Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

5 Tokoh yang Awalnya Berseberangan tapi Kini Mendukung Jokowi, Ini Alasan Mereka

Pengamat politik dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio, mengatakan, bergabungnya Yusril di barisan Jokowi-Ma'ruf tidak mengagetkan.

Editor: Aldi Ponge
ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi
Jokowi dan TGB Zainul Majdi 

Hary Tanoe mengatakan, dukungan tersebut karena Partai Perindo melihat apa yang sudah dilakukan Presiden Jokowi selama di pemerintahan sangat baik. Perindo juga ingin Jokowi melanjutkan kerjanya pada periode kedua.

"Kami ingin meneguhkan kembali Bapak Insinyur Haji Joko Widodo dalam pemilu supaya apa yang telah dilakukan oleh beliau, tetap dapat dilanjutkan, baik sektor ekonomi, sosial, politik, maupun budaya," ujar Hary.

Sebelum menyatakan dukungan, Hary dikenal sebagai oposisi Jokowi. Pada Pilpres 2014, Bos MNC Group ini berada di barisan pendukung Prabowo-Hatta Rajasa.

3. La Nyalla Matalitti

Nama lainnya adalah mantan Ketua PSSI La Nyalla Matalitti yang selama ini jadi pendukung setia Prabowo Subianto.

Ketua Kamar Dagang Indonesia Jawa Timur, La Nyalla Matalitti
Ketua Kamar Dagang Indonesia Jawa Timur, La Nyalla Matalitti ()

La Nyalla sudah menjadi pendukung Prabowo sejak Pilpres 2009 hingga Pilpres 2014. Namun, Ketua Kamar Dagang Indonesia Jawa Timur itu merasa tidak pernah difasilitasi kepentingan politiknya.

Menurut dia, saat Pilkada Jatim 2018, Prabowo tidak juga memberikan rekomendasi untuk dirinya sebagai cagub Jawa Timur.

Akhirnya, La Nyalla berbalik arah menjadi pendukung Jokowi-Ma'ruf pada Pilpres 2019 ini.

"Saya capek jadi oposisi, sekarang dukung yang pasti-pasti saja, yang programnya sudah nyata dan jelas," ujar dia.

4. Ali Mochtar Ngabalin

Politisi Partai Golkar, Ali Mochtar Ngabalin
Politisi Partai Golkar, Ali Mochtar Ngabalin (KOMPAS.com/AMBARANIE NADIA)

Ali Mochtar Ngabalin yang selama ini kerap melontarkan kritik dan berseberangan dengan Jokowi, kini masuk ke dalam lingkaran Istana Kepresidenan Ali Mochtar Ngabalin dipercaya menjadi tenaga ahli utama Kepala Staf Presiden (KSP).

"Sepanjang untuk kepentingan masyarakat, bangsa dan negara, Anda harus meredam seluruh kebencian. Itu pikiranku. Karena itu saya mau datang ke sini (Istana)," kata dia.

5. Tuan Guru Bajang

Nama lainnya, ada mantan Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB).

Tuan Guru Bajang (TGB) bersama Imam besar Masjid Syaikh Abdul Qadir Jaelani Bagdad Iraq, Dr Anas Mahmud Kholaf (kanan).
Tuan Guru Bajang (TGB) bersama Imam besar Masjid Syaikh Abdul Qadir Jaelani Bagdad Iraq, Dr Anas Mahmud Kholaf (kanan). (Kompas.com/Fitri)

Pernyataan dukungan TGB terhadap Jokowi sempat menimbulkan keramaian karena TGB adalah anggota Partai Demokrat yang merupakan partai pengusung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dalam Pilpres 2019.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved