Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

6 Wanita Ini Berjuang 8 Jam Keluar dari Lumpur Petobo Palu, Ini Kisahnya

Baru saja Desi Mahfudzah (20) menggantungkan handuk di kamar mandi, ketika mendadak rumahnya ambruk ditelan lumpur dari perut bumi Petobo.

Editor: Aldi Ponge
Internet
Lumpur yang keluar dari perut bumi pasca-gempa bermagnitudo 7,4 menenggelamkan rumah-rumah di Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Sulawesi Tengah. 

Nani dan keluarganya pun meneruskan perjalanan dengan perasaan sedih. Mereka banyak menjumpai orang-orang yang sudah kelelahan, diam terpaku.

Tanah Keras

Malam makin larut, dinginnya lumpur itu lama-lama mereka tak rasakan lagi. Semangat mencari keselamatan terus bergelora, hingga akhirnya mereka menemukan tanah yang keras.

“Kami ambruk kelalahan dan orang-orang yang berada di atas menolong kami, membasuh kami dengan air bersih meskipun rumah mereka telah roboh. Kami diberi baju,” ujar Desi.

Saat menemukan tanah keras itu, jam menunjukkan pukul 02.00 Witai. Ini berarti mereka telah berjuang dalam lumpur selama 8 jam. Mereka selamat dari petaka lumpur itu.

“Keesokan, saat lumpur mulai mengeras saya menyaksikan banyak orang yang tertimbun, ada yang terlihat hanya kepalanya, ada yang menyisakan tangannya, semua sedih. Ini bencana yang dahsyat,” ujar Desi.

Kini Desi dan keluarganya mengungsi di Petobo bagian atas, sebuah padang luas yang hanya ditumbuhi semak. Ayahnya yang tukang kayu membuat rumah panggung sederhana.

PT Jiwasraya, perusahaan asuransi BUMN, telah memberi bantuan. 

Rumah kayu itu menjadi tempat tinggal sementara. Tidak jauh dari lokasi itu, berderet tenda-tenda pengungsi yang senasib dengan mereka. 

TAUTAN AWAL, https://regional.kompas.com/read/2018/10/13/07212691/kisah-6-wanita-berjuang-8-jam-keluar-dari-neraka-lumpur-petobo

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved