Kehadirannya di Manado Ditolak Ormas Adat, Habib Hanif Al-athos Sebut tak Ada Agenda Politik
Usai Muhammad Bahar Bin Ali Bin Smith dan Muhammad Bin Abdurrahman Al-Athos memberi sambutan dan tausyiah Acara haul
Penulis: | Editor: Aldi Ponge
Laporan Wartawan Tribun Manado David Manewus
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Meski ditolak massa gabungan ormas adat Minahasa saat tiba di Bandara Sam Ratulangi, Habib Muhammad Bahar bin Ali bin Smith dan Habib Muhammad Hanif bin Abdurrahman Al-Athos sampai juga di venue acara di Masjid Habib Alwi bin Smith di Kelurahan Karame, Kota Manado, Senin (15/10) malam.
Seperti diketahui, kedua habib datang ke Manado untuk menghadiri acara Tabligh Akbar Haul Akbar ke 7 Al Habib Ali bin Abdurrahman Smith dan Doa Akbar untuk bangsa Indonesia dan Doa Bersama untuk Palu dan Donggala di Masjid Habib Alwi bin Smith di Kelurahan Karame kemarin malam.
Massa menolak kehadirian kedua habib karena menurut mereka dua ustaz itu dalam tausiah-tausiahnya sering mengungkapkan hal-hal yang intoleran dan anti-NKRI. Mereka menolak Tanah Toar Lumimuut jadi ajang penyebaran paham radikalisme. Mereka ingin Sulut tetap toleran, rukun, dan damai.

Di acara tabligh akbar, Habib Bahar sempat menyampaikan kata sambutan yang kemudian dilanjutkan dengan tausiah dari Habib Hanif sebelum doa untuk bangsa Indonesia, khususnya doa bersama untuk korban pascagempa bumi di Palu dan Donggala, dipanjatkan.
Kedua habib tiba di venue acara sekitar pukul 23.30 Wita. Usai rangkaian acara doa bersama, mereka makan malam secara tertutup di rumah keluarga Muhammad Bahar bin Ali bin Smith di samping mesjid.
Habib Muhammad Hanif bin Abdurrahman Al-Athos sempat melayani wawancara reporter Tribunmanado.co.id dan Kompas di depan rumah.
Baca: Kehadirannya Ditolak Ormas Adat, Habib Bahar bin Smith: Kita Orang Manado
Baca: Massa Merangsek ke Karame Minta Tokoh 212 Dipulangkan, Wakapolda Sulut Ajak Dialog
Habib Hanif mengatakan bahwa mereka datang ke Manado tanpa ada agenda politik.
"Kami datang untuk berdoa. Saya undangan, tapi Habib Bahar memang tuan rumah," kata Habib Hanif.
Wawancara akhirnya terhenti, karena massa di sekeliling terlihat sensitif dan Habib Hanif diminta oleh panitia segera masuk ke dalam rumah.

Baca: 7 Fakta di Balik Penolakan pada Habib Bahar & Al-athos di Manado, Alasan Ormas hingga Isi Ceramah
Teriakan "Mereka so di sini" dari massa di luar terdengar memecah malam.
Tengah malam, massa berangsur-angsur datang dalam jumlah besar ke kawasan Jalan Martadinata Paal Dua. Lalu lintas pun mulai macet.
Baca: Massa Adang Dua Ustaz Akhirnya Membubarkan DIri, setelah Ada Jaminan dari Wakapolda Sulut
Saat massa mulai membesar, Tribunmanado.co,id menghindar dengan mengikuti jalan belakang hingga masuk ke kawasan Kanaka.
Di Miangas kendaraan tak bisa lewat, karena luberan massa. Polisi meminta para pengendara untuk mengikuti jalur di Dendengan Dalam.
Massa gabungan ormas adat Minahasa ditengarai berdatangan dari berbagai daerah di Sulut.
Baca: Ini Pernyataan Ketua MUI Sulut, Terkait Demo Tolak Tokoh 212 di Bandara Sam Ratulangi
Polisi anti huru hara tampak berjaga di pertigaan masuk jalan ke Ternate Tanjung, Ketang Baru, dan Karame. Bahkan, aparat berseragam cokelat ini sempat berhadap-hadapan dengan massa.