Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

2 Perempuan Muslim Ini Terpilih Jadi Anggota Kongres AS: Pengungsi Somalia dan Pengkritik Trump

Pemilihan Umum Sela Amerika Serikat (AS) yang terjadi Selasa (6/11/2018) menjadi momen bersejarah

Editor: Aldi Ponge
Rashida Tlaib (kiri) dan Ilhan Omar. Dua perempuan Muslim pertama yang menduduki jabatan sebagai anggota Kongres Amerika Serikat.(AP via Al Jazeera) 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Pemilihan Umum Sela Amerika Serikat (AS) yang terjadi Selasa (6/11/2018) menjadi momen bersejarah bagi Ilhan Omar dan Rashida Tlaib.

Mereka berdua, sama-sama kader Partai Demokrat, merupakan perempuan Muslim pertama yang resmi menjadi anggota Kongres AS.

Diwartakan AFP Rabu (7/11/2018), Omar menjadi anggota House of Representatives dari Negara Bagian Minnesota dengan meraup 78,4 persen suara.

Baca: Intiwhiz Bocorkan Rencana Pembangunan Grand Whiz Hotel di Manado

Pengungsi dari Somalia itu terpilih setelah mengalahkan kandidat dari Partai Republik Jennifer Zielinski yang hanya mendapat 21,6 persen.

Omar menggantikan Keith Ellison di mana dia merupakan Muslim pertama yang menduduki posisi Kongres. Adapun Ellison ditugaskan sebagai Jaksa Minnesota.

Selain merupakan perempuan Muslim pertama, politisi berusia 36 tahun yang datang ke AS 20 tahun silam itu juga merupakan anggota Somalia-Amerika pertama.

Sementara Tlaib merupakan politisi dari Detroit yang memenangkan kursi House of Representatives dari Negara Bagian Michigan.

Baca: Presiden Filipina Tawarkan Uang untuk Tembak Polisi yang Tepergok Jual Narkoba

CNN melaporkan, politisi keturunan Palestina itu bakal mengisi kursi John Conyers dari Republik yang mundur tahun lalu karena tuduhan pelecehan seksual.

Tlaib merupakan perempuan Muslim pertama yang menjabat sebagai anggota badan legislatif Michigan pada satu dekade silam.

Dia merupakan pengkritik utama Presiden Donald Trump, dan pernah dipenjara di 2016 karena mengganggu pidato Trump di Detroit.

"Selamat kepada saudaraku Rashida Tlaib atas kemenangannya. Saya tak sabar ingin bekerja sama denganmu. Insha Allah," ujar Omar di Twitter.

Baca: Presiden Filipina Tawarkan Uang untuk Tembak Polisi yang Tepergok Jual Narkoba

Terpilihnya Tlaib dan Omar membuat jumlah politisi Muslim di Kongres menjadi tiga orang. Sebelumnya, Andre Carson, juga dari Demokrat, kembali terpilih di Negara Bagian Indiana.

 Ilhan Omar, politisi perempuan Muslim yang terpilih sebagai anggota House of Representatives dari Negara Bagian Minnesota ketika berbicara di hadapan pendukungnya Selasa (6/11/2018).

Ilhan Omar, Pengungsi Somalia yang Kini Jadi Anggota Kongres AS

 "Saya Muslim dan saya hitam". Begitulah kalimat Ilhan Omar dalam wawancaranya dengan sebuah majalah baru-baru ini.

Omar merupakan satu dari dua perempuan Muslim pertama yang berhasil menjabat sebagai anggota Kongres Amerika Serikat (AS) dari Negara Bagian Minnesota.

Politisi Partai Demokrat itu mendapat kursi House of Representatives setelah mengalahkan kandidat Partai Republik, Jennifer Zielinski, dengan perolehan suara 78,4 persen.

Bersama keluarganya, Omar melarikan diri dari Somalia ketika negara itu dilanda perang sipil pada usia delapan tahun.

Mereka sempat menghabiskan empat tahun di kamp penampungan pengungsi Kenya sebelum memutuskan hijrah ke Minnesota pada 1997.

Baca: Dibawa ke Gereja, Rolan Tobat Janji Tak Aniaya Lagi Istrinya

Karir politik Omar tumbuh setelah dia menjadi Ketua NAACP, sebuah organisasi pembela hak sipil masyarakat Afrika-Amerika.

Selain itu, dia juga pernah bekerja sebagai penyelenggara kegiatan komunitas lokal, hingga staf bagi dewan kota Minneapolis.

Di 2016, Omar terpilih sebagai anggota badan legislatif Minnesota, membuatnya menjadi warga Somalia-Amerika pertama yang menduduki jabatan tersebut.

Dia memutuskan mencalonkan diri sebagai anggota Kongres AS setelah Keith Ellison mundur untuk mengincar posisi Jaksa Wilayah Minnesota.

Adapun Ellison, yang juga politisi dari Partai Demokrat, merupakan Muslim pertama yang menjadi anggota Kongres, dan bertugas sejak 2007.

Namun, alasan lain yang memperkuat keinginannya menjadi wakil rakyat majelis rendah AS itu adalah Presiden Donald Trump.

Dilansir MinnPost via Vox Selasa (6/11/2018), politik rasa takut yang ditebarkan oleh Trump semakin memotivasi dirinya untuk maju.

Omar menjelaskan, distriknya merupakan wilayah yang mengedepankan nilai-nilai progresif. Salah satu cara untuk mempertahankan nilai itu adalah kandidat yang juga progresif.

"Saya adalah satu dari sekian banyak orang yang menginginkan bagaimana sebuah demokrasi diwakili secara seharusnya," kata Omar kepada AFP.

Sebagai politisi progresif, dia mendukung pendidikan gratis di perguruan tinggi, reformasi hukum, maupun permukiman bagi semua warga.

Dia menolak kebijakan Trump tentang migran, dan menginginkan penghapusan Otoritas Imigrasi dan Bea Cukai AS (ICE) yang dilaporkan sering menggelar deportasi massal.

Rashida Tlaib, satu dari dua perempuan Muslim pertama yang terpilih sebagai anggota Kongres <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/amerika-serikat' title='Amerika Serikat'>Amerika Serikat</a> dari Negara Bagian Michigan.

Rashida Tlaib, Pengkritik Presiden Trump

Rashida Tlaib merupakan satu dari dua perempuan Muslim pertama yang terpilih sebagai anggota Kongres Amerika Serikat (AS).

Kader Partai Demokrat itu terpilih dari Negara Bagian Michigan setelah mengantongi 88,3 persen suara dari 71 persen surat suara yang resmi dihitung.

Satu perempuan Muslim lain yang terpilih adalah Ilhan Omar. Sesama kader Demokrat yang terpilih sebagai anggota Kongres AS dari Negara Bagian Minnesota.

Tlaib lahir pada 24 Juli 1976 di Detroit, dan merupakan anak tertua dari 14 bersaudara dengan orangtua merupakan migran Palestina.

Di 2016, dia menjadi buah bibir karena berteriak kepada Donald Trump, yang kemudian menjadi Presiden AS, saat berpidato di Detroit yang membuatnya dipenjara.

Kepada AFP Rabu (7/11/2018), perempuan berumur 42 tahun itu berkata dia maju sebagai anggota Kongres bukan dikarenakan dia ingin membuat sejarah sebagai Muslimah.

Dalam wawancaranya dengan CNN seperti dikutip Vox, Tlaib menjelaskan dia tidak berusaha untuk memamerkan imannya.

"Saya selalu berkata kepada orang-orang saya menampilkan Islam dalam cara yang penting dan positif. Yakni dengan mengabdi kepada rakyat," jelasnya.

Dia mencalonkan diri karena melihat ketidakadilan yang sedang terjadi, dan bagaimana putranya mulai mempertanyakan identitas Muslimnya, atau dari mana dia berasal.

"Saya tidak ingin menjadi orang yang hanya menyaksikan (ketidakadilan) itu dari kejauhan," kata Tlaib yang pernah menjadi anggota badan legislatif Michigan satu dekade silam.

Dia mengampanyekan berbagai kebijakan progresif antara lain layanan kesehatan universal, upah minimum nasional 15 dollar AS, hingga pendidikan gratis di perguruan tinggi.

Ketika memenangkan pemilihan awal Agustus lalu, Tlaib memberikan pidato dengan menangis sambil didampingi oleh ibunya.

Tlaib menuturkan, kerabatnya di Tepi Barat menyaksikan kesuksesannya. "Ini menunjukkan seberapa indahnya negara ini," tuturnya.

TAUTAN AWAL:

https://internasional.kompas.com/read/2018/11/07/11591321/2-perempuan-muslim-ini-terpilih-jadi-anggota-kongres-as

https://internasional.kompas.com/read/2018/11/07/14154781/ilhan-omar-pengungsi-somalia-yang-kini-jadi-anggota-kongres-as

https://internasional.kompas.com/read/2018/11/07/15141061/rashida-tlaib-anggota-kongres-as-terpilih-pengkritik-presiden-trump

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved