Cerita Mantan Pedagang Borobudur, Pernah Ada Orang Rambutnya Putih Lari Sambil Teriak Air-air
Dulunya, cerita Siti, ia pedagang di dalam komplek Borobudur dengan penghasilan kotor Rp 25.000.
Dulunya, cerita Siti, ia pedagang di dalam komplek Borobudur dengan penghasilan kotor Rp 25.000.
Maag akut mendera dirinya.
Dampak dari sakit itu membuat ia tak lagi bisa jalan secara sempurna.
Ketiga anaknya menyarankan ia untuk berhenti bekerja di 2013. Ia kini hidup dalam perawatan anak-anaknya.
Ia mengaku cukup senang bisa kembali ‘melayani’ Borobudur lagi meski dengan cara berbeda.
“Saya pernah janji dengan Kompas tahun lalu (waktu diwawancara). Insyallah, saya akan melakukan hal ini di tahun depan (2018),” kata Siti mengenang dirinya diwawancara di tahun lalu.
Teh Serai
Tak hanya Siti. Banyak warga ikut berpartisipasi memberi minum bagi para pelari. Seperti halnya guru-guru SD Negeri Wanurejo yang menyajikan teh serai manis bagi peserta lari Borobudur Marathon 2018.
Kepala sekolah SD Wanurejo Endang Susilowati mengaku baru kali ini guru-guru sekolah menyajikan teh serai bagi para pelari. Teh jenis ini dipilih karena diyakini menyegarkan para pelari.
“Semua terinspirasi dari pelari di waktu lalu yang tampak sangat lelah. Kita kasihan dan berencana memberikan air. Sepakatnya teh serai,” kata Endang.
SD Wanurejo sebenarnya salah satu yang paling heboh memberikan dukungan pada para pelari di Borobudur Marathon. Kali ini, mereka mengerahkan 254 siswanya untuk memberi sorak dan semangat bagi para pelari. Mereka juga menunjukkan keahlian para siswa dalam berkesenian daerah.
Sembari menemani para siswa bersorak, para guru sibuk menawarkan teh. Mereka memasak sejak pukul 02.00 sambil mempersiapkan siswa berdandan dengan pakaian tari dan seni.
Mereka telah siap di pinggir jalan desa depan sekolah sejak pukul 05.00. Alhasil, sebanyak 200 gelas teh serai ludes diminum para pelari nomor half marathon yang melintasi jalan sempit beraspal halus itu pada pukul 07.00.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cerita Mantan Pedagang Borobudur: Dulu, Ada Pelari yang Rambutnya Putih Lari Sambil Teriak Air-air", https://regional.kompas.com/read/2018/11/18/18121391/cerita-mantan-pedagang-borobudur-dulu-ada-pelari-yang-rambutnya-putih-lari.
Penulis : Kontributor Yogyakarta, Dani Julius Zebua
Editor : Aprillia Ika