Fakta dan Kronologi Terbakarnya Bocah Rain Sewow di Tomohon: Kakak Tak Mampu Tarik Korban yang Tidur
Rain Sewow (10), warga Kelurahan Woloan Dua, Kota Tomohon, hangus terpanggang di sebuah gubuk di persawahan
Penulis: Aldi Ponge | Editor: Aldi Ponge
TRIBUNMANADO.CO.ID, TOMOHON - Rain Sewow (10), warga Kelurahan Woloan Dua, Lingkungan dua, Kecamatan Tomohon Barat, Kota Tomohon, hangus terpanggang di sebuah gubuk di persawahan di kampungnya, Selasa (13/11/2018) sekitar pukul 00.05 Wita.
Korban dan kakaknya Silan Sewow (12) ikut sang ayah ke kebun pada Senin Malam itu.
Mereka hendak menjaga padi di sawah agar tak dimakan burung.
Nahas, korban terbakar saat tertidur lelap di gubuk kebun.
Berikut fakta-fakta kejadiannya:
Ditinggal Sang Ayah
Beberapa saat sebelum kebakaran terjadi, Derby Sewow sempat pamitan kepada Silan Sewow (12) bahwa ia akan pergi ke gubuk Hengky Kakung, yang berjarak sekitar 100 meter dari gubuknya.
Setelah sang ayah pergi, kemungkinan kedua bocah yang setia membantu ayahnya itu tertidur lelap, sehingga tidak tahu kalau lilin yang menerangi mereka di samping tempat tidur perlahan-lahan mencair dan melumat benda-benda kering di sekelilingnya.
Baca: Kronologi Terbakarnya Bocah Rain Sewow di Gubuk Sawah Woloan: Korban Terlelap Ditinggal Ayahnya

Melihat ada nyala api membara di gubuknya, Derby Sewow yang tengah berbincang dengan Hengky Kakung terperanjat. Dua pria ini langsung lari tunggang langgang menuju TKP.
Kakak Korban Padamkan Api
Setiba di gubuknya yang membara, Derby Sewow sempat melihat salah satu anaknya, Silan Sewow (12) berjuang keras memadamkan api.
Derby dan Hengky pun berjuang memadamkan api. Tapi sayang, Rain Sewow (10) yang kemungkinan tertidur lelap sudah terkurung api dan tidak dapat diselamatkan.
Baca: Viral Pernikahan Vinda Virginia dengan Guru SMP-nya, Ini Kata Discapilduk Minahasa Selatan

Bocah berusia 10 tahun atas nama Rain Sewow warga Kelurahan Woloan Dua, Lingkungan Dua, Kecamatan Tomohon Barat hangus terbakar.
"Saya kaget, karena api sudah membesar dan anak saya (Silan Sewow) berusaha memadamkan api, karena adiknya (Rain Sewow) berada di dalam (gubuk). Kami pun berusaha memadamkan api," katanya.
Silan Tak Kuat Tarik Rain
Menurut Keterangan Silan Sewow, dia berusaha menarik adiknya karena api mulai membesar
Baca: Deretan Foto Vinda Virginia, Gadis Manado yang Dinikahi Guru SMP-nya: Cantiknya!

Namu, karena kondisinya tak kuat seperti ada tarik menarik saat berusaha menolong adiknya, saat kejadian.
Silan katakan adiknya saat itu terlelap tidur.
Sering Ikut Ayahnya
Ely Sewow, kakek dari Rain Sewow (10), sangat terpukul atas kematian cucunya itu.
Air mata dari opa Rain Sewow ini terus mengalir saat para pelayat berdatangan di rumah duka, Selasa (13/11/2018)
Menurut Ely, cucunya yang hangus terbakar itu rajin membantu ayahnya berkebun.
"Anak ini rajin dan hobi berkebun," katanya.
Baca: 9 Fakta Penangkapan Angga, Anggota Komplotan Perampokan Indomaret: Berkat Warganet hingga Foya-foya

Saat ini, kata Ely, adalah musim panen padi.
"Padi yang sebentar lagi akan dipanen ini harus dijaga supaya tidak dimakan burung, karena di sini banyak burung," papar Ely.
"Anak-anak ini memang sering ikut ayahnya mengusir burung di sawah," tambahnya.
Kasian, O Tuhan Tolong
Landy Bawia, sang ibu, sangat terpukul atas musibah yang dialami anaknya. "Kasian, o Tuhan Tolong," seru sang ibu yang juga terus menitikkan air mata.
Rain Sewow tewas terbakar di gubuk sawah, Selasa (13/11/2018), sekira pukul 00.05 Wita.
Baca: 10 Fakta Terbongkarnya Penggelapan Mobil di Sulut: Sita 18 Kendaraan hingga 4 Polisi Terlibat
Bocah 10 tahun ini tercatat sebagai siswa kelas 5 SD GMIM 2 Woloan. Ia adalah anak ke dua dari lima bersaudara.
Diduga Api dari Lilin
Kapolres Tomohon AKBP Raswin B Sirait SIK SH MSi mengatakan, api berasal dari lilin yang dipasang di gubuk yang terbakar.
"Kami untuk sementara menduga kebakaran terjadi karena nyala lilin di gubuk. Kami sudah olah TKP," kata kapolres.
Kronologi Kejadian
Derby Sewow pergi ke gubuk sawah bersama anak pertamanya Silan Sewow (12) dan anak keduanya Rian Sewow (10) sekitar pukul 21.00 Wita.
Derby dan dua anak ini sering tidur di gubuk karena padi sudah waktu dekat massa panen, jadi jaga di gubuk sawah untuk usir burung.
Derby tiba di gubuk bersama kedua anaknya, pukul 21.10 Wita. Kemudian lilin dinyalakan untuk penerang gubuk.
Kemudian Derby pergi ke gubuk milik Hengky Kekung. Ayah korban tinggalkan kedua anaknya dan berada di gubuk tetangga yang berjarak kurang lebih 100 Meter
Derby Kaget melihat kobaran Api di gubuk tersebut, kemudian ia berlari dan melihat anak pertamanya berusaha menolong dan memadamkan api.
Tapi korban sudah tak bisa diselamatkan hingga terbakar. (aldiponge/fer)
TONTON JUGA: