Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Hari Pahlawan 2018

Sejarah Hari Pahlawan - Inggris yang Berperang di Surabaya, Belanda Mengecam

Pada akhir Oktober 1945, pasukan Inggris dari Divisi India ke-23 mencoba melucuti senjata tentara Jepang di Indonesia.

Editor: Aldi Ponge
Via tribun jogja
Kondisi kota Surabaya setelah perang 10 November 1945 () 

Akibatnya, pasukan yang datang ke Indonesia diberangkatkan secara bertahap.

Langkah pertamanya adalah melucuti senjata Jepang, menyelamatkan tentara Sekutu yang ditawan, dan mempersiapkan penyerahan pemerintahan kepada Belanda yang petugas sipilnya (NICA) datang bersama tentara Inggris.

Banyak anggapan dari pihak Inggris dan Belanda yang menganggap kembalinya Indonesia ke dalam pemerintahan Belanda dapat terlaksana dengan mudah dan tenang.

Namun, hasilnya di luar dugaan, penduduk Indonesia yang sadar akan kemerdekaan tak mau lagi merasakan penjajahan.

Pertentangan di Pasukan Internal

Truk tentara sekutu melintasi dinding-dinding bertuliskan semboyan perjuangan Indonesia, diduga di kawasan Senen, Jakarta Pusat. Bung Tomo yang berkunjung ke Jakarta setelah pertempuran Surabaya melihat deretan truk yang membawa beratus-ratus orang preman dan serdadu Serikat, bersorak-sorak seolah mereka itu telah bertempur mati-matian dan berhasil memasuki serta merebut Kota Jakarta. Sasaran serdadu NICA dan Batalyon X yang terkenal ganas itu bukan cuma Pemuda Pelopor, tetapi juga rakyat biasa dan para abang Betawi. Makanan dan uang yang dibawa rakyat dirampasnya, kenang wartawan Merdeka Rosihan Anwar. Fotografer Antara, Abdoel Kadir Said, pernah tertangkap mengenakan lencana Merah Putih. Ia dipaksa menelan benda dari seng itu.
Truk tentara sekutu melintasi dinding-dinding bertuliskan semboyan perjuangan Indonesia, diduga di kawasan Senen, Jakarta Pusat. Bung Tomo yang berkunjung ke Jakarta setelah pertempuran Surabaya melihat deretan truk yang membawa beratus-ratus orang preman dan serdadu Serikat, bersorak-sorak seolah mereka itu telah bertempur mati-matian dan berhasil memasuki serta merebut Kota Jakarta. Sasaran serdadu NICA dan Batalyon X yang terkenal ganas itu bukan cuma Pemuda Pelopor, tetapi juga rakyat biasa dan para abang Betawi. Makanan dan uang yang dibawa rakyat dirampasnya, kenang wartawan Merdeka Rosihan Anwar. Fotografer Antara, Abdoel Kadir Said, pernah tertangkap mengenakan lencana Merah Putih. Ia dipaksa menelan benda dari seng itu. (IPPHOS)

Selain perjuangan dari berbagai elemen penduduk Indonesia. Pergolakan juga terdapat dari kalangan internal pasukan Mountbatten.

Kebanyakan pasukan yang didatangkan Inggris merupakan orang-orang India. Orang India secara tak langsung menolak menindas orang Indonesia karena mempunyai rasa simpati sesama orang Asia.

Beberapa dari mereka bahkan ikut berjuang dan bergabung dengan Indonesia melawan pihak Sekutu. (Aswab Nanda Pratama)

TONTON JUGA:

TAUTAN AWAL: https://nasional.kompas.com/read/2018/11/10/09100051/kenapa-inggris-rela-berperang-melawan-indonesia-di-surabaya-

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved