Feature
Jadi Kepsek Berarti Harus Ngutang
Menjadi Kepala Sekolah berarti harus berhutang. Pameo itu tren di seantero sekolah di Manado akhir-akhir ini.
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Indry Panigoro
Namun dana BOS ternyata tidak cair pada saat itu.
"Padahal sudah dijanjikan cair," katanya.
Seorang kepsek lainnya mengaku listriknya hampir dicabut oleh PLN karena sudah nungggak pembayaran selama beberapa bulan.
Mengandalkan kemampuan berdiplomasi, PLN berhasil dibujuk untuk memberi kelonggaran waktu pembayaran.
"Waktu itu saya sudah hopeless, pinjam ke teman kepsek tapi mereka juga alami kesulitan yang sama, untung saja saya bisa membujuk kepala PLN," kata dia.
Sebut dia, tunggakan listrik sekolah itu sudah puluhan juta.
Ia tak paham kenapa dana BOS belum juga cair.
"Pertanggung jawaban sekolah saya sudah dimasukkan, kok belum cair," kata dia.
Pameo lainnya untuk menyentik kesusahan para kepsek akibat dana bos belum cair adalah
"Menjadi Kepsek Harus Jual Harta".
Tak mau berhutang, beberapa kepsek terpaksa menjual barang berharga miliknya.
"Gelang dan cincin mas sudah saya jual, bahkan milik suami saya juga sudah dijual untuk ongkosi sekolah," kata seorang Kepsek SMP di Manado.
Untuk menagih uang komite, ia tak berani.
Ada ombudsmen yang memantau.
"Sekolah ini hanya diongkosi dengan uang dari penjualan barang berharga milik saya dan pinjaman sedikit, tak ada yang bisa kami lakukan untuk mengembangkan sekolah, kami ibarat orang miskin yang makan sekedarnya hanya demi bertahan hidup," kata dia.