VIDEO Bocah di Bali Layani 8 Pria Perhari: Main 12 Jam, Dibayar Rp 80 Ribu, hingga Sakit Kalau Pipis
Seorang bocah perempuan berusia 14 tahun (Mawar) menjadi korban human trafficking. Gadis malang itu tiap harinya melayani delapan pria hidung belang.
Penulis: Indry Panigoro | Editor: Indry Panigoro
Dia mengatakan, timnya Subdit 4 Ditreskrimum Polda Bali telah melakukan penggrebekan terhadap tempat penampungan dan eksploitasi tersebut.
Baca: Alasan Pengusaha Pilih Vanessa Angel Ketimbang Artis Lain - Ternyata Pengusa Suka Angel karena Ini
3. Merasa Kesakitan saat Akan Buang Air Kecil
Mawar bukan nama sebenarnya, berusia 14 tahun menjadi korban human trafficking (perdagangan orang) yang terjadi di rumah prostitusi ilegal di kawasan Sanur Denpasar Bali.
Tak tanggung-tanggung, ada 8 pria dalam sehari yang dilayani Mawar.
Saking banyaknya pelanggan yang meminatinya, si bocah pun sampai menolak mereka.
Hal itu karena dia merasakan kesakitan pada organ intimnya saat buang air kecil.
Dia mengatakan, timnya Subdit 4 Ditreskrimum Polda Bali telah melakukan penggrebekan terhadap tempat penampungan dan eksploitasi tersebut.
Baca: Fakta Vanessa Angel - dari Tarif Rp 80 Juta, Gunakan Kondom Sutra, hingga Alasan Pengusaha Pilih Dia
Menjadi korban human trafficking (perdagangan orang) tentunya membuat psikologis setiap korbannya terguncang.
Hal itu juga dirasakan oleh Mawar (bukan nama sebenarnya) (14).
Mawar menjadi korban human trafficking (perdagangan orang) yang terjadi di rumah prostitusi ilegal di kawasan Sanur Denpasar Bali.
Sekarang, kondisi psikologis bocah perempuan yang menjadi korban human trafficking ini diungkapkannya dalam kondisi labil.
"Jujur saja, kadang mereka labil. Kadang mereka ingin sekali dibantu dan keluar dari situ. Tapi biasa juga seiring waktu, mereka kadang memberi tahu bahwa mereka rela dan terpaksa lakukan itu karena tergiur materi," kata Kasubdit IV AKBP Sang Ayu.
"Jadi memang kita butuh pendamping untuk menstabilkan pemikiran anak tersebut. Karena tidak menutup kemungkinan dia akan menikmati, apalagi berada di lingkungan seperti itu. Nah itu tugas pendamping membimbing ke jalan yang benar," kata Sang Ayu.
Maka dari itu, penanganan human trafficking tersebut ujar kasubdit IV itu, bukan hanya lebih ke hukum, tapi pencegahan, rehabilitasi, dan restitusinya.
"Mengembalikan korban ke tengah masyarakat agar diterima. Itu sangat penting, bukan soal hukum saja," ujarnya.
Baca: Vanessa Angel Benarkan Jika Foto Syur Tanpa Busana di Kamar Mandi Adalah Dirinya