Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Jenazah Pria AS di Pulau Sentinel Tak Bisa Diambil, Keluarga Malah Yakin Korban Masih Hidup

Pemerintah India, Kamis (29/11/2018), mengatakan, tidak memiliki rencana untuk mengambil jenazah John Allen Chau.

Editor: Aldi Ponge
Evening Standard
John Allen Chau tewas dipanah oleh suku Sentinel, Kepulauan Andaman, India. 

Sebuah investigasi kini dilanjutkan dan fokus kepada tujuh orang yang diduga membantu Chau berangkat ke Pulau Sentinel.

Keluarga Yakin  John Allen Chau Masih Hidup

Teman dan keluarga John Allen Chau, pria Amerika Serikat ( AS) yang dikabarkan tewas oleh Suku Sentinel, meyakini dia masih hidup.

Pernyataan tersebut disampaikan John Middleton Ramsey, sahabat sekaligus kolega Chau di organisasi penyebaran agama.

Kepada The Sun via news.com.au Kamis (29/11/2018), Ramsey berkata dia sempat terkejut ketika mendengar Chau tewas dipanah oleh suku terasing di Pulau Sentinel Utara, India, tersebut.

Baca: Klarifikasi KNKT: Lion Air PK-LQP Layak Terbang

Namun, dia menyadari kabar tersebut hanya berasal dari satu sumber. Yakni keterangan nelayan lokal yang membantu Chau ke pulau Sentinel Utara.

"Saya pikir masih terdapat kemungkinan dia selamat dan masih hidup hingga saat ini. Saya tidak akan mengeluarkan keyakinan itu," ujar Ramsey.

Dia menyatakan saat ini, polisi juga tidak bisa memverifikasi keterangan para nelayan itu, maupun fakta di mana jenazah Chau dikubur jika benar dia tewas.

Ramsey menjelaskan ibu Chau, Linda, merupakan seorang penganut Kristen yang taat yang terus berdoa dan menantikan kepastian nasib putranya.

"Ibu John mengatakan dalam setiap doa yang didaraskan, dia masih mempunyai keyakinan kalau John masih hidup," terang pria 22 tahun tersebut.

Dalam keterangan tertulis yang dikirim kepada The New York Post melalui surat elektronik, Linda memperkuat ucapan Ramsey bahwa dia yakin Chau selamat.

Ramsey menyatakan sejak SMP, Chau sudah berkeinginan untuk berkelana di Pulau Sentinel Utara, mempelajari agama dan kebudayaan mereka, serta menyebarkan agama.

Pada 2016, Ramsey berujar Chau sudah mulai menerapkan rencananya dengan mengawasi pulau utama di sekitar Sentinel Utara untuk membangun koneksi lokal.

"Saat itu, dia berkata kepada saya yang dia ingin lakukan adalah pergi sendiri sehingga tak menimbulkan ancaman, dan memberi suku itu hadiah," ujar Ramsey.

Chau tewas dipanah oleh suku yang disebut paling berbahaya di dunia itu pada 16 November, sebelum nelayan menyaksikan jenazahnya diseret sepanjang tepi pantai.

TONTON JUGA:

TAUTAN AWAL: 

https://internasional.kompas.com/read/2018/11/29/11451101/jenazah-pria-as-yang-tewas-di-pulau-sentinel-akhirnya-tak-bisa-diambil d

https://internasional.kompas.com/read/2018/11/29/13145781/keluarga-yakin-pria-as-yang-hilang-di-pulau-sentinel-masih-hidup

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved