Inilah 7 Ragam Sajian Penutup Khas Natal dari Berbagai Negara di Dunia
Perayaan Natal tidak terlepas dari sajian yang spesial, termasuk sajian dessert alias makanan penutup.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Perayaan Natal tidak terlepas dari sajian yang spesial, termasuk sajian dessert alias makanan penutup.
Hampir semua negara yang penduduknya didominasi umat Kristiani, memiliki sajian penutup khas Natal masing-masing.
Sajian penutup yang sebagian besar bercitarasa manis ini menambah semaraknya perayaan Natal.
Baca: Temukan Momen Terbaik di 2018 dengan Best Nine di Instagram, Yuk Intip Cara Membuatnya!
Baca: 4 Manfaat Kesehatan yang Akan Dirasakan Ketika Mengurangi Konsumsi Gula
Baca: Penjelasan Sementara soal Suara Dentuman Misterius di Langit Bandung hingga Sumsel yang Viral
1. Vinaterta (Islandia)
Di Islandia, orang-orang makan kue pie yang disebut vínarterta.
Vinaterta juga disebut 'striped lady cake' karena terdiri dari banyak lapisan.
Kue ini dibuat dengan lapisan almond dan biskuit rasa kapulaga yang berselang-seling.
Selai di dalamnya mencakup beberapa rempah seperti kayu manis, cengkeh, dan vanila.
Biasanya, vinaterta disajikan bersama kopi.
2. Cranachan (Skotlandia)
Orang Skotlandia sangat suka makanan manis dan hampir setiap liburan, mereka menyajikan sajian penutup yang bercitarasa manis pula.
Untuk hari Natal, orang Skotlandia membuat dessert yang disebut cranachan.
Cranachan adalah dessert dengan krim dan ditambah oatmeal, whiskey, madu, dan raspberry.
Biasanya, cranachan disajikan dalam gelas.
Di restoran, orang-orang seringkali memilih untuk mencampur cranachan sendiri dan pelayan hanya menyiapkan bahan-bahannya di atas meja.
3. Rocky Road (Australia)
Di Australia, Natal datang di musim panas.
Inilah kenapa sajian penutup di sana tidak melulu berkaitan dengan musim dingin.
Ada satu biskuit yang disebut Rocky Road yang terbuat dari susu cokelat dan marshmallow berwarna-warni.
Terkadang, biskuit itu dibuat menjadi cupcake dengan es krim.
4. Dobos Cake (Hungaria)
Di Hungaria, ada sajian penutup berupa Dobos cake tradisional.
Kue ini terdiri dari 6 lapis biskuit dengan krim cokelat dan karamel.
Ketika József C. Dobos menciptakan makanan penutup ini pada 1885, ia menyadari bahwa Dobos cake memiliki keuntungan yang sangat penting.
Yakni, dapat dimakan lebih dari 10 hari!
5. Piparkūkas (Latvia, Estonia, dan Finlandia)
Piparkūkas merupakan sajian penutup khas Natal yang dinikmati oleh orang-orang Latvia, Estonia, dan Finlandia.
Kukis ini mengandung jahe, lada, dan rempah-rempah lainnya dan dihias dengan icing sugar dalam bentuk dan pola khas Natal.
6. Panettone dan Pandoro (Italia)
Pada hari Natal, orang Italia bisa makan panettone atau pandoro.
Konon, orang Italia terbagi menjadi dua golongan yang saling bertentangan tergantung pada 2 jenis dessert ini yang mereka sukai.
Panettone adalah pie yang ringan dengan buah yang manis.
Versi romantis dari asal muasal panettone mengatakan, seorang murid tukang roti menciptakan kue ini untuk kekasihnya.
Sementara, pandoro adalah roti ragi manis yang bentuknya mirip seperti piramida dan dibuat di Verona.
7. Bûche de noël (Prancis)
Di Prancis, ada sajian penutup yang disebut "log kayu" (bûche de noël).
Makanan penutup ini pada dasarnya adalah roti gulung dan tradisinya berasal dari Abad Pertengahan ketika orang-orang biasa membakar kayu saat Natal.
Biasanya, bûche de noël dipanggang sedemikian rupa sehingga mengingatkan pohon, gula bubuk pun ditabur di atasnya agar terlihat seperti salju.
(TribunTravel.com/Rizki A. Tiara)