Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Saksi Kunci Kisahkan Perbuatan Keji Gembong Narkoba El Chapo

Alasan El Chapo ingin membunuh Carillo amat sederhana karena pria itu tak mau menjabat tangan El Chapo dalam sebuah pertemuan.

Editor:
RONALDO SCHEMIDT / AFP
Dua prajurit marinir Meksiko, menggiring gembong kartel obat bius Sinaloa, Joaquin El Chapo Guzman yang dibekuk di kota Mazatlkan, Meksiko, Sabtu (22/2/2014) 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kisah-kisah keji El Chapo dipaparkan saksi kunci Jesus Zambada dalam sidang pada Senin (19/11/2018).

Jesus Zambada adalah saudara dari Ismael "El Mayo" Zambada yang merupakan rekan El Chapo dalam mengendalikan Kartel Sinaloa.

Sedikit demi sedikit kejahatan yang dilakkan gembong narkoba Joaquin " El Chapo" Guzman terbongkar.

Baca: Ini 7 Makanan Khas Nusantara yang Kerap Hadir di Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW

Dalam sidang itu, kuasa hukum El Chapo menyerang Zambada ketika mendapatkan kesempatan untuk menanyainya.

Kuasa hukum El Chapo berusaha menyerang kredibilitas Zambada sambil menekankan inkonsistensi antara kesaksian dan pernyataan awalnya kepada jaksa penuntut.

Penangkapan gembong narkoba Meksiko, Joaquin 'El Chapo' Guzman
Penangkapan gembong narkoba Meksiko, Joaquin 'El Chapo' Guzman (Istimewa)

Dalam kesaksiannya, Zambada mengatakan, El Chapo memerintahkan pembunuhan Rodolfo Carillo, anggota kartel Juarez dan adik pendiri kartel itu.

Alasan El Chapo ingin membunuh Carillo amat sederhana karena pria itu tak mau menjabat tangan El Chapo dalam sebuah pertemuan.

Zambada mengatakan, pembunuhan yang terjadi pada 2004 itu memicu perang brutal antara kedua kartel narkoba itu.

Baca: Pidato Raja Salman, Terkait Pembunuhan Jaml khashoggi

Zambada menambahkan, target lain El Chapo adalah seorang polisi korup yang hanya diketahui bernama Rafita.

Rafita menjadi incaran karena bekerja untuk gembong narkoba pesaing El Chapo yaitu Arturo Beltran Leyva.

Zambada mengatakan, pembunuh suruhan El Mayo dan El Chapo menghabisi Rafita setelah memancingnya keluar dari rumah.

Sang pembunuh mengaku kepada Rafita bahwa dia tak sengaja menabrak putra polisi itu.

"Anak itu sebenarnya tidak apa-apa. Dia sedang berada di sekolah saat ayahnya dibunuh," ujar Zambada.

Hakim dan para juri di sidang itu juga diperlihatkan sepucuk pistor bertabur berlian yang menurut Zambada adalah milik El Chapo.

Baca: 12 Peristiwa Luar Biasa Jelang Kelahiran Nabi Muhammad SAW, Langit Penuh Cahaya!

Di sisi lain, Zambada mengaku kepada  kuasa hukum El Chapo, William Purpura bahwa kesaksiannya kemungkinan berubah.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved