Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Israel Kembangkan Robot Militer: Begini Peringatan Ahli

Sistem militer dan pertahanan berbasis kecerdasan buatan diharapkan melihat lonjakan besar dalam penggunaan alat-alat intelijen

Editor: Lodie_Tombeg
Timesofisrael.com
Ilustrasi Illustrative 3D dari Drone Berjalan Robotik Futuristik di Gurun. 

Juga, mesin belum bisa belajar dari pengalaman setelah mereka dikerahkan di lapangan. "Agar ini terjadi, mesin harus bisa berpikir lebih seperti manusia," katanya.

Isaac Finkelshtein, manajer Imagery Intelligence di IAI's Elta Systems, yang menyelenggarakan konferensi, mengatakan pertumbuhan AI adalah "eksponensial" namun bidangnya masih dalam tahap awal, dan fokus perlu dipusatkan pada mendapatkan teknologi untuk menyediakan data. pengolahan dan analisis secara real time, ketika informasi diperlukan.

Prof Shie Mannor, seorang ahli dalam pembelajaran mesin di Technion Israel Institute of Technology (Courtesy)
AI "ekosistem sudah matang," Prof Shie Mannor, seorang ahli dalam pembelajaran mesin di Technion Israel Institute of Technology, mengatakan pada konferensi tersebut dan mengirim komentar melalui email kepada The Times of Israel. Namun penyebaran teknologi "masih membutuhkan perlindungan."

"Kecerdasan buatan memiliki potensi besar untuk diimplementasikan di mana-mana, tetapi masih dalam tahap awal," kata Mannor. Mengajar mesin untuk mengenali objek dan menandai mereka memakan waktu, dan sering tidak ada cukup data yang tersedia untuk dimasukkan ke dalam sistem untuk membuatnya bekerja secara akurat."

Mannor membawa contoh gambar pisang, yang dikenali mesin seperti itu. Tetapi ketika sebuah stiker kecil ditempatkan di dekat pisang, mesin yang sama itu mengidentifikasi pisang dan stiker itu sebagai pemanggang roti. 

"Ini dapat membuka peluang untuk serangan berbahaya pada algoritma pembelajaran mesin," katanya dalam komentar diemail ke The Times of Israel.

"Kami memiliki pembelajaran mesin di ujung jari kami, tetapi metodologi adalah kunci dan verifikasi dan validasi sangat penting dan dibutuhkan selama proses," katanya. 

"Kami masih tidak dapat mempercayai mesin untuk membuat perbedaan penting antara teroris dan non-teroris ... Kami akan melihat masalah ini dalam kendaraan otonom ketika mereka dikerahkan, dengan mungkin tuntutan hukum untuk mengikuti - dan di mana pun teknologi dibawa untuk beroperasi di lapangan." *

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved