Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

5 Tokoh yang Awalnya Berseberangan tapi Kini Mendukung Jokowi, Ini Alasan Mereka

Pengamat politik dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio, mengatakan, bergabungnya Yusril di barisan Jokowi-Ma'ruf tidak mengagetkan.

Editor: Aldi Ponge
ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi
Jokowi dan TGB Zainul Majdi 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Memang tak ada yang abadi dalam politik. Ada yang awalnya mendukung, kini memilih berseberangan.

Ada pula yang awalnya berseberangan, kini akhirnya merapat dan memberikan dukungan.

Demikian pula pada dinamika yang terjadi jelang Pemilihan Presiden 2019. Pengacara yang juga Ketua Umum Partai Bulan Bintang, Yusril Ihza Mahendra, misalnya.

Selama ini, ia dikenal vokal dan kerap berseberangan dengan Joko Widodo. Kini, Yusril menerima tawaran menjadi pengacara tanpa dibayar untuk Jokowi yang kembali maju dalam Pemilihan Presiden 2019 bersama Ma'ruf Amin.

Baca: Inilah Kronologi Pemeriksaan Rizieq Shihab oleh Aparat Keamanan Arab Saudi, Gara-gara Bendera

Pengamat politik dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio, mengatakan, bergabungnya Yusril di barisan Jokowi-Ma'ruf tidak mengagetkan.

Tak hanya Yusril, hal yang sama juga dilakukan sejumlah nama lain, salah satunya Ketua Umum Perindo, Hary Tanoesoedibjo.

"Ini tidak mengejutkan sama sekali, namanya politisi. Kita kan sudah menyaksikan beberapa drama juga. Ada Hary Tanoe yang ke sana, TGB (Tuan Guru Bajang) yang ke sana, jadi kalau kemudian Yusril pindah ke sana, enggak mengagetkan sama sekali," ujar Hendri ketika dihubungi, Selasa (6/11/2018).

Baca: Ramalan Zodiak 7 November 2018: Pisces Lagi Marah dan Pencemburu

Berikut ini adalah beberapa nama yang awalnya berseberangan, tetapi kini merapat kepada Jokowi-Ma'ruf:

1. Yusril Ihza Mahendra

Yusril menjadi pengacara Jokowi-Ma'ruf atas permintaan Erick Thohir, Ketua Umum Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf.

Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB), Yusril Ihza Mahendra
Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB), Yusril Ihza Mahendra (KOMPAS.com | Fachri Fachrudin)

Dia mengaku tawaran itu sudah datang sejak lama. "Maka saya katakan pada Pak Erick, setelah cukup lama hal ini didiskusikan dengan saya, akhirnya saya memutuskan untuk setuju dan menjadi lawyer-nya kedua Beliau itu," tambah Yusril.

Meski bersedia menjadi pengacara Jokowi-Ma'ruf, Yusril menegaskan bahwa ia tidak bergabung dalam tim kampanye nasional.

Sebagai pengacara dari luar tim, Yusril akan membantu jika Jokowi-Ma'ruf dan timnya berhadapan dengan proses hukum selama masa Pilpres 2019.

2. Hary Tanoesoedibjo

Selain Yusril, Ketua Umum Perindo Hary Tanoesoedibyo yang telah menyatakan dukungannya dan Partai Perindo kepada Jokowi.

Ketua Umum Perindo, Hary Tanoesoedibyo
Ketua Umum Perindo, Hary Tanoesoedibyo ()

Hary Tanoe mengatakan, dukungan tersebut karena Partai Perindo melihat apa yang sudah dilakukan Presiden Jokowi selama di pemerintahan sangat baik. Perindo juga ingin Jokowi melanjutkan kerjanya pada periode kedua.

"Kami ingin meneguhkan kembali Bapak Insinyur Haji Joko Widodo dalam pemilu supaya apa yang telah dilakukan oleh beliau, tetap dapat dilanjutkan, baik sektor ekonomi, sosial, politik, maupun budaya," ujar Hary.

Sebelum menyatakan dukungan, Hary dikenal sebagai oposisi Jokowi. Pada Pilpres 2014, Bos MNC Group ini berada di barisan pendukung Prabowo-Hatta Rajasa.

3. La Nyalla Matalitti

Nama lainnya adalah mantan Ketua PSSI La Nyalla Matalitti yang selama ini jadi pendukung setia Prabowo Subianto.

Ketua Kamar Dagang Indonesia Jawa Timur, La Nyalla Matalitti
Ketua Kamar Dagang Indonesia Jawa Timur, La Nyalla Matalitti ()

La Nyalla sudah menjadi pendukung Prabowo sejak Pilpres 2009 hingga Pilpres 2014. Namun, Ketua Kamar Dagang Indonesia Jawa Timur itu merasa tidak pernah difasilitasi kepentingan politiknya.

Menurut dia, saat Pilkada Jatim 2018, Prabowo tidak juga memberikan rekomendasi untuk dirinya sebagai cagub Jawa Timur.

Akhirnya, La Nyalla berbalik arah menjadi pendukung Jokowi-Ma'ruf pada Pilpres 2019 ini.

"Saya capek jadi oposisi, sekarang dukung yang pasti-pasti saja, yang programnya sudah nyata dan jelas," ujar dia.

4. Ali Mochtar Ngabalin

Politisi Partai Golkar, Ali Mochtar Ngabalin
Politisi Partai Golkar, Ali Mochtar Ngabalin (KOMPAS.com/AMBARANIE NADIA)

Ali Mochtar Ngabalin yang selama ini kerap melontarkan kritik dan berseberangan dengan Jokowi, kini masuk ke dalam lingkaran Istana Kepresidenan Ali Mochtar Ngabalin dipercaya menjadi tenaga ahli utama Kepala Staf Presiden (KSP).

"Sepanjang untuk kepentingan masyarakat, bangsa dan negara, Anda harus meredam seluruh kebencian. Itu pikiranku. Karena itu saya mau datang ke sini (Istana)," kata dia.

5. Tuan Guru Bajang

Nama lainnya, ada mantan Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB).

Tuan Guru Bajang (TGB) bersama Imam besar Masjid Syaikh Abdul Qadir Jaelani Bagdad Iraq, Dr Anas Mahmud Kholaf (kanan).
Tuan Guru Bajang (TGB) bersama Imam besar Masjid Syaikh Abdul Qadir Jaelani Bagdad Iraq, Dr Anas Mahmud Kholaf (kanan). (Kompas.com/Fitri)

Pernyataan dukungan TGB terhadap Jokowi sempat menimbulkan keramaian karena TGB adalah anggota Partai Demokrat yang merupakan partai pengusung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dalam Pilpres 2019.

TGB menyatakan siap menghadapi berbagai risiko atas sikapnya mendukung kepemimpinan Presiden Joko Widodo selama dua periode.

"Kalau bertentangan dengan partai, saya tetap pada posisi saya, keputusan saya untuk mendukung Bapak Jokowi. Kalau ada risiko atas pilihan itu ya saya akan hadapi," ujar TGB. 

TONTON JUGA:

TAUTAN AWAL: http://jogja.tribunnews.com/2018/11/07/ini-alasan-tokoh-yang-awalnya-berseberangan-tapi-kini-mendukung-jokowi?page=all

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved