Gunung Karangetang Masih Siaga, Terjadi Gemuruh Angin, Wisatawan Diimbau Tak Lakukan Pendakian
Untuk aktivitas kegempaan menurut pemantau gunung Karangetang terjadi hembusan delapan kali dengan amplitudo 15-48 mm, dengan durasi 41-52 detik.
Penulis: Alpen_Martinus | Editor: Indry Panigoro
Laporan Wartawan Tribun Manado Alpen Martinus
TRIBUNMANADO.CO.ID, SIAU - Status gunung api Karangetang masih pada level III atau siaga.
Bedasarkan pantauan petugas pemantau di Kampung Salili hingga pukul 12.00 WITA, RABU (26/12/2018), secara visual gunung tertutup kabut 0-II hingga kabut 0-III sehingga asap kawah tidak teramati.

Untuk aktivitas kegempaan menurut Aditya Gurasali pemantau gunung Karangetang terjadi hembusan delapan kali dengan amplitudo 15-48 mm, dengan durasi 41-52 detik.
Tremor harmonik terjadi lima kali dengan amplitudo 8-40 mm, berdurasi 46-261 detik.
Baca: Gunakan Bahasa Indonesia, Hyoyeon SNSD Doakan Korban Tsunami Selat Sunda
Sementara tektonik jauh terjadi sekali dengan amplitudo 20 mm, S-P 26 detik, berurasi 96 detik.
Juga terjadi gemuruh angin .
Ia merekomendasikan agar masyarakat di sekitar gunung Karangetang dan pengunjung atau wisatawan agar tidak melakukan pendakian dan tidak beraktivitas di dalam radius 2.5 km dari Kawah 2 (kawah utara) dan Kawah Utama (kawah Selatan) ke arah Utara-Timur-Selatan-Barat dan radius 3 km ke arah barat laut.
Baca: Warga Bengkulu Dihebohkan dengan Suara Dentuman Misterius, Saksi Sebut Suara Berasal dari Laut
"Masyarakat yang tinggal di sekitar bantaran sungai-sungai yang berhulu dari puncak gunung Karangetang agar meningkatkan kesiapsiagaan dari potensi ancaman lahar hujan dan banjir bandang yang dapat mengalir hingga ke pantai," jelasnya.
Baca: Soal Sosok Pria Viral yang Ngevlog di Depannya, Kaesang Pangarep: Bukan Limbad
Ia juga meminta masyarakat di sekitar gunung Karangetang dianjurkan agar menyiapkan masker penutup hidung dan mulut, guna mengantisipasi potensi bahaya gangguan saluran pernapasan jika terjadi hujan abu. (Amg)