Begini Profil Lion Air JT 610 Yang Jatuh di Perairan Karawang: Boeing 737 MAX 8
Ini profil pesawat Lion Air JT-610 rute Jakarta-Pangkal Pinang yang jatuh di Perairan Karawang, Boeing 737 MAX 8.
Diameter mesin CFM LEAP-1B juga lebih besar 20 cm, sehinga menurut Boeing, menghasilkan thrust lebih besar.
Dengan demikian, konsumsi bahan bakar mesin CFM LEAP-1B diklaim 11-12 persen lebih hemat.
Biaya operasionalnya juga diklaim 7 persen lebih hemat dibanding mesin CFM56 yang dipakai varian 737 NG (Next generation).
Untuk membuat kabin menjadi lebih senyap, polusi suara (noise) yang dihasilkan oleh mesin CFM LEAP-1B juga sudah diturunkan.
Caranya, Boeing membuat desain penutup mesin bergerigi di bagian belakang.
Desain bergerigi ini (chevron-fringed) sama dengan yang dimiliki oleh mesin yang dipakai pesawat Boeing lainnya, yakni B787 Dreamliner dan B747-8 Intercontinental. Inilah ciri lain yang membedakan 737 MAX dengan 737 NG.
Selain dua di atas, aerodinamika dan mesin, terdapat juga peningkatan di sektor lain, seperti avionik, kokpit yang lebih ringkas, dan sebagainya.