Pantai Moinit Taawang Timur Menyimpan Sejarah Perang Suku Minahasa dan Mindanau
Pantai Moinit, Desa Tawaang Timur, Kecamatan Tenga, Kabupaten Minahasa Selatan, ternyata menyimpan sejarah perkembangan suku Minahasa di wilayah ini.
Penulis: Andrew_Pattymahu | Editor: Siti Nurjanah
Laporan Wartawan Tribun Manado, Andrew Alexander Pattymahu
TRIBUNMANADO.CO.ID, AMURANG - Dibalik keindahan dan eksostisnya air panas laut di Pantai Moinit, Desa Tawaang Timur, Kecamatan Tenga, Kabupaten Minahasa Selatan, ternyata menyimpan sejarah perkembangan suku Minahasa di wilayah ini.
Yulin Tumbuan, pengelolah lokasi wisata Pantai Moinit bertutur tempat ini merupakan markas Opa Oraas Soputan.
"Dia adalah dotu kami, pejuang suku Minahasa yang sangat pemberani dan yang menjaga daerah ini," ujar dia, Rabu (19/12/2018).
Baca: Safari Natal di Motoling, Bupati Paruntu: Natal Adalah Demonstrasi Kasih Allah
Baca: Anneth Juara Indonesian Idol Junior 2018 Sambangi Kantor Gubernur Sulut
Moinit berasal dari kata 'Moongiung'.
"Kata ini diduga berasal dari Mongondow yang artinya kalau bahasa sehari-hari marijo torang ke atas," ujar dia
Pada tajun 1873, Moinit diserang oleh suku Mongondow. Saat itu terjadi perang hebat. Namun Opa Oraas Soputan berhasil mengusir serangan musuh.
"Musuh berteriak moongiung dan mereka lari ke arah Desa Poigar saat ini. Itu kata papa saya mengenai sejarah kata Moinit," tambah dia.
Namun usai serangan itu, lagi-lagi Opa Oraas Soputan mendapat serangan dari suku di Filipina Selatan yakni Mangindano.
Baca: Manchester United Hapus Pengumuman Solskjaer Jadi Pengganti Jose Mourinho
Baca: Kepala Diskominfo Kotamobagu Ahmad Yani Umar Bagikan Brosur Si Kemas di Jalan
"Tapi berkat peran dotu ini, wilayah Moinit berhasil dipertahankan," tandas dia.
Namun hingga ini sejarah itu seolah-olah terlupakan oleh generasi muda saat ini. Ia hanya berharap pemuda-pemuda Minahasa punya jiwa pejuang seperti Opa Oraas Soputan.