Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita di Sulut

Cap Tikus 1978 Resmi Diluncurkan di Minsel, Ini Penjelasan Makna Angka 1978

Pemkab Minahasa Selatan dan PT Cawan Mas meluncurkan produk Cap Tikus 1978

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Aldi Ponge
Tribun Manado
Manajemen PT Cawan Mas selaku produsen Cap Tikus 1978 menyampaikan sambutan dalam acara peluncuran. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Pemkab Minahasa Selatan dan PT Cawan Mas meluncurkan produk Cap Tikus 1978 di Aula Waleta Kantor Bupati Minsel, Amurang, Senin (7/1/2019) malam.

Cap tikus merupakan minuman tradisional di Minahasa yang terbuat dari nira pohon aren.

Di Sulut, luas lahan perkebunan aren yang menjadi bahan pembuatan cap tikus mencapai 5.907 hektare.

Produktivitasnya 1 ton 103 kilogram per semester atau rata-rata 457 kilogram per bulan dalam bentuk sadapan air nira.

Cap tikus sudah menjadi minuman keras tradisonal favorit digunakan warga di Sulawesi Utara  bahkan Maluku dan Papua.

Baca: 5 Varian Cap Tikus Populer di Manado, Ada Bakar Manyala hingga Campuran Ular

Baca: Cap Tikus 1978 Resmi Diluncurkan di Minahasa Selatan, Ada Campuran Kopi hingga Minuman Soju

Baca: Cap Tikus Campur Ular Kobra hingga Black Mamba: Dipercaya Tingkatkan Stamina hingga Obat Sakit Gigi

Banyak petani cap tikus yang mampu menyekolahkan anak-anaknya hingga strata tiga.

Sayangnya, banyak persoalan kriminal yang terjadi disebabkan tingginya gangguan keamanan karena mabuk cap tikus.

Sebab cap tikus mudah didapatkan dengar harga murah di warung-warung.

Polisi pun rutin melakukan razia cap tikus untuk menekan angka kriminalitas.

Hadirnya Cap Tikus 1978 akan meminimalisir persoalan tersebut.

Faktor harga akan menjadi pendukungnya. 

Sebelumnya diberitakan, cap tikus yang dikemas menarik lengkap dengan label cukainya mulai dijual di Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado.

Harganya Rp 80 ribu per botol dengan ukuran 320 mililiter. 

Produk Cap Tikus ini dikemas dalam botol mewah berwarna kecoklatan. Terdapat label besar bertuliskan 'Cap Tikus 1978' dengan slogan 'Legendary product of Manado'.

Di label ini ada juga gambar tikus yang kepalanya menoleh atau menghadap ke kiri.

Baca: Jelang Debat, PDIP Sulut Beri Masukan ke TKN Jokowi, Gerindra Paparkan Masalah Kopra ke Hasjim

Baca: PLN Suluttenggo - Jadwal dan Lokasi Pemadaman Listrik di Manado, Bitung dan Tomohon Selasa 8/1/2019

Baca: Prostitusi Online Artis - Vanessa Angel Bantah Tarifnya Rp 80 Juta, Begini Pengakuannya ke Sahabat

Cap Tikus 1978
Cap Tikus 1978 (Tribunmanado)

Makna Angka 1978

Nah, yang menjadi pertanyaan adanya angka 1978 dalam nama produk cap tikus tersebut.

Ternyata itu adalah tahun berdirinya perusahaan yang memproduksi Cap Tikus 1978 tersebut. 

Nico Like, manajemen PT Cawan Mas, mengungkap, angka 1978 pada Cap Tikus tersebut merupakan tahun awal perusahaan ini berdiri.

"Saya juga sangat berterima kasih kepada Ibu Bupati karena komunikasi yang baik selama ini," kata dia.

Sejauh ini ada 300 botol yang terjual di Bandara Sam Ratulangi Manado.

Menurut dia, respons pembeli sungguh luar biasa.

Bupati Minsel Christiany Eugenia Paruntu menyampaikan rasa terima kasih atas dukungan warga Sulut dan khususnya petani sehingga produk lokal ini bisa mendunia.

Menurut dia, Cap Tikus 1978 menjadi produk yang lokal sudah lama diimpikan masyarakat dan petani.

Ia juga berterimakasih atas dukungan PT Cawan Mas yang selama ini begitu baik dalam menjalin komunukasi dengan pemerintah.

Ke depan produk ini akan dijual meluas ke seluruh Indonesia dan bukan hanya di Bandara Internasional Sam Ratulangi saja.

"Sehingga ada varian rasa. Kami juga dalam waktu dekat menyiapkan minuman Soju dari olahan dasar Cap Tikus dengan kadar 17-20 persen," kata dia.

Paruntu juga berjanji Cap Tikus ini bukan hanya dilauching di Sulut, tapi di beberapa kota besar di Indonesia, di antaranya Surabaya, Jakarta, Bali dan Medan.

Cap tikus Ilegal
Cap tikus Ilegal (TRIBUNMANADO/CHRISTIAN WAYONGKERE)

Dipercaya Tingkatkan Stamina hingga Obat Sakit Gigi

Cap tikus yang dikonsumsi dengan jumlah yang jumlah terukur dipercaya masyarakat memberi efek positif bagi kesehatan tubuh.

Nama cap tikus sudah cukup melegenda sebagai minuman penghangat tubuh.

Air sulingan pohon Nira ini memang minuman keras khas Minahasa.

Banyak kreasi yang bisa diciptakan dengan bahan dasar cap tikus, satu di antaranya Pinaraci, yakni captikus yang direndam bersama bahan rempah.

Lazimnya, bahan rempah pinaraci berupa cengkeh, gingseng, vanili atau tanaman rempah lainnya.

Ada warga meracik cap tikus jenis pinaraci dengan merendamnya dengan hewan berbisa, yakni seekor ular kobra dan mamba hitam.

Dua jenis ular itu terkenal bisanya sangat mematikan.

Racikan campuran minuman pinaraci dengan mengendapkan dua ular yang dalam keadaan mati itu di dalam sebuah botol bening, di tambah sedikit bahan rempah.

Ukuran Kobra kira-kira selebar 5 sentimeter.

Sementara ular mamba, nampak kecil berwarna hitam, kira-kira seukuran ruas jari kelingking anak-anak. 

cap tikus kerap dituding sebagai sumber penyebab tindakan kriminalitas. 

Namun tak banyak yang tahu jika cap tikus punya efek penyembuh.

Salah satu penyakit yang bisa disembuhkan dengan cap tikus adaah sakit gigi.

Percaya atau tidak sejumlah warga pernah membuktikannya.

Cukup dengan berkumur dengan cap tikus bisa menyembuhkan sakit gigi dan sariawan.

Beberapa warga meramu minuman cap tikus miliknya dengan beberapa bahan rempah mahal atau hewan yang diawetkan.

Ramuan rampah yang digunakan lumayan langka dan mahal seperti ginseng dari Korea.

Hal ini dipercaya menambah rasa hangat dan efek yang lebih keras dibanding captikus murni.

Selain bahan herbal ada juga warga yang mengawetkan hewan reptil seperti Ular Kobra dan Kalajengking di dalam botol yang dicampur cap tikus.

Bahkan beberapa rakyat Minahasa percaya tubuh mereka akan memiliki stamina yang lebih kuat setelah meminum cap tikus bercampur reptil tersebut.

TONTON JUGA:

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved