Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Survei LSI: PDIP Juara Pemilu, Inilah Enam Partai Tak Lolos ke DPR

Survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA per Desember 2018 menunjukkan, ada enam partai peserta.

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
TRIBUNMANADO/ARTHUR ROMPIS
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri saat ibadah Natal PDIP Sulut pada Jumat (21/12/2018) 

TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA per Desember 2018 menunjukkan, ada enam partai peserta pemilu yang tidak memenuhi ambang batas parlemen atau parliamentary threshold 4 persen. Sementara posisi lima partai lainnya masih belum aman untuk lolos ke DPR periode 2019-2024.

Meski ditambah dengan angka margin of error survei sebesar 2,9 persen, keenam partai tersebut tetap tidak memenuhi ambang batas untuk lolos ke DPR sebesar 4 persen (lihat grafis).

Peneliti LSI Ardian Sopa mengatakan, posisi PSI, Berkarya dan Garuda sebagai parpol baru membuat mereka sulit untuk bersaing dengan partai lama. Sementara Hanura, PBB dan PKPI, meski merupakan partai lama, namun sulit meningkatkan elektabilitas karena tidak mempunyai gagasan besar yang ditawarkan ke publik.

"Ketiga partai ini adalah partai lama, namun tak ada gagasan atau terobosan kampanye yang terdengar masif di publik selama 5 bulan terakhir," kata Ardian saat merilis hasil surveinya di Kantor LSI, Jakarta, Selasa (8/1/2019).

Elektabilitas kelima partai berdasarkan hasil survei memang masih di bawah ambang batas 4 persen. Namun, jika ditambah dengan margin of error 2,9 persen, maka kelimanya bisa melampaui ambang batas.

Ardian Sopa menilai, dari keempat partai tersebut, Nasdem dan Perindo diuntungkan karena mempunyai jaringan media massa. Tingkat popularitas ketua umum kedua partai itu juga relatif tinggi. Sementara PKS juga masih bisa mengandalkan barisan kader dan relawannya yang militan.

"Sementara PPP dan PAN perlu mencari faktor pendongkrak suara jika ingin memastikan aman lolos ke Parlemen," kata Ardian. Survei LSI ini dilakukan dengan metode multistage random sampling. Jumlah responden sebesar 1.200 orang. Survei dilakukan dengan wawancara tatap muka responden menggunakan kuesioner.

LSI memprediksi PDIP akan menjadi juara pada Pemilu Legislatif 2019. Sopa mengatakan, hal ini terlihat dari lima kali survei LSI yang dilakukan sepanjang bulan Agustus-Desember 2018.

Dari lima kali survei LSI, PDI-P menempati urutan teratas dengan elektabilitas stabil di atas 24 persen. Pada Agustus 2018, elektabilitas PDI-P 24,8 persen. Angka itu naik pada September sebesar 25,6 persen dan Oktober 28,5 persen. Pada November 2018, elektabilitas partai berlambang banteng moncong putih itu turun ke angka 25,4 persen.

Namun, pada Desember, angkanya kembali naik menjadi 27,7 persen. "Dengan hasil lima kali survei ini, kami bisa mengatakan bahwa PDI-P potensial juara pileg 2019 yang akan datang," kata Ardian saat merilis hasil survei LSI, di Kantor LSI, Jakarta, Selasa (8/1/2019).

Ardian mengatakan, prediksi PDI-P akan memenangi Pemilu 2019 juga bisa dilihat dari elektabilitas pesaingnya. Sejauh ini, berdasarkan survei LSI, partai yang berada di posisi kedua adalah Partai Gerindra. Namun, suara partai yang dipimpin Prabowo Subianto itu masih selisih jauh di bawah PDI-P.

Dari lima kali survei LSI, Gerindra mendapat 13,1 persen (Agustus), 11,5 persen (September), 11,3 persen (Oktober), 14,2 persen (November), dan 12,9 persen (Desember).

"Sekarang selisih dengan Gerindra 14 persen. Dan selisih ini stabil. Berdasarkan hal ini, kami bisa melihat PDI-P potensial menjadi juara pileg," kata Ardian.

Ardian memprediksi, faktor Jokowi sebagai kader PDI-P menjadi salah satu yang menyebabkan tingginya elektabilitas partai tersebut. Namun, ada sejumlah faktor lain yang patut dipertimbangkan seperti pergerakan para kader PDI-P sendiri.

ELEKTABILITAS PESERTA PEMILU

6 Parpol Terancam Lak Lolos ke DPR

1) Hanura 0,6%

2) PBB 0,2%

3) Garuda 0,2%

4) PSI 0,1%

5) Berkarya 0,1%

6) PKPI 0,1%

5 Parpol Belum Aman

1) PKS 3,3%

2) PPP 3%

3) Nasdem 2,8%

4) PAN 1,8%

5) Perindo 1,9%
Sumber: Survei LSI

Elektabilitas Jokowi-Prabowo Naik

Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia merilis survei terbaru mengenai elektabilitas pasangan capres-cawapres dalam Pemilihan Presiden 2019, Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Berdasarkan survei Indikator, elektabilias Jokowi-Ma'ruf 54,9 persen, sementara Prabowo-Sandiaga 34,8 persen. “Simulasi dua pasangan nama, Jokowi-Ma'ruf Amin 54,9 persen dan Prabowo-Sandiaga Uno 34,8 persen," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi, saat merilis hasil survei di Jakarta, Selasa (8/1/2019).

Sementara sisanya, sebesar 9,2 persen responden belum menentukan pilihan dan 1,1 persen memilih untuk tidak akan memilih di antara keduanya atau golongan putih (golput). Burhanuddin menekankan, elektabilitas kedua pasangan capres-cawapres masih bisa berubah mengingat pilpres masih sekitar tiga bulan lagi.

Ia menyebutkan, elektabilitas Jokowi dan Prabowo mengalami sedikit peningkatan jika dibandingkan survei pada Oktober 2018. Adapun, pemilih yang belum menentukan pilihan (undecided voters) cenderung menurun.

“Kurang lebih pertarungan masih tiga bulan. Selisih 20 persen belum aman buat pasangan Jokowi-Ma’ruf,” kata Burhanuddin.

Survei Indikator dilakukan pada 6-16 Desember 2018 dan melibatkan 1.220 responden dengan multistage random sampling di seluruh Indonesia. Metode survei yang digunakan yakni dengan wawancara tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih. Adapun margin of error rata-rata sebesar plus minus 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen. (Tribun/kps)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved