Jokowi Terima Dua Kali Standing Applause: Pidato di Acara IMF-World Bank
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendapat dua kali "standing applause" saat berpidato pada acara Annual Meeting IMF World Bank Plenary,
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendapat dua kali "standing applause" saat berpidato pada acara Annual Meeting IMF World Bank Plenary, di Bali Nusa Dua Convention Center, Bali.
Presiden Jokowi dalam pidatonya menyampaikan kepada para pemimpin keuangan dunia untuk waspada dan meningkatkan kerjasama dalam menghadapi perkembangan ekonomi global saat ini.
Presiden Jokowi mengibaratkan gejolak perekonomian global yang saat ini sedang berlangsung bak series 'Game of Thrones'. "Akhir-akhir ini, hubungan antar negara-negara ekonomi maju, semakin lama semakin terlihat seperti "Game of Thrones," ucap Jokowi.
Jokowi menjelaskan kondisi negara-negara saat ini banyak terjadi perselisihan antara negara-negara maju hingga dampaknya bagi perekonomian negara lain seperti negara berkembang.
Tanpa disadari jika perselisihan membuat negara-negara di dunia melupakan hal penting, yakni kondisi yang lebih berdampak bagi masyarakat dunia. Seperti perubahan iklim, penyakit, sampah plastik, dan persoalan lingkungan lainnya.
Jokowi mengibaratkan apa yang terjadi saat ini seperti dalam Film Game of Thrones. Di mana para negara-negara besar tengah sibuk berperang tanpa memikirkan risiko yang terjadi dari perang itu.
"Hubungan ekonomi negara maju semakin lama semakin terlihat seperti Game of Thrones, balance of power dan aliansi antara negara ekonomi maju seperti mengalami keretakan. Lemahnya koordinasi membuat terjadi banyak masalah, seperti peningkatan harga minyak, kekacauan mata uang dialami negara berkembang," kata Jokowi.
Jokowi juga mengingatkan seluruh pejabat dunia yang hadir dalam acara IMF-World Bank (WB) 2018 mewaspadai fenomena baru yang mengancam ekonomi. Ancaman tersebut, kata dia, datang setelah para pemangku kebijakan di dunia berhasil menyelamatkan ekonomi dari krisis keuangan.
Menurut Jokowi, laporan dari Christine Lagarde menyebut ekonomi negara masih dibayangi perbaikan data ekonomi Amerika Serikat (AS). Jokowi menyebut ekonomi saat ini seperti 'winter is coming' atau yang dikenal dalam serial 'Game of Thrones'.
"Perang dagang semakin marak dan inovasi teknologi mengakibatkan banyak industri terguncang, negara-negara yang tengah tumbuh sedang mengalami tekanan pasar yang besar, dengan banyak masalah perekonomian dunia sudah cukup kita mengatakan bahwa winter is coming," ujar Jokowi.
Sarankan Nyanyi Dangdut
Presiden Joko Widodo mengatakan, orang Indonesia termasuk orang yang paling bahagia di dunia. Jokowi pun mengajak para pimpinan dunia untuk terus datang ke Indonesia demi mencari kebahagiaan.
"Jadi, jika ingin mencari kebahagiaan, saya bilang ke mereka, "Anda datang ke tempat yang tepat, Indonesia," ujar Jokowi.
Jokowi mengatakan itu di depan peserta forum Tri Hita Karana di sela-sela pertemuan tahunan IMF-Bank Dunia di Nusa Dua, Bali. Dalam pertemuan tersebut, Jokowi sempat bertanya kepada para hadirin apa yang menyebabkan mereka bahagia.
Jokowi juga mempersilakan para tamu untuk mencari informasi langsung dari rakyat Indonesia kenapa mereka merasa bahagia. "Silakan cari tahu sendiri. Mungkin Anda dapat berjalan-jalan ke beberapa tempat di Indonesia dan menghabiskan uang dollar Anda sebagai turis untuk mencari tahu," ujar Jokowi.
Tetapi, kata Jokowi memberi saran, salah satu cara untuk menjadi bahagia adalah mendengarkan musik dangdut."Saya hanya beri satu saran, dengarkan musik dangdut. Itu salah satu musik paling menyenangkan di dunia," kata Jokowi.
Dipuji Bos IMF
Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde terkejut dan memberikan pujian kepada Presiden Jokowi atas pidatonya tersebut. Lagarde juga memuji keramahan rakyat Indonesia dimanapun berada.
"Saya ingin berterima kasih pada Jokowi karena menaikkan standar dalam memberi pidato yang hebat dan meyakinkan. Wow," ucap Lagarde.
Selain itu President World Bank Jim Yong Kim juga memuji pidato presiden Jokowi dalam sambutannya. Terpisah, Juru Bicara Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Misbakhun, menilai pidato Presiden Joko Widodo dalam pertemuan tahunan International Monetary Fund (IMF) dan Bank Dunia telah menunjukkan sikap berdaulat Indonesia yang diakui dunia.
Misbakhun menilai, Presiden Jokowi telah berhasil menunjukkan 'standing position' Indonesia sebagai negara yang berdaulat lewat tamsil serial televisi 'Game of Thrones'.
"Presiden Jokowi ingin menyampaikan pesan bahwa Indonesia punya sikap yang jelas dalam mengatur kedaulatan ekonominya,"kata Misbakhun.
"Pesan itu disampaikan dengan sangat halus tapi penuh makna lewat simbolisme Game Of Thrones, tidak ada keinginan menggurui sehingga isi pesan bisa sampai kepada para seluruh yang hadir,"ujar Misbakhun.
Misbakhun yang hadir langsung pada pembukaan Annual Meeting IMF & World Bank mengaku menangkap atmosfer luar biasa dari pada delegasi dan peserta dalam menyimak pidato Presiden Jokowi. Menurut Anggota Komisi XI DPR ini, isi pidato Presiden Jokowi mampu menggugah emosi.
"Posisi duduk saya hanya terpisah empat baris kursi dari posisi Presiden Jokowi berpidato. Saya menjadi saksi mata langsung dan menangkap atmosfer di ruang pertemuan, baik emosinya ataupun suasana kebatinannya," ujar Misbakhun.
Misbakhun menjelaskan, substansi pidato Jokowi memang penuh simbol dan makna. Presiden Jokowi, kata Misbakhun, mengangkat kisah Game of Thrones untuk mengajak dunia berefleksi soal konflik kepentingan antarkekuatan besar yang saling mempertahankan arogansi kelompoknya sendiri.
Tapi, perang besar justru merusak kekuatan-kekuatan yang bersaing.
Misbakhun menyebut tamsil yang disampaikan Presiden Jokowi itu sesuai kenyataan.
"Sehingga delegasi peserta pertemuan tahunan itu benar-benar terkesima dan terkejut dengan cara Presiden Jokowi menggambarkan konflik perdagangan dunia saat ini, khususnya yang dimotori kekuatan AS dan China," kata dia.
Kepala Divisi Advokasi dan Hukum Ferdinand Hutahaean mengkritik pidato Presiden Joko Widodo dalam forum pertemuan Indonesia Monetary Fund-Bank Dunia.
Ia mempertanyakan maksud Presiden Jokowi yang membandingkan kondisi dunia saat ini dengan serial televisi, Game of Thrones. Ferdinand menilai Jokowi telah mencampuradukkan kondisi nyata yang rumit dengan dunia khayalan.
"Ini kan Pak Jokowi adalah presiden yang banyak mengkhayal seperti Donald Trump, banyak mengambil cerita-cerita khayalan," kata Ferdinand.
Ferdinand menyebut, sudah beberapa kali Jokowi mengkhayal. Ia menyinggung mengenai pernyataan Jokowi pada 2015 lalu, yang menyebut bahwa ekonomi Indonesia akan segera meroket. "Sama seperti beliau berkhayal ekonomi meroket di bulan September (2015), tapi tak kunjung meroket," kata Ferdinand.
Ferdinand pun menilai bukan hal yang istimewa apabila Presiden Jokowi mendapat standing applause dari peserta IMF-Bank Dunia. "Namanya khayalan itu sering mendapat tepuk tangan, standing applause. Karena memang dilihat seorang anak kecil yang mampu bercerita hebat, itu pasti mendapat tepuk tangan," kata dia. (Tribun Network/fia/kps/mal)