Berikut 9 Fakta Jatuhnya Pesawat Lion Air JT-610 di Perairan Karawang
Berikut 9 Fakta Jatuhnya Pesawat Lion Air JT-610 di Perairan Karawang Hilang Kontak Hingga Ditemukan Puing.
Pihak PHE ONWJ membenarkan lokasi jatuhnya pesawat berada di dekat fasilitas milik PHE ONWJ.
Namun, tidak mengenai sarana dan prasarana Pertamina di sana.

Baca: Berikut Daftar Nama 20 Pegawai Kemenkeu yang Jadi Penumpang di Pesawat Lion Air JT-610
3. Pilot Sempat Meminta Kembali ke Bandara
Kapten pilot penerbangan pesawat Lion Air JT 610 sebelumnya sudah sempat meminta kembali ke Bandara ke bandara karena ada gangguan teknis.
Berdasarkan keterangan dari Plt Direktur Jenderal Perhubungan udara Pramintohadi Soekarno, kapten pilot tersebut bernama Bhavye Suneja.

Sebelum pesawat Lion Air JT 610 hilang kontak, pilot sempat meminta return to base (RTB) ke petugas pengawas Bandara Soekarno-Hatta.
Dilansir TribunStyle.com dari Kompas.com, permintaan pilot tersebut diungkapkan oleh Kepala Kantor SAR Pangkal Pinang Danang Priandoko.
"Sempat meminta kembali. Tapi rupanya tak kunjung tiba. Ternyata memang hilang kontak dan jatuh," kata Danang.
Pihak Corporate Secretary Airnav Indonesia, Didiet KS Radityo menceritakan kronologi sebelum pesawat Lion Air JT 610 hilang kontak.
"Sebelum hilang kontak, pilot sempat menghubungi jika mengalami kendala dan harus melakukan tindakan, namun pukul 06.33 WIB kita sudah kehilangan kontak," jelas Didiet.
4. Membawa 181 Penumpang
Pesawat Lion Air yang jatuh membawa 181 penumpang.
Hal itu diungkapkan oleh Kepala Humas Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Sindu Rahayu.
Pesawat tersebut membawa 181 penumpang, yang terdiri dari 178 penumpang dewasa, 1 penumpang anak-anak, dan 2 bayi.
"Pesawat membawa 178 penumpang dewasa, 1 penumpang anak-anak, dan 2 bayi dengan 2 pilot dan 5 FA (flight attendant),"ujar Sindu.