Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

CIA Rilis Dalang Pembunuh Khashoggi: Wapres AS Janji Kejar Pelakunya untuk Tanggung Jawab

Kasus pembunuhan Jamal Khashoggi, jurnalis The Washington Post kembali jadi pembicaraan dunia.

Editor: Lodie_Tombeg
Aljazeera.com
Wapres AS Mike Pence berbicara di KTT Asean di Singapura. 

Setelah itu, tim tersebut memutilasi jenazah Khashoggi, dan memberikannya kepada seorang agen yang sudah menunggu di luar gedung. 15 pelaku itu dipimpin Maher Abdulaziz Mutreb yang dilaporkan merupakan pengawal MBS. The New York Times memberitakan Mutreb menelepon untuk melaporkan isinya.

"Pergi, katakan kepada bos Anda bahwa operasi telah berhasil diselesaikan," demikian ucapan Mutreb yang sering tertangkap kamera berada di samping MBS.

Pejabat intelijen Turki percaya perkataan "bos Anda" merujuk kepada MBS, dan Mutreb saat itu sedang menelepon salah satu asisten sang putra mahkota.

Jamal Khashoggi
Jamal Khashoggi (Aljazeera.com/Lefteris Pitarakis/AP)

AS Berencana Hentikan Penjualan Senjata ke Saudi

Kelompok bipartisan Senat Amerika Serikat (AS) berencana mengajukan undang-undang untuk menghukum Arab Saudi.

Rancangan itu muncul beberapa jam setelah sanksi kepada 17 warga Saudi yang terlibat pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi diterbitkan. Diwartakan Al Jazeera Jumat (16/11/2018), rancangan peraturan itu dipromosikan masing-masing oleh tiga senator dari Partai Republik dan Demokrat. 

Jika disahkan, undang-undang itu bakal menghentikan penjualan senjata ke Saudi, dan melarang pengisian bahan bakar bagi kepentingan koalisi pimpinan Saudi di konflik Yaman.

Peraturan itu juga mengancam bakal menghukum segala bentuk upaya menghalangi penyaluran bantuan ke Yaman, dan para pendukung kelompok Houthi. Proposal itu muncul setelah Senat menyuarakan ketidakpuasan dengan Kongres terkait konflik Yaman yang berlangsung sejak 2015, dan menelan korban 10.000 orang itu.

Rasa frustrasi itu mencapai puncak dengan kasus pembunuhan Khashoggi di Konsulat Saudi di Istanbul, Turki, pada 2 Oktober. Senator Bob Menendez dari Komite Hubungan Luar Negeri mengatakan, keputusan Gedung Putih menjatuhkan sanksi kepada 17 orang warga Saudi belum cukup.

"Kami bersikap tegas dalam proposal ini untuk mengawasi penjualan senjata maupun dukungan bahan bakar," ujarnya dalam rilis resmi dikutip Middle East Eye. Senator Bob Corker dari Republik mengapresiasi sikap pemerintahan Presiden Donald Trump sebagai langkah yang signifikan.

Namun, dia berharap tindakan tambahan diberlakukan karena dia sangat memperhatikan langkah yang bakal diambil oleh Riyadh. "Saya rasa, ada harga yang harus dibayar dalam kejadian ini," kata politisi yang juga Ketua Komite Hubungan Luar Negeri itu.

Senator Tim Kaine dari Virginia, tempat Khashoggi tinggal, menduga pemerintahan Trump tengah mengikuti "permainan" Saudi. "ini adalah pembunuhan dengan negara terlibat di dalamnya. Tentunya harus adalah transparansi dalam penyelidikannya," keluh Kaine.

Adapun Senator Lindsey Graham dari Republik menyatakan peraturan itu sangat penting agar Saudi tetap bersikap terbuka baik dalam konflik Yaman maupun kasus Khashoggi.

Khashoggi tewas dibunuh ketika hendak mengurus dokumen pernikahannya dengan si tunangan, Hatice Cengiz, di konsulat Istanbul.

Sumber dari penyelidik Turki menuturkan jenazah Khashoggi dimutilasi dan dilenyapkan menggunakan cairan asam menjadi cairan dan dilarutkan ke saluran air.

Sumber: Kompas.com
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved