Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Karena Alasan Lingkungan Konsumsi Alpukat di Inggris Dibatasi

Tak bisa dipungkiri, alpukat termasuk buah yang bercita rasa lezat dan bernutrisi tinggi.

Editor: Siti Nurjanah
Foto Ilustrasi 

"Saya tidak berpikir kita harus terganggu oleh beberapa kafe yang melarang (alpukat)," kata Dan Crossley, Direktur Eksekutif Food Ethic Council, sebuah badan amal di Inggris.

"Itu (pelarangan alpukat) menimbulkan pernyataan yang menarik dan penting tentang dari mana kita mendapatkan makanan. Tapi saya pikir larangan terhadap produk tertentu tidak akan menyelesaikan masalah yang kita miliki," sambungnya.

Selain di Wild Strawberry Cafe, larangan serupa juga telah dilakukan oleh restoran di Bristol dan London Selatan. Popularitas alpukat meningkat tajam di seluruh dunia dalam beberapa tahun terakhir.

Salah satu penyebabnya adalah pendapat para ahli tentang banyaknya manfaat yang dimiliki alpukat.

Sejumlah selebriti dunia yang menunjukkan ketertarikannya pada alpukat juga dianggap sebagai faktor meningkatnya popularitas alpukat.

Seperti istri Pangeran Harry, Meghan Markle, yang mengungkapkan di buku masaknya, saus cabai hijau dan alpukat adalah resep favoritnya. 

Selain Meghan, penyanyi asal Amerika Serikat Miley Cyrus diketahui juga memiliki gambar tato alpukat di punggungnya.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Rainforest Trust UK, sebuah organisasi lingkungan non-profit,  Chris Redston, mengatakan keinginan untuk membuka lahan bagi peternakan sapi, minyak sawit, dan tanaman tunggal seperti nanas dan alpukat adalah alasan utama penghancuran sekitar 70.000 hektar hutan hujan per harinya.

Artikel ini telah dimuat di Nakita.id dengan judul Wah, Karena Alasan Lingkungan, Konsumsi Alpukat di Inggris Dibatasi!

Sumber: Nakita
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved