Sulut Maju

5 Mega Proyek Infrastruktur Pemerintahan ODSK yang Masih Harus Dipacu 2019

Olly Dondokambey 

Laporan Wartawan Tribun Manado,  Ryo Noor

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Bumi Nyiur melambai bergelimbang proyek infrastruktur di masa pemerintahan Gubernur Sulut,  Olly Dondokambey dan Steven Kandouw. 

Triliunan Rupiah dana masuk ke Sulut untuk merampungkan sejumlah mega proyek.

Infrastruktur yang menonjol seperti jalan, bendungan dan rumah sakit ditarget akan rampung 2019.

Baca: Mulai 8 Januari, Lion Air dan Wings Air Tiadakan Bagasi Gratis untuk Penumpang Domestik

"Banyak proyek yang akan selesai di 2019 kita optimistis bisa capai sesuai targrt, " ungkap Gubernur kepada tribunmanado.co.id, Sabtu (5/1/2019).

Berikut 5 mega proyek yang masih  harus dipacu pembangunannya di 2019:

1.Tol Manado-Bitung

Jalan Tol Manado-Bitung
Jalan Tol Manado-Bitung (Jasa Marga Manado Bitung)

Pembangunnan Tol Manado-Bitung merupakan satu di antara mega proyek prioritas yang akan dituntaskan di 2019

Gubernur Sulut,  Olly Dondokambey sudah menarget tol selesai Maret 2019 dn langsung diresmikan Presiden Joko Widodo
 

"Sudah ada jaminan diselesaikan oleh kepala balai (Balai Pelaksana Jalan Nasional), " kata Gubernur.

Olly optimistis penyelesaian proyek itu tidak bergeser dari rencana awal seperti yang ditargetkan sebelumnya pada triwulan pertama tahun 2019.

Baca: Gubernur Olly Perkirakan Tarif Tol Manado-Bitung Rp 30.000

"Pembangunan fisiknya masih terus dilakukan sehingga bisa selesai sesuai target," beber Olly.

"Ada sepanjang 25 kilometer dari titik nol yang akan diresmikan Presiden," tandas Gubernur.
 

Tol akan menghasilkan pendapatan dari tarif masuk kendaraan 
 

Belum ada tarif resmi ditetapkan, tapi Gubernur mengatakan,  dari pengalamannya, tol dengan panjang 30-40 kilometer dipatok Rp 30.000.

Sementara tol Manado -Bitung dibangun dengan panjang 30 kilometer. 

Adapun,  sebelumnya Jalan Tol Manado-Bitung Seksi 1B dan 2A sudah beroperasi secara fungsional .

Jalan Tol Manado-Bitung Seksi 1B dan 2A terbentang dari Airmadidi hingga Danowudu sepanjang 14,5 kilometer.

Baca: Fakta-fakta di Balik Pembunuhan Ibu dan Anak oleh 3 Calon TKI

Jalan Tol Manado - Bitung secara fungsional akan diperuntukkan hanya untuk kendaraa sedan, jip, pick up, MPV dan sejenisnya, kecuali bus, truk dan motor dapat melaju pada kecepatan maksimal 60 kilometer per jam di ruas satu arah yang disiapkan dan mulai berlaku sejak 24 Desember 2018 sampai 1 Januari 2019 untuk arah Manado ke Bitung.

Gubernur Olly menuturkan, Jalan Tol Manado-Bitung merupakan jalan tol pertama di Sulawesi Utara. Jalan tol ini dikelola oleh kelompok usaha PT Jasa Marga (Persero) Tbkyakni PT Jasamarga Manado Bitung (JMB).

"Ini adalah buah kerja kerja kita semua, terima kasih kepada Balai Pelaksanaan Jalan Nasional XV, PT Jasa Marga Manado Bitung, serta kontraktor yang berinvestasi mengerjakan jalan tol ini," ucap Olly.

2. Bendungan Kuwil

(DRONE) Beberapa lahan perkebunan sudah mulai di buka untuk memperluas area pembangunan Bendungan di Desa Kuwil, Kecamatan Kalawat, Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara, Minggu (14/01/2018). Proyek pembangunan infrastruktur Waduk Kuwil diperkirakan akan selesai pada tahun 2020.
(DRONE) Beberapa lahan perkebunan sudah mulai di buka untuk memperluas area pembangunan Bendungan di Desa Kuwil, Kecamatan Kalawat, Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara, Minggu (14/01/2018). Proyek pembangunan infrastruktur Waduk Kuwil diperkirakan akan selesai pada tahun 2020. (Tribun Manado/ANDREAS RUAUW)

Megaproyek bendungan Kuwil Kawangkoan, Kecamatan Kalawat, Kabupaten Minahasa Utara terus dipacu. 

Informasi diperoleh Balai Sungai, Waduk ini memiliki daya tampung mencapai 23,37 juta meter kubik air.

Melintang di Daerah Sungai Sungai (DAS) Tondano, sebelah hilir Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Tanggari II.

Bendungan itu akan berfungsi untuk mereduksi banjir sebesar 282,18 meter kubik per detik yang terjadi Kota Manado.

Sebagai penyedia air baku untuk Manado, Minut dan Kota Bitung dengan debit air sebesar 4,50 meter kubik per detik. Waduk ini bisa dijadikan objek wisata dan akan menghasilkan energi listrik dengan kapasitas sebesar 1,2 megawatt (MW).

Megaproyek ini dikerjakan konsorsium PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA)-PT Daya Mulia Turangga (DMT) dengan nilai proyek Rp 1,4 triliun.

Matius Tamyong, perwakilan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyampaikan, ada 4 tahap penting pembangunam waduk, yaknj groundbreaking, breakthrough, river closur dan inbounding. 

Baca: 25 Populer di Sulut 2018: Rully Kusu-kusu, Gadis Pendoa, Lamar Jenazah Kekasih, Cinta Guru-Siswi SMP

Bendungan Kuwil akan menjadi bendungan pertama di Sulut, merupakan satu dari 65 bendungan yang dibangun di Indonesia.

Kalau bendungan sudah selesai, maka Manado tak akan banjir lagi," ujar dia.

Selain mengatasi masalah banjir, waduk Kuwil akan menyediakan air baku bagi warga sekitar.

Metode yang saat ini butuh biaya besar menggunakan listrik untuk menarik air.

Jika bendungan selesai penyediaan air bersih menggunakan metode gravitasi yang lebih murah. 
 

Bendungan Kuwil nanti akan jadi ikon pariwisata Provinsi Sulut. akan dilakukan river closur atau pengalihan sungai melewati terowongan. 

"Pesan khusus dari Pak Menteri (Basuki Hadimuljono) agar mempercepat pembangunan hingga 2019," ujar dia.

3. Bendungan Lolak

Pembangunan Bendungan Lolak, Bolmong menelan anggaran Rp 1, 6 Triliun.

Informasi diperoleh dari Balai Sungai Manado anggaran pembangunan Bendungan dibagi dalam dua paket.

Baca: Remigius Sigid Tri Hardjanto, Kapolda Sulut yang Baru, Pernah Tugas di Sulawesi Utara

Paket I senilai Rp 830 Miliar sementara paket ke II Rp 821 Miliar menggunakan sistem multiyears.

Sebelumnya ketika kunjungan ke Sulut,  Menteri PUPR,  Basuki Hadimuljono menarget bendungan Lolak selesai 2019 

"Waduk ini mulai dibangun 2016 lalu dan saya lihat perkembangannya baik. Target kami 2019 bisa selesai," ujarnya.

4. Ring Road III

ring road dua
ring road dua (ALEXANDERPATTYRANIE)

Ring Road III (RR III) Kalasey-Winangun batal dibangun tahun 2018 ini.

Gubernur Sulut, Olly Dondokambey menyayangkan dana yang sudah dianggarkan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI senilai Rp 150 miliar tidak bisa dimanfaatkan.

Pangkal persoalannya, pemprov belum bisa menyelesaikan pembebasan lahan.

"Ring road III harusnya dibangun tahun 2018, Rp 150 miliar tidak bisa dimanfaatkan, terhalang kepentingan pribadi satu dua orang," kata Olly 

Dana sudah siap, tapi pembebasan lahan ini jadi hambatan.

"Akhirnya tahun ini Rp 150 miliar tidak terserap," ujar dia.

Tahun 2019, pemerintah akan menuntaskan masalah lahan satu dua orang ini, agar tahun depan Ring Road III bisa dibangun

"Saya harapkan masyarakat memberi informasi benar, supaya pembanguan bisa kita rasakan, jika momen lewat kita tidak dapat kesempatan," ujar Olly.

Sesuai data dinas PUPR Provinsi Sulut, Rong Road III dibangun sepanjang 11,5 kilometer dari Kalasey - Winangun.

Harusnya, tahapan pertama 2018 jalan ini sudah dikerjakan untuk ruas Kalasey-Sea, kemudian lanjut lagi tahun berikut Sea-Winangun.

RR III merupakan bagian dari proyek outer ring road, atau jalan mengitari kota Manado. Pemerintah sudah merampungkan proyek RR I dan RR II.

Kepala Dinas PUPR Steve Kepel menyampaikan, untuk koneksi outer ring road ini masih butuh RR III dan jalan penghubung dari Boulevard II ke RR II.

Jika RR III lebih dulu dirampungkan akan mengatasi kemacetan di Manado bagian selatan, khususnya di ruas Wolter Mongisidi.

5.RSUD Ratumbuysang dan RS Mata

Pemprov Sulut dapat gelontoran dana Rp 400 miliar dari PT Sarana Multi Infrastruktur (PT SMI).

Dana bersumber dari pinjaman tersebut akan membangun Rumah Sakit Umum Daerah Ratumbuysang dan Rumah Sakit Mata.

"Tahun 2019 selesai dibangun, "ata dia.

Salain itu kata Olly, dana Rp 400 miliar tak hanya akan bangun RSUD Ratumbuysang, tapi menambah juga fasilitas RS Mata.

Sementara untuk Rumah Sakit Jiwa dipindah ke Kalasey, pemerintah sudah siapkan lahan dan anggaran untuk pembangunan.

Gubernur berkomitmen membangun RSUD Ratumbuysang sekelas hotel bintang 5 dengan fasilitas 400 tempat tidur. RS itu akan menjadi rujukan regional.

"Memang standar bintang 5 tapi yang dapat layanan semua massyakat, supaya masyakarat menyadari pemerintah hadir di tengah masyarakat," ujar Olly

"Jangan orang masuk berobat sembuh tapi kena penyakit lain. Kita harapkan Sulut sehat sehingga orang berpikir sehat menghasilkan sesuatu hebat," ujarnya lagi

Olly sendiri enggan menyebut yang dibangun rumah sakit, harusnya disebut rumah sehat

"Kita bangun rumah sehat untuk pelayanan supaya orang jadi sehat, masa bangun rumah sakit. Kita bangun supaya masyarakat menyadari kesehatan penting untuk kehidupan berkelanjutan," kata dia. (ryo) 

 
TONTON  JUGA: