22 November 55 Tahun Lalu, Presiden AS John F Kennedy Dibunuh

Sebagai presiden muda, ide-idenya lebih fresh dan cemerlang. JFK juga pernah ke Indonesia dan membantu dalam menyelesaikan permasalahan hingga konflik Irian Barat.

Pada 22 November 1963, Kennedy melakukan perjalanan menuju Dallas, Texas.

Dilansir dari History.com, Istrinya Jacqueline Kennedy yang jarang menemani suami dalam acara politik kini dirinya ikut dalam perjalanan itu.

Selain itu, mereka juga ditemani oleh Gubernur Texas John Connally dan istrinya.

Rombongan itu melambai-lambai pada kerumunan yang datang untuk melihat iring-iringan tersebut.

Seorang bernama Lee Harvey Oswald tiba-tiba menembakkan tiga peluru yang melukai Presiden Kennedy dan Gubernur Connally.

Kennedy dinyatakan meninggal 30 menit setelah dibawa ke Parkland Hospital Dallas.

Lee harvey Oswald yang menembakkan senjata tersebut ditangkap oleh otoritas yang berwenang.

Namun, Oswald kemudian ditembak mati di tahanan. Bahkan, penembakan Oswald itu terjadi saat televisi sedang melakukan siaran langsung.

Digantikan Wapres Johnson
Setelah kematian Kennedy, puncak kepemimpinan AS diserahkan ke wakilnya, Lyndon B Johnson.

Sehari kemudian, Presiden Johnson mengeluarkan resolusi pertamanya, menyatakan 25 November sebagai hari berkabung nasional untuk menghormati presiden yang terbunuh.

Sehari kemudian, ratusan ribu orang berkerumun di Washington untuk menyaksikan prosesi pemakaman John F Kennedy.

Prosesi kemudian berlanjut ke Arlington National Cemetery, di mana para pemimpin dari 99 negara berkumpul untuk pemakaman kenegaraan.

Kennedy dimakamkan dengan kehormatan militer penuh di lereng di bawah Arlington House.

Sampai sekarang, peristiwa terbunuhnya Kennedy masih menjadi misteri.

Sosok Lee harvey Oswald yang diduga sebagai penembak namun kemudian tewas, tidak menjawab misteri penembakan Kennedy. Apalagi, Oswald pernah membantah membunuh Kennedy.

Kejanggalan dalam insiden pembunuhan itu, menuai berbagai teori konspirasi yang masih diperdebatkan hingga kini.