Berita Viral
Heboh Kasus Brigpol Dewi Foto Setengah Tanpa Busana, Bandingkan Cinta Terlarang Kapolres Bambang
Kasus Brigpol Dewi Foto Setengah Tanpa Busana Bandingkan dengan Cinta Terlarang Kapolres Bambang
TRIBUNMANADO.CO.ID - Kasus Brigpol Dewi, Polwan Cantik yang dipecat karena disebut melanggar kode etik kepolisian kedapatan kirim foto setengah tanpa busana ke Kompol 'palsu' menghebohkan warga Sulawesi Selatan
Naasnya lagi, dirinya mengirimkan foto seseorang yang disebut seorang polisi yang punya hubungan spesial dengannya, ternyata narapidaba.
Baca: Ancam Sebar Video Mesum, Pemuda di Sumsel Ini Peras Pacar Sendiri
Bagaimana dirinya terpedaya hingga berakhir pemecatan? berikut 5 faktanya:
1. Personel Sabhara
Ternyata, Brigpol Dewi yang sebelumnya berdinas pada Sabhara (Satuan Samapta Bhayangkara)
Tuga pokok Sabhara adalah melaksanakan fungsi kepolisian tugas preventif terhadap pelanggaran hukum atau gangguan Kamtibmas dengan kegiatan penjagaan, pengawalan, dan patroli.
2. Kirim foto selfie setengah tanpa busana
Pemecatan Brigpol Dewi dilakukan usai dia mengirim foto selfie setengah tanpa busana kepada seorang kekasih.
3. Diperdayai Kompol fiktif
Yang dikirimi foto selfie setengah tanpa busana "Kompol" atau "Komisaris Polisi" di Lampung, provinsi di ujung selatan Pulau Sumatera.
Walau dirinya seorang polisi, namun Brigpol Dewi dengan mudah terbujuk rayu orang lain yang tak dikenalknya secara pasti.
"Kompol" di Lampung tersebut awalnya dikenal melalui media sosial Facebook, lalu dijadikan sebagai kekasih.
Brigpol Dewi percaya pada lelaki yang menjalin hubungan jarak jauh (LDR) dengan dirinya itu karena pangkatnya lebih tinggi.
Baca: 5 Fakta Brigpol Dewi Kirim Foto Setengah Tanpa Busana: Suami Polisi dan Selingkuh dengan Polisi Lain
Sang "Kompol" juga memasang foto profil pria berseragam dinas sebagai foto profil akun Facebooknya yang ternyata foto orang lain.
Apesnya, sang "Kompol" hanyalah seorang narapidana di Lampung, bukan perwira menengah polisi seperti yang ada dalam benak Brigpol Dewi.
Kepastian jika sang "Kompol" adalah narapidana didapatkan setelah polisi melakukan check and recheck di Lampung.
Sang "Kompol" ternyata sedang menghuni lembaga pemasyarakatan karena kasus pembunuhan.
Tak hanya sampai di situ, sang "Kompol" fiktif juga mencelakakan Brigpol Dewi dengan cara menyebar foto setengah tanpa busana tersebut kepada publik melalui media sosial hingga sampai ke tangan Provost Polrestabes Makassar.
Usai foto asusilnya menyebar, Brigpol Dewi yang sempat dimabuk asmara harus menanggung malu.
4. Langgar kode etik
Tindakan Brigpol Dewi masuk dalam pelanggaran disiplin dan kode etik Polri kategori berat.
"Ya, dia lakukan kegiatan-kegiatan yang asusila," kata Kapolrestabes Makassar, Kombes Wahyu Dwi Ariwibowo di Mapolrestabes Makassar, Jalan Jenderal Ahmad Yani, Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (3/1/2019).
Baca: 7 Fakta Baru Warga Keracunan Mi Basah di Langowan, Jumlah Korban hingga Penjual Jadi Tahanan Rumah
Setelah melalui serangkaian sidang disiplin, diputuskan sanksi dijatuhkan kepada Brigpol Dewi adalah pemecatan.
Kasus foto asusila Brigpol Dewi sebenarnya sudah lama diproses Provost Polrestabes Makassar, namun pemecatannya baru diupacarakan di Lapangan Karebosi, Makassar, Rabu (2/1/2019).
5. Tak hadiri upacara pemecatan
Pada upacara pemberhentian dengan tidak hormat tersebut, Brigpol Dewi tak hadir (in absensia).
Namun, foto close-up dia dengan background (latar belakang) warna kuning dipajang di tribun Lapangan Karebosi.
Hadir, Kapolrestabes Makassar, Kombes Wahyu Dwi Ariwibowo dan Kabid Profesi Pengamanan Polda Sulsel, Kombes CF Hotman Sirait.
"Intinya ini yang bersangkutan kita proses sidang karena langgar kode etik," ujar Kombes Wahyu Dwi Ariwibowo.
Baca: Kronologi Brigpol Dewi Diperdayai Narapidana hingga Sang Polwan Kirim Foto Setengah Tanpa Busana
Lanjut, kata Kombes Wahyu Dwi Ariwibowo, di luar kasus asusila tersebut, sebenarnya Brigpol Dewi diketahui rajin menjalankan tugas atau berkantor.
Namun, tindakan asusilnya tak dapat ditolerir.
Pada upacara, Rabu kemarin, selain Brigpol Dewi, seorang polisi lainnya juga dipecarat, yakni AKP JNW.
AKP JNW melakukan pelanggaran desersi.
Dugaan Cinta Terlarang dengan Polwan Cantik, Begini Nasib Mantan Kapolres AKBP Bambang Kini
Entah mimpi apa pejabat kepolisian yang satu ini hingga mengalami hal yang tak diduga.
Mengejutkan, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Bambang Wijanarko dicopot dari jabatannya sebagai Kapolres Kabupaten Pangkajene Kepulauan (Pangkep), Sulawesi Selatan.
Padahal, dia baru 7 bulan menjabat.
Bambang dilantik sebagai Kapolres Pangkep, Desember 2017 oleh Kapolda Sulsel, Irjen Umar Septono.
Dia menggantikan AKBP Edy Kurniawan.
Lalu, dicopot pada Juli 2018 dan digantikan AKBP Tulus Sinaga.
Pencopotan berdasarkan Surat Telegram Rahasia Kapolri bernomor ST/1679/VII/ KEP./2018.
Bambang kini "diparkir" di Mapolda Sulawesi Selatan tanpa jabatan.
Kenapa Bambang dicopot oleh Umar?
Ternyata perwira menengah tersebut diduga selingkuh dengan staf Polres Pangkep berpangkat perwira pertama.
Mereka sering jalan-jalan pada malam hari.
Dugaan perselingkuhan ini sedang diproses Bidang Profesi dan Pengamanan Polda Sulawesi Selatan.
Umar mengatakan, Bambang melanggar disiplin sehingga dicopot.
"Karena dia pimpinan, sedikitpun apa-apa, yang dia buat tidak baik, ya kita segera mengganti dia," kata Umar saat ditemui di Mapolda Sulawesi Selatan, Jalan Perintis Kemerdekaan, Makassar, Selasa (10/7/2018).
Menurut Umar, tidak semestinya seorang pimpinan apalagi jabatannya adalah Kapolres melakukan kesalahan hingga mencoreng citra Polri.
Umar mengatakan secara tegas, jika ada Kapolres mencoreng citra Polri, maka tentu akan dilakukan sebuah tindakan tegas tanpa adanya kompromi dan pengecualian.
"Intinya tidak ada perlindungan, karena polisi sedang membangun citra Polri diterima masyarakat, malah ada yang mencoreng citra itu," kata Umar.
Punya Istri
Bambang diduga selingkuh saat dia memiliki istri.
Saat lepas sambut di Mapolres Pangkep, dia juga didampingi istri sekaligus Ketua Bhayangkari Polres Pangkep.
Lepas sambut diwarnai isak tangis Bambang.
"Saya titip Polres Pangkep, yah. Mohon maafnya dari segala kesalahan yang saya perbuat selama ini," ujarnya sambil menangis terisak, Selasa kemarin.
Saat jurnalis Tribun Timur, Munjiyah Dirga Ghazali berusaha mewawancarai Bambang untuk mendapatkan konfirmasi, dia tak bersedia dan menangis hingga meninggalkan Mapolres Pangkep.
"Kapolres Baik"
Sebelum meninggalkan Mapolres Pangkep, Bambang sempat diarak sambil digotong keliling halaman Mapolres.
Ini adalah bentuk penghargaan kepada beliau karena jasanya memimpin.
"Tidak ada Kapolres sebaik ini," ujar polisi yang mengarak Bambang.
Bambang terlihat seperti terharu dan sesekali melempar senyum meski matanya lembab usai menangis.
Brigpol Ahmad Abrar Azis memiliki kenangan tersendiri dengan mantan atasannya itu,
Masih begitu lekat dalam ingatannya soal sosok Bambang yang mudah menebar senyum dan ramah.
"Bapak orangnya ramah, dia seperti bukan atasan kalau sama kami. Enak diajak curhat dan sudah seperti teman. Curhat apapun itu baik pribadi, masalah kantor maupun keluarga dia beri saran ke kami," ujarnya Ahmad.
Abrar lalu menyeka air matanya mengenang mantan atasannya tersebut.
Sesekali dia berusaha untuk tidak menangis di hadapan jurnalis Tribun.
"Kami disini kehilangan sosok seperti beliau. Kalau marah, dia tidak tunjukkan, tapi dilihat dari mimik wajah saja," ujarnya.
Dia berharap, Bambang dapat jauh lebih baik lagi dengan ide-ide briliannya dan inovasinya di tempat baru.
"Bapak juga punya ide-ide kreatif menyambut moment. Seperti moment Bhayangkara, 2 Juli 2018 laluu. Ada banyak lomba yang tidak biasa beliau gelar dan melibatkan seluruh personelnya," kata Ahmad usai melepas kepergian Bambang.
Usai diarak, Bambang lalu meninggalkan Mapolres Pangkep.
Isak tangis kembali riuh terdengar tatkala sekumpulan anggota Bhayangkari histeris sambil mengucapkan selamat tinggal untuk Bambang dan istri.
TONTON JUGA:
TAUTAN AWAL: http://makassar.tribunnews.com/2019/01/04/bandingkan-kasus-brigpol-dewi-foto-setengah-tanpa-busana-cinta-terlarang-kapolres-akbp-bambang?page=all
