Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Wajib Diwaspadai jika Air Kencing Anak Dikerubuti Semut, Pankreas Rusak hingga Insulin Seumur Hidup

Diabetes atau sering disebut “kencing manis” cuma masalahnya orang dewasa? Oh tidak. Siapa pun dia dan berapa pun umurnya, bisa terkena.

Editor: Aldi Ponge
via intisari online
Ilustrasi Semut 

Anak dengan DM tipe 1 mengalami gejala yang sama seperti orang dewasa dengan DM tipe 2. Misalnya, cepat haus, sering kencing, cepat lapar, berat badan turun terus, dan mengompol (tanpa pandang usia). Kalau anak sudah mengalaminya, orangtua harus waspada.

Awalnya mungkin sepele, anak sering kencing di malam hari. Waspadalah jika anak yang  sepatutnya sudah tidak ngompol, ternyata ngompol. Aman menilai, kewaspadaan terhadap DM tipe 1 di Indonesia masih terbilang rendah.

Ini wajar karena masyarakat belum begitu mengenalnya. Akibatnya, anak yang menderita terlambat didiagnosis. Padahal diyakini masih banyak yang tidak dibawa ke dokter ahli endokrinologi.

Angka tadi diperkirakan cuma 30% saja dari jumlah total penderita. Dari 392 pasien tadi, 56% datang ke dokter dalam kondisi ketoasidosis. Begitu berobat langsung masuk ruangan intensive care unit (ICU) karena kesadarannya menurun akut.

Mengancam jiwa

Tubuh penderita DM tipe 1 selalu kekurangan insulin. Hormon ini diperlukan agar glukosa bisa dirombak menjadi energi. Jika mekanisme itu terganggu, tubuh menggunakan otot dan lemak sebagai sumber energi.

Tapi pembakaran keduanya sebagai sumber energi menghasilkan produk sampingan yang disebut badan keton. Jika badan keton terakumulasi dalam darah,  akibatnya darah menjadi lebih asam lalu timbul keracunan keton yang disebut ketoasidosis.

 
Terlambatnya penanganan bisa menyebabkan penderita mengalami ketoasidosis parah yang akibatnya bisa sampai mengancam jiwa. Ironisnya, pasien ketoasidosis yang meninggal biasanya divonis meninggal karena gagal napas atau asidosis.

Dokter mungkin mengesampingkan dugaan DM tipe 1. Padahal biang keladinya kadar insulin yang rendah. Pasien yang keburu meninggal dunia tentu penyakitnya tidak sempat tercatat. Inilah mengapa banyak pasien DM tipe 1 di Indonesia tidak terdata.

Perlu insulin seumur hidup

DM saat ini belum bisa diobati dan baru bisa dikelola. Ini memang kabar buruk, terutama buat penderita DM tipe 1. Fakta ini harus diterima secara lapang dada oleh pasien dan keluarganya.

Meski begitu, pasien tetap punya kesempatan besar untuk memiliki kualitas hidup yang baik seperti orang sehat. Ini kabar baiknya.

Anak penderita DM tipe- 1 harus mendapat pasokan insulin secara terus-menerus sepanjang hidupnya. Insulin didapatkan melalui suntikan secara berkala atau lewat alat khusus berupa “pompa insulin”.

Untuk bisa hidup sehat penderita harus melakukan kontrol metabolik yang ketat. Kadar glukosa darah harus selalu dijaga berada dalam batas nilai normal atau mendekati normal. Pasien dan keluarganya harus telaten.

Semua aspek hidup anak harus diperhatikan dengan sangat teliti, mulai dari makan, minum, sampai kondisi kejiwaaan anak. Jika mungkin, diabetesi anak idealnya diawasi oleh dokter endokrin anak, ahli gizi, psikolog anak, dan edukator.

Sumber: Grid.ID
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved