Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Ini Fakta di Balik Viralnya Video Acara Dugaan LGBT di Mal Magelang

Publik Magelang dan sekitarnya sempat ramai membicarakan sebuah kegiatan di pusat berbelanjaan Artos Mall Magelang

Editor: Aldi Ponge

"Kami selaku Utopia EO meminta maaf atas kejadian tersebut dan tidak akan mengulanginya lagi di kemudian hari. Kami juga meminta maaf kepada manajemen Artos Mall atas kejadian tersebut hingga meresahkan banyak warga, serta hal ini dapat menjadi pelajaran bagi kami," ungkap Yossi.

Tak ada unsur pornoaksi

Sementara itu, Polres Magelang telah melakukan penyelidikan dengan memeriksa 13 orang saksi dari menajemen Artos Mall, penyelenggara dan penonton. Sejauh ini, polisi menyimpulkan bahwa acara tersebut tidak mengandung unsur pornoaksi sebagaimana informasi yang beredar luas.

"Kami telah meminta penjelasan pihak manajemen mal, dan saksi-saksi. Sejauh ini kami tidak menemukan adanya peristiwa pidana dalam bentuk pornoaksi pada acara tersebut," kata Kapolres Magelang AKBP Hari Purnomo.

Hari menjelaskan, kegiatan tersebut merupakan permainan atau lomba makan permen yang diikuti oleh pesersta lomba menari ala Korea.

“Tidak ada sentuhan antar bibir atau ciuman dalam kegiatan itu. Itu hanya games. Memang modelnya makan Pocky berpasangan dan siapa yang sisa makanannya paling sedikit, dia yang menang,” paparnya.

Hari juga memastikan bahwa tidak ada pembubaran paksa acara tersebut oleh sebuah ormas seperti informasi yang telah viral di media sosial. Faktanya, kepolisian menghentikan acara itu karena ternyata penyelenggara tidak mengantongi izin keramaian.

Pembubaran berlangsung persuasif dan damai, bahkan penyelenggara sendiri senang hati membongkar panggung setelah melalui kesepakatan bersama.

"Kami (polisi) datang duluan ke lokasi, meminta keterangan saksi, baru kemudian ormas datang. Penyelenggara sendiri yang membongkar panggung serta ornamen-ornamen kegiatan itu disaksikan oleh petugas dan pihak ormas," jelasnya.

Polisi saat ini sedang mendalami kasus ini dengan melibatkan saksi ahli dari kalangan psikolog, termasuk mencari tahu siapa yang menyebarkan gambar di media sosial sehingga timbul keresahan masyarakat.

“Yang tahu itu acara LGBT kan psikolog. Kita akan minta mereka sebagai saksi ahli," katanya.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 2
Tags
LGBT
video
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved