Muhammad bin Smith
Habib Muhammad bin Smith Silaturahmi dengan Gubernur Olly Dondokambey: Torang Samua Ciptaan Tuhan
Habib Muhammad bin Smith Silaturahmi dengan Gubernur dan FKUB Sulut, Olly: Torang Samua Ciptaan Tuhan
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Aldi Ponge
"Terima kasih, selamat kepada semua, damai untuk semua, damai yang terindah," kata Habib Muhammad bin Smith
"Pertanyaan tak perlu terlalu banyak yang penting menghasilkan sesuatu yang rukun, damai, sejahtera dan kasih sayang," kata Habib Muhammad bin Smith
Hadiri Acara FKUB Sulut
Habib menyatakan, dirinya hadir untuk agenda keagamaan sekaligus bertemu dengan FKUB Sulut.
Ia merasa senang tiba di Manado.
"Saya lahir di Manado, sekolah di Manado, banyak teman saya di sini, ini kota yang penuh kedamaian," kata dia.
Manado Toleran
Tonaas Wangko Laskar Manguni Indonesia (LMI) Pdt Hanny Pantouw menyatakan aksi itu dilaksanakan untuk meluruskan opini yang beredar pasca-penolakan dua habib beberapa waktu lalu.
"Seolah dipelesetkan bahwa orang Manado antiagama tertentu. Padahal, kenyataannya tidak seperti itu," kata Hanny Pantouw
Baca: 7 Fakta di Balik Penolakan pada Habib Bahar & Al-athos di Manado, Alasan Ormas hingga Isi Ceramah
Menurut Pantouw, aksi itu penting demi perdamaian nasional. Pantouw mengakui sempat beredar hoaks yang menyebut Manado intoleran.
"Dengan ini kita buktikan bahwa Sulut aman," kata dia.
Habib: Saya lahir di Tinoor
Habib Muhammad bin Smith mengaku bagian dari Sulawesi Utara (Sulut).
"Saya lahir di Tinoor, kakek saya lahir di Sanger, 30 tahun saya sekolah di sini, saya kuliah di Unsrat," kata dia kepada Tribunmanado.co.id, Kamis (25/10/2018).
Dia mengaku sangat paham dengan falsafah orang Minahasa, yakni pakatuan wo pakalawiren, yang artinya semoga lanjut usia dan tetap lestari atau semoga panjang umur dan sehat atau sejahtera selalu.