Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Ini Pemuka Agama Pertama yang Membaptis di Wilayah Sulut, Simak Kisahnya!

Pastor Diogo de Magelhaes SJ menjadi pemuka agama pertama yang membaptis di wilayah Sulawesi Utara (dulu belum ada provinsi).

Penulis: | Editor: Alexander Pattyranie
TRIBUN MANADO/DAVID MANEWUS
Saat Perayaan Puncak Yubileum 150 tahun. 

"Orang-orang Portugis diterima dengan senang hati di Manado. Semua orang minta dibaptis," katanya mengutip Magelhaes.

Pastor Joko mengatakan Magelhaes tinggal 14 hari di Manado untuk memberikan katakese dasar.

Sesudah itu ia membaptis raja Manado dan 1500 bawahannya.

"Menurut Hub. Jacobs dalam Dokumenta Malucentia halaman 63 dikatakan bulan Mei 1563 Pastor Diogo Magelhaes belayar ke Manado membaptis raja Manado, Siau, mengunjungi Bolaang, Kaidipan, dan Toli-toli. Gorontalo minta juga dibaptis. Magalhaes kembali ke Ternate bulan November dan ia membawa serta raja Manado untuk mengunjungi Ternate sampai bulan Mei tahun 1564," ujarnya.

Ia mengatakan saat Magelhaes di Manado, Raja Siau yang kebetulan waktu itu berada di Manado ikut dibaptis.

Sesudah itu Magelhaes melanjutkan pelayaran ke daerah Bolaang di pantai utara.

"Raja Bolaang juga minta dibaptis, namun Magelhaes belum melaksanakannya karena raja itu baru saja masuk Islam. Selanjutnya ia menuju Kaidipan dan ada 3000 penduduk di pantai meminta untuk dibaptis, namun Magelhaes hanya membaptis beberapa kepala suku saja," katanya.

Pastor Joko mengatakan Pastor Magelhaes tinggal 14 hari juga di Kaidipan dan membaptis 2.000 orang di sana.

Sekembalinya ke Manado, ia bermaksud mau menyeberang ke Siau, namun karena ia tergantung pada rute perjalanan kapal yang ditumpanginya, maka ia tidak bisa ke Siau.

"Magelhaes mempunyai harapan baik dari karya misi di Sulawesi Utara (sekarang), meskipun pendapatnya tentang suku bangsa di situ kurang positif. Namun ia berpendapat bahwa di Manado harus menjadi pusat misi dan dilayani oleh dua imam," tuturnya.

Pastor Joko menuturkan Pastor Magelhaes sadar bahwa membaptis saja tidak cukup.

Diperlukan pelajaran agama lebih baik.

"Magelhaes bekerja di Manado selama 20 bulan," ujarnya.

Pastor Tinangon mengatakan baptisan pertama oleh De Casteo itu terkesan hilang tanpa jejak.

Akan tetapi ternyata 25 tahun setelah itu ada baptisan massal tahun 1563  atas "raja" Manado  yang diberi nama Jeronimo dan 1500 rakyatnya oleh Pater Diogo de Magelhaes.

Halaman
123
Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved