BIN Bantah Pasang Bendera Hitam di Rumah Rizieq
Ada dugaan pemasangan bendera mengarah gerakan ekstrimis di kediaman Pimpinan Front Pembela Islam (FPI).
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Ada dugaan pemasangan bendera mengarah gerakan ekstrimis di kediaman Pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab didalangi intelijen. Namun, Badan Intelijen Negara (BIN) membantah hal tersebut.
Direktur Komunikasi dan Informasi BIN, Wawan Purwanto mengatakan pihaknya tak terkait dengan insiden pemasangan bendera di Mekah tersebut. "Itu tidak benar ya karena operasi intelijen. Kita ingin masalah ini jangan melebar kemana-mana," kata Wawan.
Wawan menegaskan dalam polemik soal pemasangan bendera yang berujung pemeriksaan terhadap Rizieq Shihab oleh kepolisian Arab Saudi harus diselesaikan secara bijak.
Ia menekankan kembali BIN justru punya peranan melindungi warga negara Indonesia yang berada di luar negeri seperti Habib Rizieq.
"Kita ini selesai searif-arifnya. Memang menuduh intelijen itu paling enak. Padahal kan tidak melakukan itu. Tugas intelijen adalah melinduingi warga negara termasuk Habib Rizieq," jelas Wawan.
Kemudian, ia meminta agar semua pihak bisa menjaga pernyataan dan tak berasumsi macam-macam. Ia menyinggung kabar operasi intelijen sudah menyebar lantaran berawal hanya dari asumsi.
"Dituduh melakukan operasi-operasi, itu kan hanya asumsi. Sebut ada CCTV hilang. Ini kan ada perkiraan-perkiraan. Ada potret dan diviralkan yang digabung-gabungkan seolah-olah menjadi pembenaran," tuturnya.
Sebelumnya, dalam akun Twitter Wakil Ketua DPR Fadli Zon, dirinya menulis dugaan bendera di rumah Rizieq Shihab karena dipasang oleh intel.
"Sy yakin apa yg terjadi pd Imam Besar Habib Rizieq adalah fitnah keji. Bisa sj org masang bendera di luar tembok rumahnya, krn lokasinya umum. Ini Kerjaan dasar "intel'. Sy dpt pengaduan dr keluarga Habib pd Senin sore," tulis Fadli Zon dalam akun Twitternya @fadlizon.
Senada dengan Wawan, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko juga meminta semua pihak tidak mengada-ada tudingan terkait kasus bendera di depan rumah Habib Rizieq Shihab.
Moeldoko mengatakan, tudingan tersebut terlalu jauh dan tidak mungkin intelijen bertindak sembarangan di luar negeri, seperti Arab Saudi.
"Jadi menurut saya jangan mengada-ada lah," ujar Moeldoko di Istana Kepresidenan, Jakarta.
Mantan Panglima TNI tersebut pun mencontohkan jika dirinya terdapat masalah, maka akan bertanya dalam diri sendiri dan kepada orang lain, apakah ada yang tidak suka dengan dirinya.
"Kalau saya nih, sebagai seseorang kan bertanya dulu, yang enggak senang sama gue siapa sik, banyak juga begitu, bukan hanya intelijen, dikit-dikit intelijen, dikit-dikit pemerintah, bisa saja orang lain," papar Moeldoko.

Kemlu Dampingi
Kementerian Luar Negeri (Kemlu RI) memastikan akan pendampingi seluruh warga negara Indonesia (WNI) di luar negeri yang menghadapi kasus hukum, tanpa terkecuali.