Arti Nama-nama Desa dan Kecamatan di Manado, Tumumpa: Turun Sambil Melompat, Tingkulu 'Baku Dukung'
Berikut rangkuman Tribunmanado.co.id tentang arti nama-nama desa atau kampung dan kecamatan yang ada di Kota Manado yang diambil dari berbagai sumber.
Penulis: Indry Panigoro | Editor: Indry Panigoro
Sehingga ada syair lagu " Orang dendengan jual bara janda laku baku gara", juga penjual daun-daunan ( Tagalolo, bete,pisang,bulu), serta Jasi jaha (ibu kami Tanta Ade atau Adel).
Baca: Hoaks Dalam Sepekan, dari Tsunami di Berbagai Daerah hingga China Hapus Indonesia dari Peta Dunia
11. TIKALA
Tikala berasal dari bahasa Sangir yakni TIKI-KELA jawaban dari teka teki Tika-lai Terkahlah (Tiki-Kela)= lagi tidur tapi matanya terbuka, ketika beberapa orang sedang jalan menuju ke arah teman mereka berada pada sebuah pohon yang rimbun dan dibawah ada sebuah batu besar ternyata teman mereka sedang tidur tetapi matanya terbuka dalam bahasa Sangir disebut Tiki-Kela, sehingga tempat tersebut dinamakan Tikala.
12. KUMARAKA
Kumahaka berasal dari kata Kuma dan Haka atau saka Kuma atau kumang = makan haka = rumbuh atau roboh Saka= mendaki
13. PINAESAAN,
Pinaesaan berasal dari kata pina (bahasa kuno artinya jadi atau berlaku, terjadi atau keadaan sudah berlangsung(past present tense) = (waktu/tempo) dan Sesa = sendiri atau satu merujuk pada orang, Esa
14. TELING
Teling atau Teleng artinya terkenal atau terlihat jelas
15. KUHUN
Kuhun dalam bahasa Sangir kuhung artinya tulang betis atau pakaian
16. MAKERET
Makeret (gerakan mata) berkedip-kedip
17. LAWANGIRUNG
Lawangirung terdiri dari kata Lau artinya campur ; wang= Wangi (aroma) Lawang artinya Mempunyai /memiliki; Irung artinya hidung = makluk halus yang berbau wangi, bertubuh keci, memiliki hidung pesek dengan pinciuman tajam.
Baca: Gempa Filipina - BMKG Imbau Masyarakat Sangihe dan Talaud Tetap Tenang
18. WANEA
Paneha/ Banea atau Waneha = burung yang berbunyi dimalam hari (burung Hantu)
19. BAHU
Wahu/Bahu = nama sebuah pohon.
20. KLEAK
Kleak itu adalah nama burung berasal dari bahasa sangir Karea = tempat ditemukan/dapat burung
21. KOMO
Komo asal kata komore = tempat berkumpul
22. KAIRAGI
Kairagi atau Kayuragi berasal dari kata Kalu dan hagi; kalu artinya kayu dan hagi artinya bermacam-macam
23. SARIO
Sario itu tempat ditahannya Raja Talaud (Beo) Sario Tamawiwi.
24. PAKOWA,
Nama Pakowa itu berasal dari pohon Pakowa = banyak ditumbuhi pohon pakoba.
25. TINGKULU,
Tingkulu berasal dari kata dasar Kulu artinya Dukung (bahasa Manado), jadi Tingkulu berarti baku dukung.
Baca: Cuaca Buruk, Penumpang Lari Tunggang Langgang, Pelayaran Kapal di Pelabuhan Manado Ditunda
26. KOKA
Koka adalah nama sejenis pohon yang buahnya mirip dengan amu (Kulu bahasa sangir=bentuk bulat) tapi Koka bentuk agak lonjong enak dibuat sayur.
Dahulu buah ini menjadi rebutan sengga orang berkelahi untuk merebut buah ini sehingga dalam bahasa sangir disebut KOKA artinya Berkelahi/Baku pukul.
27. RANOMUUT
Ranomuut berasal dari kata Rano=air tergenang dan Lumu; Ranomuut air yang berlumut.
28. LIWAS
Liwas itu berasal dari nama jenis pohon jeruk dalam bahasa sangir disebut Liwase.
29. TAAS
Taas banyak ditumbuhi jenis kayu yang tegak lurus untuk dibuat perahu, juga berasal dari kata Taha diberi akhiran menjadi Tahase artinya potong-potong sesuai bentuk dan ukuran.
Baca: Cuaca Ekstrem - Jangkar Sandar Porak Poranda, Petugas Selamatkan Pohon Natal
30. KAROMBASAN
Karombasan berasal dari kata Karomba yaitu jenis anyaman dari pelepah pinang untuk di jadikan semacam bakul guna mengisi berupa hasil tanaman lalu dipikul dengan memakai usungan.
Juga berarti gerakan menggaruk akibat kepanasan disebabkan terkena sesuai yang gatal dan terasa panas.
31. RANOTANA
Ranotana berasal dari kata Rano dan Tana, Rano artinya air dan Tana artinya tinggal, diam.
Jadi Ranotana artinya tempat Air Tergenang.
32. M/WINUANGAN = bahasa sangir Winuangang/Binuangang = Hutan Belantara.
33.WINANGUN
Winalangeng/Winangaeng/Binalangeng = langit biru /angkasa= diatas langit
34. TITIWUNGAN
Titiwungan berasal dari kata Tiwungang asal kata dasar Tiwu menjadi tiwua artinya tempat mandi pantai (Liwua),juga berarti berasab-asab/berapi-api atau secara bersama-sama melalukan/keroyak (tempat pemujaan kepada Genggong nalangi Duatang Saruruhang, Aditinggi, dan Mawendo, dengan mengumpulkan daun-daunan, bunga,buah dan akar pohon yang harum kemudian dibakar dengan asab naik ke langit= metipu).
Tipune Timopang ambore, TiTiwungang atau berarti tempat melakukan sesuatu secara bersama-sama atau menyerang/menyeroyok dari segala arah.
Nama pulau-pulau di teluk Manado semua dalam bahasa Sangir yaitu:
1. BUNAKEN
Bunaken artinya tempat tiba, asal dari kata Buna/Wuna diberi akhiran W/Bunakeng artinya tiba ditempat tujuan.

2. SILADEN
Siladen asal dari dasar Silade artinya kandas Siladeng artinya tempat terkandas, TALISE asal kata (Sarise) sejenis pohon dalam bahasa manado disebut Nusu, MANTEHAGE dahulu bernama MANTERAWU (bahasa Sangir Purba) artinya Matang Garra (Bahasa sangir Modern).
Manterawu dalam bahasa Sangir Purba artinya mata gergaji. Sebutan ini datang karena daratan tertinggi pulau ini hanya sekitar 15 meter.
Jika dilihat dari jauh, rentetan pohon bakau yang tumbuh di pesisir pulau ini nampak seperti mata gergaji.

3. MANTEHAGE
Mantehage berasal dari bahasa Sangir yaitu MangketeKehage (mangkete=tetap,tidak berubah, stabil, Biasa-biasa dialeg Manado.
Kehage arinya tahan,kuat,teguh, Gigih, Ulet dalam mempertahankan (pendirian) sehingga arti lainnnya disayangi, karena keuletan dan kegigihan dalam berbagai aspek kehidupan (suka maupun duka. Hal ini diambil dari perasaan penduduk yang mendiami pulau ini.
4. GANGGA
Gangga berasal dari bahasa Sangir yakni Genggang artinya merasa takut, kuatir.
5. BANGKA
Bangka berasal dari bahasa sangir (Purba) yaitu nama salasatu jenis perahu karena etnis Sangir Talaud memiliki 24 jenis perahu.

AWAL MULA BAHASA MANADO
Bahasa Manado, awal mula hanya digunakan dalam berniaga (sehingga dikenal dengan Istilah Malayu Pasar) untuk berkumunikasi dengan pendatang-pendang dari berbagai daerah di Indonesia yaitu Cina Arab, India/Bombai, Ternate, Banjar,Palembang Aceh, Makasar, Jawa, Bugis, Toraja, sehingga teradopsi hingga menjadi Bahasa Malayu Manado atau Malayu Pasar. Berbicara dalam bahasa Malayu disebut oleh etnis sangir dengan metatigihe (Tatinggihe=Malayu Pasar/Manado.
Maka muncul istilah nama-nama kapong yang baru, antara lain : Kampung Islam,Arab, Cina, Ternate, Banjer (Banjar),Bugis, Kampung Merdeka pindahan dari Pondol/Belakang Benteng.Kampong kodo, kampung Tubu, Kampung Ketang, dsb.
(Tribunmanado.co.id/Indri Fransiska Panigoro/Berbagai sumber)