Gempa Sulawesi Tengah
Perlihatkan Tsunami Terjang Jembatan Kuning di Palu, Lukisan 4 Tahun Lalu Viral karena Jadi Nyata
Sebuah lukisan digital Jembatan Kuning yang dibuat 4 tahun lalu mendadak viral karena menjadi kenyataan, jembatan itu kena tsunami.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Sebuah lukisan digital tentang Jembatan Kuning yang dibuat empat tahun lalu mendadak viral karena menjadi kenyataan, jembatan itu kena tsunami yang melanda Donggala, Palu, dan Sigi, Sulawesi Tengah.
Lebih dari 1.600 warga meninggal dunia dalam gempa dan tsunami itu. Kini, musibah itu sedang ditangani pemerintah.
Seorang pria yang bekerja di bidang design grafis asal Toaya, Kecamatan Sindue, Kabupaten Donggala, mengunggah sebuah lukisan digital pada 2014 tentang Kota Palu yang mengalami bencana tsunami.
Pria itu melukis dengan aplikasi photoshop dan menguploadnya di akun media sosial Facebooknya dengan nama akun Abee Zam-Zami Djalaludin.
Abee yang lulusan Jurusan Art design di Universitas Negeri Jakarta mengunggah karyanya 4 Juni 2014.
Lukisan itu berupa 3 orang bocah laki-laki dan juga kuda putih yang sedang berlarian ketika tsunami datang.
Ketiga bocah ini pun berusaha berlari sekencang mungkin demi bisa selamat dari tsunami tanpa melihat ke belakang.
Tak hanya itu, di belakang ketiga bocah itu, terlihat dahsyatnya tsunami meluluhlantakkan pemukiman.
Bahkan, jembatan yang tadinya begitu kokok tegak berdiri langsung ambruk diterjang tsunami.
Mobil-mobil mewah yang sedang berada di atas jembatan tersebut pun juga ikut terombang-ambing oleh tsunami.
Dalam lukisan itu juga diperlihatkan ada mobil yang terbakar.
Abee, sang pemilik akun Facebook ini tak menuliskan caption apapun terkait lukisan yang kini sedang jadi bahan perbincangan.
Ia hanya menandai beberapa orang temannya.

Akan tetapi ketika melihat kolom komentar, Abee yang juga editor di Amasei Creative Toaya mengaku melukis bencana tsunami ini karena berawal dari mimpi.
Hal itu berawal dari salah seoarang temannya yang menanggapi soal lukisan yang menggambarkan tsuanmi di Palu.
Nurul Huda: "Na tsunamimo Palu lee"