Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kisah Perjalanan Korps Marinir AL, Berawal dari KKO dan Sempat Masuk AD

Sebenarnya perjalanan Korps Marinir di Indonesia sudah ada sejak penjajahan. Mereka tergabung dalam Marinir Belanda.

Editor: Aldi Ponge
Wartakota/Henry Lopulalan
ILUSTRASI - Presiden Joko Widodo (kanan) didampingi Komandan Korps Marinir TNI Mayjen TNI (Mar) R.M. Trusono (kiri) berada di atas tank Amphibi BMP-3 milik TNI AL saat memeriksa pasukan Marinir di Lapangan Utama Markas Korps Marinir, Cilandak, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu. 

Masuknya KKO AL dalam AD untuk reorganisasi Angkatan Bersenjata pada 1948.

Resimen ini yang ikut dalam beberapa penumpasan pemberontakan. Beberapa tahun kemudian akhirnya dikembalikan ke dalam jajaran Angkatan Laut.

Pada 15 November 1975 KKO AL berubah kembali namanya menjadi Korps Marinir Angkatan Laut.

Mendapatkan panji khusus

Presiden Soekarno pada 15 November 1959 saat menyerahkan Panji Unggul Jaya kepada KKO ALRI. Saat itu, Soekarno berpidato. 

"... Dan kamu daripada Korps Komando Angkatan Laut, telah menyabungkan jiwa ragamu dan beberapa kawan daripadamu, telah gugur di medan pertempuran, tak lain tak bukan, pada hakikatnya ialah untuk membela dan menegakkan sesuatu ide."

Dilansir dari Harian Kompas 15 November 2017, hanya satuan Korps Marinir yang istimewa memiliki panji (bendera, terutama berbentuk segitiga memanjang) tersendiri.

selain itu, panji hanya dimiliki matra TNI, yakni Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara.

Keistimewaan Korps Marinir pada zaman Orde Lama dan Orde Baru adalah mempunyai citra positif di masyarakat.

Semasa perjuangan membebaskan Irian Barat, KKO AL membentuk Pasukan Pendarat 45 (Pasrat-45) dengan 8.100 prajurit.

Selanjutnya terjadi konfrontasi Ganyang Malaysia dengan Dwi Komando Rakyat (Dwikora), yang menentang pembentukan Malaysia yang disebut Presiden Soekarno sebagai boneka imperialisme Inggris.

KKO AL berulang kali menyusup dan menyerang di pedalaman Kalimantan Utara hingga Semenanjung Malaysia.

Bahkan, dua prajurit KKO, yakni Usman dan Harun, berhasil melancarkan serangan komando dan meledakkan Gedung Bank MacDonald House di Orchard Road, Singapura, tahun 1965

Marinir kini

Saat ini, Indonesia memiliki tiga Pasukan Marinir (Pasmar), yaitu Pasmar 1 di Jakarta, Pasmar 2 di Surabaya, dan Pasmar 3 di Sorong.

Ini sesuai dengan restrukturisasi organisasi Korps Marinir dalam rencana strategis 2015-2019.

Tujuannya agar gelar pasukan lebih bisa menanggulangi masalah-masalah di berbagai wilayah Indonesia.

TONTON JUGA: 

TAUTAN AWAL: https://nasional.kompas.com/read/2018/11/15/14582561/perjalanan-korps-marinir-al-berawal-dari-kko-dan-sempat-masuk-ad

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved