(VIDEO) Elang Darah: Metode Eksekusi Brutal Bangsa Viking Terhadap Musuh-musuhnya
Metode elang darah itu membiarkan korbannya tetap hidup sementara punggungnya diiris terbuka sehingga tulang rusuk, paru-paru, dan usus terlihat.
Dengan demikian, dia melakukan eksekusi elang darah tersebut.
RITUAL DI BALIK ELANG DARAH

Raja Aella bukanlah raja terakhir yang harus mengalami eksekusi elang darah.
Baca: Kotoran Burung Ini Jadi Sumber Pendapatan Terbesar Peru, Sekaligus Pemicu Perang dengan AS
Seorang sarjana percaya bahwa setidaknya empat tokoh penting lainnya dalam sejarah Eropa Utara mengalami nasib yang sama.
Raja Edmund dari Inggris juga menjadi korban Ivar the Boneless.
Halfdan, putra Raja Haraldr dari Norwegia, Raja Maelgualai dari Munster dan Uskup Agung Aelheah semuanya dipercayai sebagai korban Ivarr dengan penyiksaan elang darah.
Kedua, dan yang lebih masuk akal, adalah bahwa elang darah dilakukan sebagai hukuman bagi individu tanpa kehormatan.
Baca: Obesitas Bisa Menyebabkan Kanker, Ini Alasannya
RITUAL ATAU RUMOR?
Korban-korban dari eksekusi itu mati pada tahun-tahun 800-an dan 900-an, mungkin juga hingga tahun 1000-an.
Penulis kisah Viking bisa saja mendengar kejadian itu lalu menuliskannya.
Mungkin mereka menghiasi keganasan Viking untuk membuat mereka terdengar lebih heroik.
Seorang sejarawan Denmark, Saxo Grammaticus, menyatakan bahwa ritual itu sebenarnya hanya mengukir gambar elang ke punggung korban.
Entah benar-benar nyata terjadi atau sebagai alat propaganda, tetap saja itu metode yang mengerikan.
Simak penjelasan soal elang darah dalam serial Viking di video di bawah ini
Baca Juga :