Berikut 10 Faktor Utama Penyebab Gagalnya Permohonan Pengajuan Visa
Ketika traveling ke luar negeri, paspor dan visa merupakan benda yang paling vital.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Ketika traveling ke luar negeri, paspor dan visa merupakan benda yang paling vital.
Sebab, kedua dokumen tersebut berfungsi untuk menunjukkan identitas.
Dalam peringkat peringkat kesaktian paspor terbaru versi Passport Index, Indonesia menduduki peringkat ke-57 untuk paspor terkuat di dunia.
Baca: Selain Petai dan Jengkol, Berikut 4 Makanan Penyebab Bau Mulut Tak Sedap!
Baca: 5 Bahan Alami yang Dapat Digunakan untuk Menghancurkan Penyakit Kanker
Baca: 6 Makanan yang Dapat Menyebabkan Gigi Berwarna Kuning, di Antaranya Es Krim!
Ada 76 negara yang dapat dikunjungi pemegang paspor Indonesia bebas visa atau cukup dengan visa on-arrival (VoA).

Jika mengunjungi negara yang tidak memberikan kebijakan bebas visa atau VoA, tentu kita harus mengurus visa terlebih dahulu.
Apalagi ada beberapa negara yang terbilang sulit untuk memberikan visa.
Sebut saja Amerika Serikat, Inggris, atau mengajukan visa Schengen.
Ada beberapa hal yang bisa membuat permohonan visa ke suatu negara ditolak.
Apa sajakah itu?
Berikut TribunTravel.com telah merangkum faktor penyebab ditolaknya suatu permohonan visa dari laman skyscanner.co.id.
1. Masalah finansial.
Ada beberapa ketentuan finansial yang dapat menyebabkan gagalnya permohonan visa.
Pertama, besaran dana yang tidak mencukupi persyaratan.
Kedua, adanya mutasi rekening yang tidak wajar, seperti aliran dana yang besar secara mendadak dalam waktu sebulan atau beberapa hari sebelum tanggal cetak rekening.
Ketiga, bukti cetak atau print-out rekening yang lebih lama daripada satu bulan terakhir.
Masalah finansial merupakan faktor penentu yang meyakinkan pihak pemberi visa, bahwa kamu memiliki keuangan yang cukup untuk mendanai perjalanan di negara yang akan kamu kunjungi.
2. Lemahnya alasan bepergian dan kembali pulang ke Indonesia.
Sebagian besar kasus penolakan permohonan visa disebabkan oleh faktor ini.
Alasan bepergian yang lemah bisa disebabkan oleh kegagalanmu mmeberikan surat keterangan kerja yang dapat dipercaya.
Atau, kamu tidak dapat membuktikan bahwa kamu memang akan kembali ke Indonesia setelah liburan, bukan mencari pekerjaan di negara yang akan kamu kunjungi
3. Surat referensi yang lemah.
Kedutaan di beberapa negara meminta surat referensi perjalanan, baik dari perusahaan maupun bank.
Kamu harus memastikan, surat referensi yang kamu bawa memiliki kop surat dengan alamat dan kontak yang jelas dari instansi yang mengeluarkannya, serta cap perusahaan dan tanda tangan dari pihak yang berwenang.
4. Tidak adanya asuransi perjalanan.
Asuransi perjalanan merupakan satu dokumen terpenting dalam permohonan visa, terutama visa Eropa.
Jika kamu tidak dapat menunjukkan asuransi perjalanan, atau asuransi perjalananmu terbukti tidak valid, kemungkinan besar permohonan visa yang kamu ajukan akan gagal.
Selain itu, pastikan besaran biaya yang ditanggung pihak asuransi juga memenuhi syarat minimum yang ditentukan kedutaan dalam kasus-kasus tertentu.
5. Paspor kedaluarsa/tidak berlaku, atau rusak.

Selain faktor paspor yang tidak berlaku atau rusak, kemungkinan permohonan pengajuan visa akan gagal apabila masa berlaku paspormu tinggal kurang dari enam bulan.
Oleh karenanya, perhatikan masa berlaku paspor yang kamu miliki.
Pastikan pula kamu melakukan perpanjangan sebelum periode enam bulan sebelum masa berlaku paspor habis.
6. Tidak bisa menunjukkan itinerary perjalanan.
Itinerary atau rencana perjalanan merupakan satu hal yang penting dalam pengajuan visa, terutama di negara-negara bervisa Schengen.
Sebab, itinerary perjalanan menentukan tempat kamu seharusnya mengajukan visa.
Yakni, di negara pertama kamu mendarat atau negara yang kamu tinggali dalam periode waktu paling lama.
Pastikan kamu menuliskan itinerary dengan detail.
Mulai dari kota mana saja kamu berada, tempat kamu menginap, serta transportasi yang kamu gunakan saat beralih dari satu kota ke kota lain.
Boleh juga kamu menyertakan obyek wisata serta aktivitas yang kamu lakukan per hari.
7. Tidak bisa menunjukkan bukti pemesanan hotel.
Beberapa kedutaan, terutama negara-negara di Eropa, mewajibkan pemohon visa untuk menyertakan bukti pemesanan hotel.
Sehingga, kamu harus sudah memesan hotel untuk semua hari perjalanan tanpa terlewat satu pun.
Jika menyewa apartemen, pastikan host atau pemilik apartemen yang akan kamu tinggali memberikan bukti pemesanan yang formal untuk pengajuan visa.
Jika menginap di rumah saudara atau teman, pastikan mereka mengirimkan surat sponsor yang menyatakan bahwa mereka akan menampungmu selama perjalanan di negara tujuan.
8. Dokumen palsu.
Pihak kedutaan pasti akan selalu mengecek dokumen-dokumen yang dikirimkan dalam proses pengajuan visa.
Sehingga, pastikan semua dokumen yang kamu ajukan itu asli.
Jika terbukti memalsukan dokumen, seperti surat keterangan kerja, surat referensi bank, bukti keuangan, bukti pemesanan hotel, atau kartu identitas, jelas pengajuan visamu ditolak.
9. Pernah menjadi imigran gelap atau melanggar batas waktu tinggal.

Jika pernah tinggal di negara yang kamu kunjungi sebelumnya dalam periode melebihi batas waktu yang diberikan, atau kamu menggunakan visa dengan tujuan yang salah (contohnya, visa wisata tetapi di kamu malah bekerja di negara tujuan), jelas permohonan visa ditolak.
10. Pernah atau sedang terlibat perbuatan kriminal.
Perbuatan kriminal apapun tentu dianggap membahayakan masyarakat maupun negara.
Jika terbukti pernah atau sedang terlibat perbuatan kriminal, jelas permohonan visa yang kamu ajukan akan ditolak.
(TribunTravel.com/Rizki A. Tiara)