Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

RSCM Bantah Ucapan Prabowo: TKN Sebut Capres 02 Salah Terus

Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta menegaskan bahwa pelayanan hemodialisis (cuci darah)

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
TRIBUNSOLO.COM/ASEP ABDULLAH ROWI
Capres 02 Prabowo Subianto hadir dikawal ketat di gedung MTA Solo, Jalan Ronggowarsito, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, Minggu (23/12/2018). 

TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA – Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta menegaskan bahwa pelayanan hemodialisis (cuci darah) selalu mengutamakan mutu pelayanan dan keselamatan pasien, sehingga tidak ada selang untuk cuci darah dipergunakan 40 pasien penyakit ginjal.

"Pelayanan hemodialisis di RSCM menggunakan selang dan dialiser satu kali pakai (single use)," ujar Direktur Medik dan Keperawatan RSCM, Dr Sumaryono, Rabu(2/1).

Sumaryono menjelaskan dalam prosesnya, peralatan untuk hemodialisis memerlukan tiga komponen utama yakni mesin hemodialisis, selang hemodialisis (blood tubing) dan dialiser (artificial kidney) atau ginjal buatan.

Pihak RSCM pun memaparkan cara kerja mesin dialisis yang dianggap tidak memilki kontak langsung dengan darah pasien.

Karena tidak terpapar, mesin tersebut bisa digunakan pula untuk pasien lainnya. "Mesin dialisis berfungsi sebagai pengatur proses dialisis dan tidak ada kontak langsung dengan darah pasien, mesin dialisis digunakan bergantian untuk beberapa pasien," kata Sumaryono.

Lanjut Sumaryono, komponen penting lainnya untuk proses cuci darah juga memerlukan selang hemodialisis. Selang tersebut memiliki kegunaan untuk mengalirkan darah dari tubuh pasien ke dialiser atau ginjal buatan, kemudian mengembalikan darah yang sudah didialisis atau dicuci kembali pada tubuh pasien.
"Selang hemodialisis hanya digunakan untuk satu pasien, demikian juga dengan di RSCM," ujar Sumaryono.

Kemudian ada pula komponen ketiga yang tidak kalah penting dalam proses cuci darah bagi pasien ginjal yakni dialiser atau ginjal buatan. Dialiser merupakan ginjal buatan yang berfungsi untuk membersihkan darah dan toksin sisa metabolisme tubuh.

Penggunaan ginjal buatan tersebut bisa dipakai sekali maupun berulangkali, namun pada pasien yang sama. Tentunya penggunaan berulangkali terhadap pasien yang sama itu juga harus melalui proses sterilisasi dan uji kelayakan sesuai standar ilmu kedokteran.

"Dialiser pada proses hemodialisis, dapat digunakan satu kali atau berulang kali pada pasien yang sama, setelah dilakukan proses sterilisasi dan uji kelayakan," kata Sumaryono.

Lebih lanjut RSCM kembali menekankan bahwa penggunaan dua dari tiga komponen utama dalam peralatan hemodialisis dilakukan secara single use atau hanya sekali pakai. "RSCM menggunakan sekali pakai (single use), baik untuk selang hemodialisis maupun dialiser," kata Sumaryono.

Pernyataan pihak RSCM itu memiliki makna bahwa hanya mesin dialisis yang bisa digunakan bergantian dengan pasien lain karena mesin ini tidak memiliki kontak lagsung dengan darah pasien. Bukan selang hemodialisis maupun dialiser.

Calon Presiden Nomor Urut 02 Prabowo Subianto sebelumya menyebut dirinya mendapatkan laporan mengejutkan mengenai kondisi alat kesehatan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo(RSCM), Jakarta. Prabowo mengatakan, satu selang alat cuci darah pernah dipakai oleh 40 orang.

Cerita ini disampaikan Prabowo dalam ceramah akhir tahun yang digelar di kediamannya di Bukit Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

"Saya dapat laporan di RSCM ada alat pencuci darah ginjal, harusnya itu punya saluran-saluran dari plastik, dari karet, dari alat-alat dipakai satu orang satu kali, saya dengar di RSCM hari ini dipakai 40 orang," kata Prabowo.

Prabowo menjelaskan, penderita sakit ginjal sangat bergantung pada pencucian darah. Ia menambahkan, jika satu alat tersebut dipakai 40 orang, si penderita akan mendapat berbagai macam penyakit.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved