Wagub Sulut: Harga Tanah KEK Bitung Kemahalan, Sampai Rp 2 Juta per Meter!
Wakil Gubernur Sulut, Steven Kandouw mengungkapkan lahan di KEK tersebut dinilai kemahalan. Dampaknya bisa mempengaruhi investasi
Penulis: Ryo_Noor | Editor: Fernando_Lumowa
Wagub Sulut: Harga Tanah KEK Bitung Kemahalan, Sampai Rp 2 Juta per Meter!
Laporan Wartawan Tribun Manado Ryo Noor
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Bitung menemui kendala soal harga lahan, Wakil Gubernur Sulut, Steven Kandouw mengungkapkan lahan di KEK tersebut dinilai kemahalan. Dampaknya bisa mempengaruhi investasi
"KEK di Bitung ini tidak gampang, pertama kendala harga tanah," kata dia kepada tribunmanado.co.id, Jumat (7/12/2018).
Tanah per meter sudah sampai Rp 2 juta per meter. Ia membandingkan, jika investor investasi di Kawasan Ekonomi Khusus di Sulawesi Tengah, harga tanah Rp 60 ribu per meter, cukup mengeluarkan Rp 600 juta. Di Sulut, harus keluarkan Rp 6 miliar.
"Harganya 10 kali lipat," kata dia.
Baca: Komite Ekonomi dan Industri Nasional Beri Lampu Hijau, Dukung Pabrik Vodka Captikus di Minsel
Baca: Vodka Berbahan Captikus Bisa Jadi Oleh Oleh Bagi Turis China
Wagub sempat menyentil, pembebasan lahan Tol Manado Bitung saja ketika tanah dibayar Rp 60 ribu per meter dibilangnya tidak manusiawi.
Kendala di KEK Bitung, membuat pemerintah terus mengupayakan KEK Pariwisata Likupang.
Baca: KEK Pariwisata Belum Ada, Investor Belgia Bangun Resort Baru di Likupang
Justru KEK Pariwisata ini cukup lancar prosesnya. "Ada lima kek pariwisata ditetapkan, satu di antaranya KEK pariwisata Likupang," kata dia.
Pemerintah sudah mulai siapkan infrastruktur, semisal jalan akses dari Banda Sam Ratulangi ke Likupang selebar 30 meter.
Kemudian pemerintah juga punya tanah perkebunan kelapa 600 hektare.
Wagub optimistis KEK Pariwisata bisa secepatnya diwujudkan.