Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Ratusan Orang Berbondong ke ‘Kebun Emas’: Heboh Penemuan Emas di Bolmong

Bolaang Mongondow heboh dengan penemuan ‘kebun emas’! Lokasinya di Jalan Amurang-Kotamobagu-Doloduo.

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
Tribun manado / Maickel karundeng
Warga melihat lahan di Perkebunan Tumuyu Desa Tapa Aog yang disebut mengandung emas 

TRIBUNMANADO.CO.ID, LOLAK – Bolaang Mongondow heboh dengan penemuan ‘kebun emas’! Lokasinya di Jalan Amurang-Kotamobagu-Doloduo atau AKD di Perkebunan Tamuyu, Desa Tapa Aog, Kecamatan Lolayan pada Kamis (13/12/2018). Suhadah Ilam, warga yang pertama kali menemukan ‘kebun emas’.

Belasan tahun menjaga perkebunan di Tumuyu, Ilam kaget dengan adanya penemuan material yang diduga mengandung emas. Ilam yang ditemui tribunmanado.co.id di lokasi perkebunan menceritakan awal mula ratusan warga yang ada di Dumoga mencoba mengambil sampel untuk mengecek kadar emas di perkebunan milik Chres Lobud itu.

"Sudah sekitar 14 tahun saya menjaga perkebunan ini dan tak tahu kalau memang ada material yang mengandung emas," ujar pria yang mengenakan pakaian kebun lengkap dengan topi lebar itu.
Belasan tahun ia berkebun menanam jagung, pisang dan lainnya. Namun, kalau terkait batuan emas, ia mengaku tidak tahu.

"Orang pertama atau yang melakukan penggalian pertama mengambil sampel tidak tahu siapa. Tiba-tiba beberapa hari lalu, lokasi tersebut diserbu ratusan warga untuk mengecek dan mengambil sampel atau contoh bantuan yang akan diolah menjadi emas," ungkapnya.

Karena semakin ramai, ia menelepon pemilik kebun yang bernama Cres Lobud di Manado. "Pak, kebun milik bapak tiba-tiba ramai dikerumuni warga yang kaget dan ingin mengambil sampel atau contoh batuan yang diduga memiliki kadar emas," katanya menirukan apa yang dikatakan kepada pemilik kebun seluas 22 hektare itu.

Mendengar laporan, pemilik kebun berkomunikasi dengan pihak Polres Kotamobagu dan Polsek Lolayan untuk bisa mengamankan area itu, masuk kasus penyerobotan atau pencurian di perkebunan. Sehingga petugas melakukan pengamanan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan bersama.

Ia menambahkan, berdasarkan perintah tuan kebun akan dilakukan pemagaran di lokasi. Ilam juga menceritakan bahwa lahan tersebut awalnya akan dijual, tapi karena adanya kejadian ini mungkin tidak dijual. "Saya sampaikan kepada tuan kebun agar tidak menjual perkebunan itu. Sudah ada yang tawar Rp 1,4 miliar, tapi tidak jadi," katanya berdasarkan penyampaian pemilik kebun.

Rusli, satu di antara warga Dumoga, kaget dengan adanya penemuan ‘kebun emas’. "Saya dengar dari warga dan hari ini saya datang melihat langsung serta mengambil beberapa batuan sisa-sisa galian warga sebelumnya untuk dicek apakah memang benar ada kadar emas atau tidak," terangnya.

Sementara di lokasi, akses jalan sering padat karena warga yang penasaran ingin melihat langsung kebun tersebut. Ada yang memarkir kendaraan roda dua dan empat di bahu kiri serta kanan jalan. Kendaraan yang akan melintas harus perlahan-lahan.

Ando Lobud satu di antara anggota keluarga pemilik kebun mengatakan, akan memagari area perkebunan dan terus berkoordinasi dengan pihak kepolisian agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan bersama.

“Lahan perkebunan ini adalah warisan dari kakek kami yang adalah mantan kepala desa atau sangadi Desa Tapa Aog. Kami keluarga juga meminta pertolongan kepolisian untuk bisa berjaga agar tidak terjadi hal-hal buruk,” katanya.

"Keluarga besar Lobud, baik dari Kotamobagu maupun Manado, hari ini ketemu dengan Polsek Lolayan. Ini untuk meminta bantuan agar tidak ada lagi warga yang mengambil material di lokasi itu. Karena status tanah tersebut jelas, yaitu sertifikat hak milik. Dan hari ini lokasi itu akan kita tutup," tegasnya.

Kendati diketahui bahwa lokasi tersebut mengandung emas, namun pihak keluarga masih akan melakukan musyawarah.

"Meski itu lahan milik keluarga, namun kami keluarga besar Lobud, belum bisa pastikan. Karena untuk melakukan proses pertambangan, tentu tidak semudah membalikan telapak tangan, harus melewati proses panjang," jelasnya.

Olehnya, dia berharap masyarakat jangan melakukan pengrusakan, mengambil material dari lahan. Hingga kini lokasi masih menjadi tontotan warga di Dumoga serta yang hendak melintasi jalan dekat kebun.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved