Ratusan Siswa SMA N 2 Kotamobagu Unjuk Rasa Tolak Kepsek Baru
Ratusan siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Kotamobagu, Rabu (24/10/2018) sejak pukul 07.00 Wita menggelar unjuk rasa menolak kepsek baru
Penulis: Handhika Dawangi | Editor: Indry Panigoro
TRIBUNMANADO.CO.ID, KOTAMOBAGU - Ratusan siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Kotamobagu, Rabu (24/10/2018) sejak pukul 07.00 Wita menggelar unjuk rasa di halaman sekolah yang beralamat di Kelurahan Mogolaing Kecamatan Kotamobagu Barat.
Siswa kelas sepuluh, sebelas, dan dua belas ini berunjuk rasa menolak adanya kepala sekolah baru.
Baca: Ratusan Penambang Bakan Unjuk Rasa di Polres Kotamobagu
Pada aksi ini siswa memegang berbagai macam spanduk bertulisan aspirasi mereka.
Di antaranya,
Maaf anda ditolak, jangan ada dia di antara kita, Smandu bukan tempat sampah, kami bersatu bukan untuk menentang tetapi untuk berjuang, kami menolak kepala sekolah yang penuh drama, kenapa harus smandu yang jadi tumbal, kami butuh pemimpin yang jujur.
Baca: Wawali Kotamobagu Minta Dishub Tertibkan Parkir Liar
"Tolak, tolak, tolak, tolak kepsek baru. Pertahankan, pertahankan,"kata-kata tersebut yang terus terdengar dari para siswa yang berunjuk rasa.
Baca: Penambang Bakan Gelar Aksi Damai di Pemkab Bolmong
Septian Paluda Ketua Majelis Perwakilan Kelas (MPK) SMA N 2 Kotamobagu mewakili siswa lainnya mengatakan unjuk rasa ini sebagai bentuk penolakan terhadap adanya kepala sekolah yang baru.
Baca: BNNK Manado Geledah Tas Milik Siswa SMA Negeri 8 Manado
"Ini spontan kami laksanakan. Tadi malam kami semua persiapkan semua properti yang ada. Tadi pagi bahkan guru-guru kaget. Ini inisiatif kami siswa, tidak ada sangkut paut dengan guru," ujar siswa kelas 12 ini kepada Tribun Manado.
Ivan Manggo Wakil Ketua MPK SMA N 2 juga mengatakan hal senada. Menurut dia jika memang kepala sekolah akan diganti mereka tidak mau dengan oknum kepsek yang dimaksud.
Baca: Viral! Sambil Mengayuh Sepeda, Siswi SMK Karanganyar Jual Cilok
"Jika pak Masyuri mau dingantikan jangan dengan kepsek ini yang sudah bermasalah. Jika permohonan kami tidak dipenuhi, maka kami akan turun ke jalan. Dan akan gelar aksi yang lebih besar lagi sampai kami dipenuhi," ujar dia. (dik)