6 Fakta Terungkap di Balik Penemuan Makam Raja Mesir Tutankhamun
Penemuan makam Raja Tutankhamun oleh dua arkeolog Inggris pada 26 November 1922 mengungkap sejumlah fakta.
Ada sumber yang menyatakan bahwa kuburannya sendiri belum selesai sehingga ia harus dimakamkan di makam pengganti.
Sumber lain juga ada yang menyebutkan bahwa pengganti Tutankhamun lebih besar darinya, sehingga makam Tutankhamun mengalami sedikit pergeseran tempat.
3. Dimakamkan menggunakan peti mati bekas
Mumi Tutankhamun tergeletak di dalam tempat yang terdiri dari tiga peti emas. Selama ritual pemakaman, peti mati gabungan ditempatkan di sarkofagus batu persegi panjang.
Uniknya, dalam peti dari Tutankhamun sebenarnya digunakan untuk Neferneferuaten.
Neferneferuaten merupakan seorang yang tercatat sebagai pendahulu Tutankhamun. Hingga saat ini belum ada info yang menunjukkan mengapa Tutankhamun menggunakan peti mati dari Neferneferuaten.
4. Tutankhamun senang berburu burung unta
Kipas bulu burung unta Tutankhamun ditemukan tergeletak di ruang pemakamannya, dekat dengan tubuhnya.
Awalnya, kipas ini terdiri dari pegangan emas panjang yang terdiri dari 42 bulu coklat dan putih bergantian.
Hal ini menunjukkan bahwa bulu-bulu itu sering diambil dari sebuah wilayah di Heliopolis yang banyaknya burung unta.
Burung unta adalah burung penting di Mesir kuno, yang bulu dan telurnya dihargai sebagai barang mewah.
Berburu burung unta adalah olahraga kerajaan yang memungkinkan raja menunjukkan kontrolnya atas alam.
5. Tutankhamun tak memiliki hati
Orang Mesir kuno percaya bahwa untuk hidup kembali setelah kematian bisa terjadi jika tubuh diawetkan dalam kondisi yang sama seperti wujudnya ketika hidup. Keadaan ini mendorong untuk mengembangkan ilmu mumifikasi.
Pada dasarnya, mumifikasi dengan membungkusnya dalam banyak lapisan atau perban untuk mempertahankan bentuk yang hidup. Organ internal tubuh telah diambil dan diawetkan secara terpisah.