4 Fakta di Balik Gempa Sumenep, Dampak hingga Santunan Korban Meninggal
Warga di Sumenep, Jawa Timur, panik dan berlarian keluar rumah saat terjadi gempa magnitudo 6,4
Selain korban jiwa, banyak bangunan milik warga mengalami kerusakan, khususnya di Kecamatan Gayam Pulau Sapudi, Bluto, Kalianget, dan Kecamatan Batang-Batang.
3. Para korban luka dirawat di Puskesmas
Para korban luka di Sumenep, Jawa Timur, dirawat di dua Puskesmas di Sumenep, yakni Puskesmas Nonggunong dan Puskesmas Gayam. Kedua puskesmas tersebut berada di Kepulauan Sapudi.
Informasi yang diterima PCNU Sumenep melalui pengurus Majelis Wakil Cabang NU Kecamatan Gayam, ada tujuh korban luka yang selamat.
Mereka adalah Aswiya (65) asal Desa Pancor, Sudik (60) asal Desa Pancor, Nasia (55) asal Desa Prambanan, Lihami (70) asal Desa Nyamplong, Muhawiyah (60) asal Desa Prambanan, Muhama (65) asal Desa Prambanan dan Samsu (65) asal Desa Prambanan.
"Mereka tak sempat menyelamatkan diri sehingga tertimpa reruntuhan bangunan," kata Panji Taufik, Ketua PCNU Sumenep, kepada Kompas.com, Kamis (11/10/2018).
4. Gubernur Jawa Timur Soekarwo berangkat ke Sumenep
Kepala Biro Humas Pemprov Jawa Timur Aries Agung Paewai mengatakan, Gubernur Soekarwo, berangkat ke sejumlah wilayah yang terkena dampak gempa.
Sebelumnya, Soekarwo meminta pendataan jumlah korban luka maupun meninggal dunia serta kerusakan bangunan segera dilakukan.
"Pak Gubernur langsung telepon Camat Gayam tentang kondisi di sana. Beliau juga sudah rapat jam 7 tadi dengan kepala OPD," kata Aries.
Selain itu, korban meningal dunia akan mendapat santunan sebesar 5 juta rupiah dari Pemprov Jawa Timur.
"Hari ini tim lengkap langsung berangkat untuk melakukan rehabilitasi semua dan masyarakat tidak boleh menunggu lama, harus segera teratasi," tuturnya.