruh baya bernama Abdul Karim (50) tewas diterkam buaya di Tanjung Jabung Barat, Jambi. Abdul diterkam buaya saat buang air besar di sungai.
"Korban sedang buang air besar di jembatan dekat rumahnya, tiba-tiba terdengar suara minta tolong dari korban," kata Kapolda Jambi Brigjen Bambang Sudarisman dalam keterangannya, Minggu 12 April 2015.
Karena mendengar suara minta tolong, istri korban langsung memeriksa sumber suara dan tidak menemukan Abdul di lokasinya semula. "Dugaan kuat dari warga, korban diterkam buaya di daerah tersebut," ujar Bambang.
Polsek Tungkal Ilir, bersama Kepala Desa dan perangkat Desa Kemuning lalu melakukan pencarian di sekitar sungai dengan dibantu warga. Kemudian 'tim gabungan' ini menemukan seekor buaya dewasa dengan panjang sekitar 4 meter pada keesokan harinya di sungai yang sama.
Buaya itu pun ditangkap warga. Beberapa jam setelah penemuan buaya itu, warga menemukan potongan jasad Abdul Karim di sekitaran sungai. Kondisinya mengenaskan, dengan kondisi tangan hilang, dan kedua kaki patah. Potongan jenazah kemudian dievakuasi ke rumah korban.
4. Abdullah Tewas Diterkam Buaya saat Mandi di Sungai
Seorang warga tewas diterkam buaya di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT). Mayatnya ditemukan sekitar lima jam setelah disergap di sungai.
Korban Abdullah (32) diterkam buaya sekitar pukul 09.00 Wita, Rabu 15 April 2015. Saat itu korban diketahui sedang mandi di Sungai Nanga Nae, Kampung Nanga Nae, Desa Macang Tanggar, Kecamatan Komodo. Buaya itu membawa korban ke dalam sungai dan tak muncul lagi.
Warga yang mengetahui kejadian itu, berusaha mencari korban. Dengan perahu mereka menelusuri sungai. Laporan juga disampaikan kepada pihak terkait, termasuk Pos SAR Labuan Bajo.
"Begitu mendapat laporan, ada sepuluh orang anggota SAR yang ke lokasi membantu mencari," kata Bayu, salah seorang personel SAR Labuan Bajo.
Setelah melakukan pencarian sekitar lima jam, korban akhirnya ditemukan sekitar pukul 14.10 Wita. Kondisinya sudah meninggal dunia.
5. Pawang Tewas Diterkam Buaya di Kutai Kartanegara, Kaltim
Suprianto, yang mengaku sebagai pawang buaya, hilang diduga diserang buaya di Muara Jawa, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Sabtu (16/9). Suprianto rupanya terjun ke sungai untuk menyelamatkan warga Kutai lainnya yang lebih dulu diserang Buaya pada Jumat (16/9) di lokasi yang sama.
"Jadi ada 1 korban hilang, pertama ada satu yang hilang isunya dimakan buaya. Lalu didatangkan (Suprianto), pawangnya lalu masuk ke sungai," ujar Kapolres Kutai Kartanegara (Kukar) AKBP Fadillah Zulkarnaen, kepada detikcom, Minggu (17/9/2017).
Fadil mengatakan, warga yang diduga hilang pada Jumat lalu adalah Arjuna. Maksud Suprianto masuk ke sungai pada keesokan hari nya adalah untuk mencari Arjuna. Namun Suprianto malah senasib dengan Arjuna, keduanya kini menghilang di dalam sungai.
Padahal, saat mencari Arjuna, sang pawang Suprianto membaca mantra-mantra sambil berenang mengarungi sungai.
6. Buaya Memulangkan Jasad Korbannya Setelah Diterkamnya saat Mandi
Sarifuddin (40) dimangsa buaya saat tengah mandi di Sungai Lempake, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Buaya itu kemudian mengembalikan sebagian jasad Sarifuddin. Pawang buaya disebut memiliki andil dalam peristiwa ini.
"Masyarakat memanggil pawang buaya dan korban diantar oleh buayanya," ujar Kapolres Berau AKBP Andy Ervyn kepada detikcom, Kamis (20/7/2017).
Buaya tersebut membawa jasad Sarifuddin dengan diselipkan di mulutnya. Hal ini diketahui saat petugas kepolisian pimpinan Kapolsek Talisayan Iptu Faisal Hamid bersama warga mencari korban yang berdomisili di Kampung Biatan Lempake, Biatan, Kabupaten Berau. Peristiwa ini terjadi pada Rabu (19/7) sekitar pukul 09.00 Wita.
"Kemudian dilakukan pencarian seperti yang ada di video itu. Ada buaya yang membawa jenazah, lalu dibawa ke tepi sungai seperti di video itu," ujar Andy.
7. Detik-detik Menegangkan Sudianto Lolos dari Terkaman Buaya
Sudianto (39) sibuk menyusun batang pohon sagu untuk dijadikan rakit di sungai. Tiba-tiba seekor buaya menerkamnya. Beruntung, dia lolos dari maut setelah bergulat sengit dengan buaya.
Kapolres Meranti, AKBP Barliansyah, menceritakan Sudianto yang merupakan warga Desa Lukan, Kecamatan Tebing Tinggi Timur, Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau berhasil selamat dari cengkraman buaya. Sudianto diserang buaya saat tengah bekerja untuk menyusun batang pohon sagu untuk dijadikan rakit dan ditarik dengan kapal pada Rabu 26 April 2017 sekitar pukul 09.00 WIB.
"Ketika menyusun batang sagu itu, tiba-tiba muncul buaya dari sungai. Buaya itu langsung menerkam paha kanan korban," kata Barliansyah kepada wartawan, Kamis (27/4/2017).
Menurut Barliansyah, Sudianto dapat melepaskan gigitan buaya. Dia kemudian berusaha naik ke atas kapal motor yang akan menarik rakit sagu tersebut.
8. Buaya Peliharaan Terkam Karyawan Wanita di Tanawangko, Sulawesi Utara
Seorang karyawan wanita bernama Deasy Tuwo (44) tewas setelah diserang buaya peliharaan di perusahaan pembibitan mutiara, Desa Ranawangko, Kecamatan Tombariri, Kabupaten Minahasa, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) pada Jumat (11/1/2019).
Dikabarkan, Deasy terpelesat ke tempat penangkaran saat memberi makanan buaya tersebut.
Tubuh korban pun tampak tercabik pada bagian perut dan dada hingga tangan kanannya tampak putus.
Peristiwa ini langsung menjadi viral di media sosial Facebook dan dibagikan berkali-kali.
Umumnya warganet mengaku prihatin terkait peristiwa nahas menimpa korban.
Kapolres Tomohon, AKBP Raswin Sirait mengatakan, pihaknya masih menyelidiki kejadian tersebut.
"Kita masih lidik dan mengetahui apakah buaya tersebut memiliki surat ijin atau tidak," kata Sirait.
Ia menambahkan, jika tidak adanya surat ijin, pemilik buaya ini akan ditahan.
Informasi yang dihimpun tribunmanado.co.id, jasad korban ditemukan oleh ketiga rekannya yang menvari korban.
Perusahan tersebut dikabarkan milik Warga Negara Jepang.
Jasad korban pun sudah dibawa ke RSUP Kandou untuk diautopsi.

Viral Kabar Buaya Peliharaan Serang Manusia di Tanawangko, Tubuh Korban Tercabik-cabik
Kabar buaya peliharaan menyerang manusia di Perum Mutiara, Tanawangko, Kecamatan Tombariri, Kabupaten Minahasa, menjadi viral di Facebook pada Jumat (11/1/2019)
Hal ini diunggah oleh akun Facebook Richell Kawalod.
Richell Kawalod mengunggah sejumlah foto lokasi kejadian dan foto buaya dan korban.
Dia memberi foto keterangan pada unggahannya berikut:
TKP mutiara tanawangko ...
korban buaya

Unggahan tersebut sudah ratusan kali dibagikan, mendapatkan banyak like dan komentar dalam 1 jam sejak di-posting.
Di kolom komentar, Richell Kawalod menyebutkan bahwa peristiwa tersebut terjadi di Perum Mutiara Tanawangko, Minahasa.
Baca: Deretan Artis Indonesia Berdarah Manado yang Tersandung Kasus, dari Kasus Pelakor hingga Korupsi
Dia menyebutkan korban adalah pekerja yang hendak memberi makan hewan peliharaan itu.
Namun, korban terpeleset dan jatuh ke lubang yang berisi buaya.
Dia menyebut sebagian tubuh wanita itu habis dimakan buaya tersebut.
Unggahan ini terus dibagikan ratusan warganent yang umumnya menyatakan keprihatinan atas musibah tersebut
Michella Repi Iih kasiang, kg dia jdi korban dang ktu?
Fanny Lasapu ooh kasiang
Marsel Audi Richell Kawalod alastagaaaaa ...Kong buaya makan pa dia? Di mana itu dhe?
Clarensia Adam Richell Kawalod katu e, dia j se mkan abis itu dia mkan sndiri tu j se mkn pa dia, MANG BUAYA
Rondonuwu Rivkha Ikha Kage sto orng sngja d tolla smpe dya mso dlam kndang buaya
- 7 Fakta terkait Buaya yang Terkam Deasy Tuwo: Namanya, Usia 20 Tahun hingga Milik WN Jepang
Seekor buaya peliharaan yang berukuran besar menerkam wanita bernama Deasy Tuwo (44), karyawan wanita CV Yosiki di Desa Ranowangko (wilayah Tanawangko), Kecamatan Tombariri, Kabupaten Minahasa, Sulut, Jumat (11/1/2019) siang.
Banyak yang penasaran dengan peristiwa tersebut.
Pasalnya buaya tersebut sudah bertahun-tahun dipelihara dan berada dalam kadangnya.
Korban pun diduga terpelesat ke dalam kadang saat memberi makan.
Baca: 5 Populer 11 Januari 2019 - Kronologi, Fakta-fakta hingga Kondisi Jasad Deasy Tuwo Diterkam Buaya
Baca: 9 Fakta Kasus Buaya Terkam Deasy Tuwo di Ranowangko: Kronologi, Kondisi Jasad hingga Milik WN Jepang

Berikut fakta-fakta terkait buaya yang menerkam Deasy Tuwo:
1. Milik Warga Negara Jepang
Buaya menerkam Deasy Tuwo merupakan peliharaan WN Jepang bernama Ochiai
Mr Ochiai merupakan pemilik perusahaan tempat Deasy Tuwo.
Di areal perusahaan, Mr Ochiai pun memelihara ikan arwana
Baca: Kronologi Penemuan Jasad Deasy Tuwo yang Diterkam Buaya Peliharaan WN Jepang
Baca: Cerita Pemandi Jenazah Deasy Tuwo yang Diterkam Buaya Peliharaan, Begini Kondisi Jasad Korban

2. Bernama Merry
Merry Supit (36) mantan pekerja CV Yosiki mengatakan buaya tersebut diberi nama Merry. Merry yang memberi makan buaya tersebut sebelum Deasy.
"Saya sebagai pegawai pembibitan mutiara. Saat itu buaya yang juga diberi nama seperti nama saya (Merry) ini, masih berukuran sama seperti kayu ini," kata Merry sembari menunjuk batang pohon berukuran panjang 1,50 meter yang tergeletak di sampingnya.
Baca: Deasy Tuwo, Wanita yang Diterkam Buaya Peliharaan Dikenal Pendiam tapi Rajin
Baca: BKSDA Sulut akan Evakuasi Buaya Peliharaan WN Jepang yang Terkam Deasy Tuwo ke Bitung
3. Berusia 20 Tahun
Merry Supit (36) mantan pekerja CV Yosiki mengungkapkan umur buaya tersebut diperkirakan sekitar 20 tahun. Pasalnya buaya tersebut sudah ada saat dia masuk kerja pada tahun 2000 silam.
Namun, dia memilih keluar saat perusahaan bangkrut pada 2005 silam.
4. Makanan Buaya
Merry Supit (36) mengungkapkan buaya tersebut sering diberi makan ayam, tongkol, dan ikan tuna.
"Semuanya harus fresh, dia tak mau makan bila sudah dibekukan atau sudah mati beberapa hari," kata warga Jaga X Ranowangko.

5. Terlalu Besar
Merry Supit (36) mengungkapkan, beberapa waktu lalu buaya itu ingin diserahkan ke penangkaran namun mereka menolak karena tak punya kandang sebesar milik perusahaan itu.
6. Cara Beri Makan Buaya
Merry Supit (36) mengungkapkan cara khusus beri makan buaya tersebut
"Kami mendekat ke kandangnya lalu menepuk-nepuk dinding bagian dalam kandang itu sampai buaya datang mendekat dan membuka mulutnya, tinggal melempari makannnya," ujar Merry.
7. Dibeli di Bitung
Noldy Pinontoan, Mantan petugas keamanan di CV Yosiki mengungkapkan buaya tersebut dibeli saat dirinya dan Deasy masuk kerja pada 1999. Buaya itu dibeli dari Kota Bitung.
"Saat itu berjumlah dua ekor. Masing-masing panjangnya sekitar satu meter," kata dia
Noldy pun sering memberi makan kedua buaya itu hingga suatu hari, seekor dari kedua buaya itu hilang.
"Karena mereka saling memangsa. Buaya laki-laki ini yang tersisa," ungkap pria yang lebih akrab disapa Pala ini.
Artikel ini telah tayang di detik.com dengan judul "7 kasus-manusia-diterkam-buaya-yang-bikin-geger"
Artikel ini juga telah tayang di Tribunmanado.co.id dengan judal "7 Fakta terkait Buaya yang Terkam Deasy Tuwo: Namanya, Usia 20 Tahun hingga Milik WN Jepang"
(Tim Tribun Manado/Dtk)