Serie A
Luka Modric Diragukan Banyak Orang, Kurus dan Pendek, Tapi Inter Milan Tak Kenal Lelah Mengejarnya
Luka Modric Diragukan Banyak Orang, Kurus dan Pendek, Tapi Inter Milan Tak Kenal Lelah Mengejarnya.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Gelandang Real Madrid, Luka Modric, mengaku jika banyak pihak yang meragukan dia akan jadi pemain sepak bola yang sukses. Sebab, secara fisik Modric jauh dari ideal. Dia kurus dan pendek. Namun hal itu tak membuat Inter Milan berhenti mengejarnya.
Baca: Kisah Luka Modric, Anak Pengungsi di Zona Perang yang Kini Jadi Pesepakbola Terbaik di Planet Bumi
Inter Milan akan kembali memburu bintang Real Madrid, Luka Modric, di akhir musim ini.
Inter Milan sebelumnya mencoba untuk merayu Luka Modric agar mau tinggalkan Real Madrid dan pindah ke Giuseppe Meazza. Namun, Nerazzurri gagal memikat bintang Timnas Kroasia itu untuk pindah ke Italia musim panas lalu.
Luka Modric yang menangkan Ballon d’Or tahun ini, sempat menepis kabar mengenai kemungkinan dirinya tinggalkan Real Madrid. Tapi, gelandang 33 tahun itu jadi incaran pemilik Inter, Zhang Jindong, dan dia percaya Direktur Olahraga Inter, Giuseppe Marotta, bisa datangkan Modric dari Real Madrid.

Modric Sempat Tergoda Inter
Musim panas lalu, Inter Milan mencoba membawa Pemain Terbaik di Piala Dunia 2018 itu ke Serie A, dengan janji upah bersih 10 juta euro per tahun, jauh di atas gajinya di Madrid saat ini yang sebesar 6,5 juta euro per musim. Selain itu, Inter juga janjikan tambahan bonus untuk Modric.
Tawaran itu sempat menggoda Modric, dan dia berpikir serius untuk hengkang ke Italia. Tapi, pada akhirnya dia yakin untuk tetap merumput di Santiago Bernabéu bersama El Real, yang akhirnya juga melaporkan Inter ke FIFA atas pendekatan ilegalnya terhadap Modric.
Dengan kedatangan Marotta, Inter kembali hidupkan impiannya untuk datangkan Modric. Mantan direktur Juventus itu punya hubungan baik dengan Florentino Perez dan hirarki Inter, dan ia punya tugas pertamanya amankan Mauro Icardi, di samping terus awasi Modric.

Dia Kurus dan Pendek
Modric memang menjadi gambaran ideal bahwa kerja keras tidak akan mengkhianati hasil. Dia tumbuh di lingkungan yang sulit saat masih kecil, berada di pengungsian. Tapi, dia mampu mengembangkan bakat bermain sepak bola.
Untuk standar pemain Eropa, fisik Modric juga kurang ideal. Apalagi dia berposisi sebagai gelandang. Tapi, faktor fisik tidak mampu membendung talenta dan kerja keras pemain asal Kroasia tersebut. Pada akhirnya, dia sukses.
Terus Diragukan
Tahun 2018 menjadi capaian yang epik bagi Luka Modric. Dia menjadi pemain terbaik FIFA, meraih Ballon d'Or, menjadi pemain terbaik Liga Champions dan juga Piala Dunia 2018. Modric pun mengantar Kroasia ke final Piala Dunia 2018.
Semua capaian tersebut, diraih oleh Modric setelah sekian banyak keraguan yang menyertai karirnya.

"Saya selalu dikelilingi oleh keraguan sejak masih kecil. Karena fisik saya, karena tinggi badan saya," ucap Modric dikutip dari Marca.
"Beberapa orang merasa faktor-faktor itu penting untuk menentukan kesuksesan di sepak bola. Tapi, saya tidak pernah ragu pada diri sendiri. Kepercayaan dan keyakinan ini, saya akhirnya bergabung dengan klub terbaik dunia," imbuh Modric.
"Banyak orang yang tidak percaya dengan saya, itu adalah bagian dari kehidupan saya, selalu dikelilingi keraguan. Selalu ada yang bilang saya tidak akan sampai ke puncak," tegas mantan pemain Tottenham ini.
Pembuktian Modric
Terus diragukan tidak membuat Luka Modric patah arang begitu saja. Modric justru makin terlecut. Akhirnya, setelah kerja keras yang terus dia lalukan, setelah beragam gelar yang dia raih secara kolektif, pengakuan itu datang.