DPRD Boltim Sorot Minimnya Biaya Pembangunan RTLH Kecil, Sofyan: Bukan Kejar Kuantitas tapi Kualitas
Menurut Sofyan, Rabu (28/11/2018), pembangunan RTLH memang baik, namun harus dilihat kualitas bukan mengejar kuantitasnya.
Penulis: | Editor: Fernando_Lumowa
DPRD Boltim Sorot Minimnya Biaya Pembangunan RTLH Kecil, Sofyan: Bukan Kejar Kuantitas tapi Kualitas
Laporan wartawan Tribun Manado, Vendi Lera
TRIBUNMANADO.CO.ID - Anggota DPRD Bolaang Mongondow Timur, Sofyan Alhabsyi menyorot masalah anggaran pembangunan rumah tinggal layak huni (RTLH) kecil.
Menurut Sofyan yang ditemui di Kantor DPRD Boltim, Rabu (28/11/2018), pembangunan RTLH memang baik, namun harus dilihat kualitas bukan mengejar kuantitasnya (jumlah).
"Anggaran pembangunan RTLH per rumah terlalu kecil Rp 17 juta rupiah. Apalagi biaya tenaga tukang hanya Rp 2,5 juta rupiah," ujar Sofyan.
Kata dia, pembangunan RTLH di Boltim harus mengutamakan kualitas rumah bukan jumlah. Tahun depan rencananya Pemkab membangun 720 unit dengan anggaran Rp 13,1 miliar.
Baca: Bupati Boltim Sehan Landjar Meletakan Batu Pertama Pembangunan 200 Unit Rumah RTLH
Baca: Kadis Dinsos: Pembangunan RTLH Sudah Hampir Rampung
"Harusnya biar sedikit, namun anggaran per rumah dinaikkan sehingga RTLH berkualitas dan cepat selesai," ujar dia lagi.
Ia menambahkan, biaya tenaga tukang pasti menjadi penghambat, karena terlalu kecil. Di daerah lain anggaran satu rumah RTLH mencapai Rp 50 juta rupiah.

Bupati Bolaang Mongondow Timur, Sehan Landjar mengatakan, pembangunan RTLH hanya bersifat membantu masyarakat miskin yang belum punya rumah.
Baca: Pembangunan RTLH 12 Desa di Boltim Sudah Selesai
Pemerintah Boltim, telah menyediakan tanah dan rumah seharga Rp 18 juta rupiah. Harusnya masyarakat berusaha agar rumah tersebut dapat selesai tepat waktu.
"Anggaran Rp 18 juta rupiah sudah tinggi dibandingkan daerah lain di Sulut," ujar Sehan Landjar.
Lanjut dia, tahun depan Pemkab Boltim, tetap akan membangun RTLH sebanyak 750 unit. Sekarang sementara membangun.