Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Penumpang Lion Air Asal Sulut Kirim Video Jelang Pesawat Lion Jatuh, Begini Ceritanya

Paul Ferdinand Ayorbaba (43), satu dari 189 korban Lion Air JT-610, ternyata sempat kirim video via Whatsapp, sebelum pesawat jatuh.

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
tribun
Sertu Marinir Hendra Saputra (kiri) dan rekannya, personel Batalyon Intai Amfibi (YonTaifib) TNI AL yang pertama kali menemukan black box Lion Air JT-610 pada Kamis (1/11/2018). 

TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTAPaul Ferdinand Ayorbaba (43), satu dari 189 korban pesawat Lion Air JT-610 yang jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat, ternyata punya cerita haru sebelum peristiwa nahas itu.

Penumpang berdarah Manado asal Desa Karagesan, Kecamatan Kauditan, Kabupaten Minahasa Utara, ini sempat mengirim video ke grup WhatsApp keluarga.

Hal itu diakui Erni (43), kakak ipar korban pada Rabu (31/10/2018) malam.

Erni menceritakan, adik iparnya sering melakukan perjalanan dengan pesawat.

Baca: Berikut 5 Fakta Terkait Penemuan Black Box Lion Air, Butuh 1 Bulan untuk Mengungkapkan Data

Namun, pada Senin (29/10/2018) pagi, Paul mengirimkan sebuah video ke grup WhatsApp keluarga.

"Dia kirim rekaman (video) ke WA keluarga kita, 'sudah mau berangkat'. Di-zoom-zoom ke (arah) pesawat. Biasanya dia cuma kirim foto suasana ruang tunggu dan izin mau berangkat," kata Erni di kediamannya, kawasan Meruya, Jakarta Barat.

Dalam video itu, Paul merekam saat ia mengantre pengecekan tiket sebelum masuk pesawat.

Baca: Mustofa Bantah Sebar Hoaks Lion Air, Sebut Cuitannya sebagai Kode

Paul juga sempat bertanya kepada petugas. "Ini ke Pangkal Pinang, bukan?".

Kemudian, Paul juga merekam ke arah ke pintu keluar area ruang tunggu menuju tangga turun area parkir pesawat. Paul merekam dua pesawat Lion Air yang siap terbang.

Erni mengatakan, Paul pergi ke Pangkal Pinang untuk perjalanan dinas kantornya yang bergerak di bidang perkapalan.

"Dia bawa dokumen-dokumen kapal tongkang yang bawa batubara. Rencananya cuma dua hari doang di Pangkal Pinang," ujar Erni.

Baca: Pasca Jatuhnya Pesawat Lion Air JT-610, Sudah 65 Kantong Jenazah Terkumpul

Baca: Kotak Hitam Lion Air JT 610 Ditemukan, Sinyalnya Hanya Bisa Dideteksi Dalam Air

Erni tak menyangka Paul menjadi salah satu korban jatuhnya Lion Air JT 610.

Menurut Erni, hingga kini, istri Paul masih menetap di Hotel Ibis, Cawang, Jakarta Timur.

Termasuk ibu Paul, Titje Makalew (71), yang berangkat dari Karagesan ke Jakarta pada Selasa.

Baca: Istri Pasha Ungu Unggah Foto Lawas saat Jadi Pramugari Lion Air: Pray for JT610

Pihak keluarga telah membawa beberapa dokumen dan barang untuk tes DNA ke RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur.

Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved