Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Napiter Panji Sadar Indonesia Bukan Ladang Berjihat

Panji Koko Kusumo salah satu narapida teroris (napiter) penghuni Lapas Kelas IIB Tondano tampak lesuh dan selalu tertunduk

Penulis: | Editor:
TRIBUNMANADO/FERDINAND RANTI
Panji Koko Kusumo salah satu narapida teroris (napiter) penghuni Lapas Kelas IIB Tondano 

Laporan Wartawan Tribun Manado Ferdinand Ranti

TONDANO, TRIBUNMANADO.CO.ID - Tampak lesuh dan selalu tertunduk, itulah perilaku Panji Koko Kusumo salah satu narapida teroris (napiter) penghuni Lapas Kelas IIB Tondano, Kabupaten Minahasa, Provinsi Sulawesi Utara.

Tribun Manado menyambangi, Lapas yang berlokasi di Kelurahan Papakelan tersebut, Sabtu (6/10/2018).

Meski sebagai Napiter, ia berbaur dan bercengkrama dengan warga binaan lainnya.

Ruang berukuran 2x3 cm ia tempati untuk tidur bersama dengan warga binaan lainnya, ia menceritakan dan mulai sadar bahwa Kerukunan antar umat manusia dan beragama sangatlah baik.

"Saya mulai menyadari saat saya dipindahkan di Lapas Kelas IIB Tondano ini, bersama teman-teman penghuni Lapas saling suport meskipun kami berada disini, kerukunan agama disini sangat erat, dengan semboyan Si Tou Timou Tumou Tou, orang hidup untuk menghidupkan orang lain itu sangat terlihat di Kabupaten Minahasa Provinsi Sulawesi Utara," Kata pria berkacamata itu.

Ia senang bisa mendapatkan remisi dua bulan, raut wajahnya tampak senang dan gembira ketika menceritakan remisi diberikan padanya pada Hari Ulang Tahun ke-73 Republik Indonesia, Jumat (17/08/2018).

"Syukur Alhamdulillah.Senang pastinya dapat remisi," katanya.

Menjadi seorang teroris, ia mengaku bukan karena hasutan orang lain, murni dari pribadi dirinya.

"Waktu itu saya jadi teroris karena kemauan saya dan tidak ada hasutan dari orang lain. Saya sadar bahwa Indonesia bukan ladang berjihat, indonesia banyak pemahaman banyak aliran dan banyak organisasi dan agama," Kata dia.

Setelah bebas nantinya, ia mengaku akan kembali ke negara seutuhnya, mematuhi pada hukum yang berlaku membuat usaha kecil dan keluarga baru, membantu orang tua.

"Harapan NKRI bertanggungjawab, amanah disiplin dan adil," katanya.

Ia mengatakan suasana minahasa sejuk dan antar narapidana kompak.

Ia berharap agar teman-temannya yang masih berada di jalan sesat, agar segera bertobat untuk ke jalan yang benar.

"Jangan buat Indonesia menangis, sadar karena Praksis Demokrasi Indonesia Berlandaskan Pancasila dan UUD NKRI 1945," ujar dia.

Halaman
12
Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved