Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Biografi Tokoh Dunia

Kim Jong Il, Pemimpin Tertinggi Kedua Korut

Kim Jong Il merupakan mendiang Pemimpin Tertinggi kedua Korea Utara (Korut) yang berkuasa pada 1994 hingga 2011.

Editor:
The Telegraph
An undated picture of Kim Jong-il with a gun 

Awal dia berkuasa, Uni Soviet bubar yang membuat Korut kehilangan partner berdagang utama. Hubungan dengan China merenggang setelah normalisasi Beijing dengan Korea Selatan (Korsel).

Banjir bandang pada 1995 dan 1996, ditambah kekeringan pada 1997, membuat tanah di Korut yang bisa ditanami hanya tersisa 18 persen.

Korut pun mulai mengalami kelaparan hebat. Khawatir akan kekuasaannya, Kim memperkenalkan kebijakan Utamakan Militer dengan segala sumber daya diprioritaskan ke militer.

Baca: Dansa Maut Dua Bintang di Luar Angkasa Tertangkap Kamera

Dengan menggenggam militer, maka Kim bisa melindungi dirinya dari ancaman baik domestik maupun luar di tengah ekonomi yang memburuk.

Kebijakan tersebut sempat meningkatkan perekonomian yang ditopang oleh praktik pasar bertipe sosialis, Korut masih mampu beroperasi meski mengandalkan bantuan makanan dari negara lain.

Untuk kebijakan luar negeri, Kim dikenal sebagai diplomat yang piawai dan penuh siasat. Pada 1994, Korut dan Amerika Serikat (AS) menyepakati Kerangka Kerja.

Melalui kesepakatan itu, Korut diperintahkan untuk membekukan program senjata nuklir sebagai ganti bantuan untuk membangun dua reaktor guna pembangkit listrik.

Kemudian setelah bertemu Menteri Luar Negeri AS Madeleine Albright, Kim menyetujui adanya moratorium terkait konstruksi rudal.

Namun pada 2002, pemerintahannya mengakui masih memproduksi nuklir sejak 1994. Presiden saat itu, George W Bush menyebut Korut sebagai "Poros Setan" bersama Irak dan Iran.

Rezim Kim berargumen memproduksi secara rahasia dibutuhkan untuk kebutuhan keamanan dengan merujuk kepada keberadaan senjata nuklir AS di Korsel.

Pada 9 Oktober 2006, kantor berita Korut (KCNA) mengumumkan Pyongyang telah berhasil menggelar tes nuklir di bawah tanah.

4. Kesehatan Memburuk dan Kematian

A flag of Kim Jong-il at a national meeting in 2004
(BBC)

Pada Agustus 2008, majalah mingguan Jepang bernama Shukan Gendai mengklaim Kim Jong Il meninggal lima tahun sebelumnya akibat diabetes.

Dikatakan dia tidak tampil saat upacara obor Olimpiade d

Pyongyang pada April 2008, dan perannya mulai digantikan pemain pengganti.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved