Berita di Bitung
Diduga Hasil Aborsi, Orok Bayi Ditemukan di Sungai Girian Bitung
Sebuah orok ditemukan di Kelurahan Girian Weru Satu, Kecamatan Girian Kota Bitung tepatnya di Sungai Girian
Penulis: Chintya Rantung | Editor: Aldi Ponge
Selain dibungkus dengan baju, bayi tersebut juga diletakkan dalam kantong plastik.
"Waktu plastiknya terbuka, saya langsung lari dan memanggil teman-teman pemulung untuk melihat bayi tersebut," ucapnya.
Sayangnya, bayi berjenis kelamin laki-laki tersebut sudah tidak bernyawa.
Bahkan tali pusarnya sudah dipotong.
Warga pun langsung menghubungi pihak kepolisian untuk menindaklanjuti temuan tersebut.
Kapolsek Mapanget saat itu, AKP Johanes Pagayang ketika dikonfirmasi mengatakan bahwa jenazah bayi tersebut sudah dibawa ke rumah sakit Bhayangkara Manado.
"Jenazahnya sudah dibawa ke rumah sakit bhayangkara. Sementara kasus ini masih kami selidiki," tandasnya.
5. Penemuan Orok di Mapanget- Manado
Kepolisian Sektor (Polsek) Mapanget menemukan orok berusia empat bulan di Pekuburan Umum Kelurahan Lapangan Kecamatan Mapanget Kota Manado Provinsi Sulawesi Utara.
"Orok tersebut ditemukan Rabu 2 Mei 2018 pukul 23.30 Wita," ujar Kapolsek Mapanget AKP Johanes Pagayang, Jumat (4/5/2018).
Polsek Mapanget mengetahui hal tersebut berdasarkan informasi dari masyarakat.
Pada pukul 00.45 Wita, Ka SPK Plug A Aiptu Syamsuddin bersama anggota SPK dan Babhinkamtibmas Kelurahan Lapangan mendatangi TKP dan mendapati bahwa orok sudah dikubur.
Tim kemudian menggali dan membawa orok tersebut ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk dilakukan autopsi atau visum.
"Kami juga memeriksa beberapa saksi di lokasi," ujar Kapolsek Mapanget.
Menurut saksi bernama Niklas Makawoge (37) bahwa pada Pukul 23.30 Wita dirinya bersama dua rekannya sementara duduk di rumah.
Kemudian datang mobil Ayla putih dengan nomor polisi B 1286 FOF. Didalam mobil ada dua orang laki-laki yang tidak dikenal.
Kendaraan tersebut berhenti dan menanyakan kepada saksi jalan untuk masuk ke pekuburan.
Kedua orang yang berada didalam mobil, kemudian turun dan berjalan ke pekuburan, dengan membawa tas plastik putih, kain putih dan cangkul.
Saksi sempat melihat dari kejauhan bahwa kedua lelaki tersebut sempat menggali tanah yang ada di seputaran pekuburan.
Setelah selesai menggali dan bergegas kembali, saksi sempat menanyakan apa yang dilakukan.
Dua orang tadi menjawab baru selesai menguburkan seorang bayi yang baru berusia sekitar empat bulan.
"Saksi sempat menanyakan asal kedua lelaki tersebut. Katanya dari wilayah Perum GPI Paniki dan yang satu lagi berasal dari Unima Tondano," ujar kapolsek.
Orok bayi ditemukan dibungkus dengan celana pampers, plastik putih dan kaos yang bertuliskan Hard Rock putih.
6.Penemuan mayat di Wenang Selatan, Manado
Marselino Humaen (19) tak pernah menyangka bahwa gerobak sampah yang biasa ia gunakan untuk mengangkat sampah masyarakat, ternyata terdapat sesosok orok.
Kejadian ini terjadi pada Rabu (19/7/2018) dini hari tadi di Kelurahan Wenang Selatan Lingkungan Satu Kecamatan Wenang.
"Saya awalnya liat plastik merah, tapi setelah saya buka ternyata ada kain warna putih penuh darah," ujar dirinya ketika ditemui di Polsek Wenang siang tadi.
Akibat melihat darah, ia kemudian meletakkan kembali kantung tersebut dan memanggil beberapa warga.
"Karena lihat darah saya langsung takut, dan panggil teman untuk sama-sama melihatnya," kata dirinya.
Ketika dibuka ternyata kantong tersebut adalah sebuah orok. "Kami berdua langsung naik motor ke Polsek untuk melaporkan hal ini," jelas Marselino.
Mendapatkan laporan tersebut, Kanit Reskrim Polsek Wenang saat itu AKP Kasad Mokodongan langsung menuju ke lokasi kejadian.
"Ketika kami sampai di lokasi sudah banyak orang berkumpul, tapi tidak ada yang berani mengangkat orok tersebut," kata Kasad.
Orok bayi tersebut diperkirakan berukuran 25 Centimeter dan berusia sekitar 3 bulan.
"Jenis kelaminnya laki-laki dan ukuran oroknya sekitar 25 Centimeter. Saat ini orok tersebut sudah berada di Rumah Sakit Bhayangkara. Sedangkan untuk pelaku masih sementara kami buru," tandasnya.
7. Penemuan Orok di Buha-Manado
Orok bayi ditemukan di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah Kelurahan Buha Kecamatan Mapanget, Manado, Sulawesi Utara (Sulut), Kamis (09/08/2018) pukul 17.15 Wita.
"Saya berada di rumah. Karena mendengar adanya penemuan orok tersebut saya keluar dan pergi melihatnya," ujar Anita (27), warga sekitar.
Lanjut Anita, awalnya orok tersebut ditemukan oleh seorang pemulung. Karena takut, pemulung tersebut memanggil petugas di TPA.
"Orok kemudian dipindahkan dari dalam TPA ke dekat Gapura," ujar Anita.
Setelah itu orok yang berwarna merah menjadi tontonan sejumlah warga di sana.
"Sebagian besar yang menonton itu adalah anak-anak," ujar Anita.
Setelah dihubungi, polisi pun tiba dan langsung membawa orok tersebut.
Anita mengatakan penemuan orok seperti itu bukan lah hal yang baru bagi warga sekitar TPA tersebut.
"Orang orang di sini sudah terbiasa dengan penemuan orok tersebut. Memang seringkali tempat sampah ini jadi tempat orok dibuang," ujar Anita.
Sejak dia kecil hingga saat ini, sudah tak terhitung lagi berapa banyak orok yang ditemukan di sana.
"Sudah sekitar lebih dari 30 orok ditemukan di sini. Ada yang ditemukan sudah di dalam TPA, ada juga yang ditemukan masih dalam bak sampah," ujar Anita.
Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Mapanget AKP Johanes Pagayang mengatakan memang benar ada penemuan orok.
Lanjut kapolsek, menurut keterangan saksi lelaki Alberto Stat (32), operator ekskavator orok pertama kali ditemukan oleh seorang pemulung.
"Katanya pada waktu itu dia sedang bekerja dengan menggunakan alat ekskavator untuk mengangkat sampah. Kemudian saksi di panggil oleh pemulung sampah tidak tetap yang mana si pemulung telah menemukan orok. Saksi kemudian meminta tolong warga sekitar agar menghubungi kepala lingkungan II Kelurahan Buha untuk menghubungi kami," ujar kapolsek.
Personel Polsek Mapanget dipimpin Ka SPK Aiptu Usman bersama piket fungsi mendatangi TKP dan mengamankan orok tersebut dan membawanya ke Rumah Sakit Bhayangkara.
"Pemulung yang menemukan pertama kali orok tersebut sudah melarikan diri kemungkinan takut dengan penemuan orok," ujar kapolsek. (Tribunmanado.co.id/Handhika Dawangi)
8. Penamuan Jasad Bayi di Sawangan, Minahasa Utara
Warga Desa Sawangan Kecamatan Airmadidi heboh dengan penemuan Jasad bayi berjenis kelamin pria di sela-sela bebatuan daerah aliran sungai Tondano, Rabu (26/9/2018).
Kapolsek Airmadidi Iptu Hendrik Rantung kepada Tribun Manado via ponsel Kamis (27/9/2018) pagi mengatakan, jasad tersebut pertama ditemukan oleh AM (43).
"Dia sedang cari ikan lantas melihat jasad bayi teronggok di bebatuan," katanya.
AM lantas memberitahu temuan itu pada suaminya HD (38).
Keduanya kemudian melaporkan penemuan itu ke aparat desa.
Menerima laporan tersebut, aparat polsek Airmadidi turun ke TKP.
"Jasad bayi kami bawa ke rumah sakit untuk otopsi," kata dia.
Dikatakan Hendrik, pihaknya akan menyelidiki kemungkinan adanya unsur kejahatan dalam penemuan itu.
Ia mengimbau orang tua yang kehilangan anaknya untuk melapor. (art)
9. Penemuan Jasad Bayi di Ranotana Manado
Warga Kelurahan Ranotana Lingkungan Lima Kecamatan Wanea dihebohkan dengan penemuan mayat bayi, di sungai Sario, Senin (10/9/2018).
Informasi yang diperoleh Tribun Manado dari warga mengatakan bayi tersebut ditemukan sekitar pukul 12.00 Wita.
"Jenis kelaminnya laki-laki dan sudah sekitar 7 bulan," ujar Ribka salah satu warga.
Ia mengatakan, bayi tersebut ditemukan dengan keadaan telentang dan sudah tidak bernyawa.
"Warna kulitnya masih merah, tangan dan kakinya juga sudah lengkap," beber dia.
Saat ini bayi tersebut sudah dibawa ke rumah sakit Bhayangkara Manado dan penyelidikan sudah diambil alih oleh Polsek Sario.
Menurut Fanley, satu di antara warga di Kelurahan Ranotana Lingkungan Lima Kecamatan Wanea Manado ketika ditemui TribunManado.co.id, Senin (10/09/2018), bahwa tepat di seberang sungai tersebut banyak sekali tempat kos.
"Di seberang sungai itu memang tempat kos, banyak wanita yang ngontrak di situ. Mulai dari siswa hingga karyawati," ujarnya.
Ia menduga, bahwa bayi tersebut ditemukan seperti diletakkan oleh seseorang.
"Jalan untuk turun ke sungai cuma dari seberang karena harus gunakan tangga," bebernya.
Namun pria 44 tahun tersebut tak mengetahui jika di lingkungannya ada yang hamil.
"Saya tidak pernah dengar ada wanita hamil di dekat sini," tegasnya.
Saat ini bayi laki-laki yang diperkirakam berusia tujuh bulan itu sudah dibawa ke rumah sakit Bhayangkara Manado
TONTON JUGA: