Gempa Sulteng
Timothy Mononutu Berduka Kembali Kehilangan Saudaranya
Meninggalnya sang kakak Glen Mononutu, terasa sangat tragis bagi Timothy Mononutu. Pasalnya, ini kehilangan yang kedua bagi Timothy
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: David_Kusuma
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Meninggalnya sang kakak Glen Mononutu, terasa sangat tragis bagi Timothy Mononutu.
Pasalnya, ini kehilangan yang kedua bagi Timothy. "Sebelumnya saya kehilangan kakak saya, dan kini Glen," kata dia.
Sebut Timothy, mereka bersaudara tiga. "Kini tinggal saya sendiri," beber dia.
Timothy mengatakan, hubungan ia dan adiknya sangat dekat
kendati keduanya tinggal berjauhan. "Ia kuliah di Jakarta," kata dia.
Sang adik di mata Timothy adalah figur yang suka tantangan. Ia menekuni paralayang sejak enam tahun lalu. "Ia diajak Pingkan Mandagi," kata dia.
Seperti diberitakan, kabar meninggalnya Glen Mononutu (20) lebih dahulu diketahui sang ayah Bartolomeus Mononutu.
Mononutu ikut tim pencarian korban paralayang Sulut yang tertimbun di Hotel Roa Roa Palu.
Senin siang, ada dua jenazah ditemukan. Di samping seorang jenazah diketemukan dompet, tas dan parasut milik Glen.
"Parasut itu diberikan ayahnya," kata James Sela, paman Glen.
Dikatakan Sela, Bartolomeus mengikuti proses identifikasi di rumah sakit setempat.
James membeber, ayah dan ibu Glen sebenarnya berencana ikut
anaknya ke Palu.
"Namun tiba-tiba Bartolomeus dapat panggilan tugas ke Jakarta," ujar dia.
Menurut James, beberapa hari sebelum peristiwa nahas itu,
Glen sempat menghubungi ayahnya. "Ia katakan maaf pa tidak beritahu," katanya.
Glen sempat berbicara kepada ibunya beberapa jam sebelum
kejadian nahas itu.
"Ia katakan sangat lelah ma, mau istirahat dulu, kemudian ibunya hubungi lagi tapi tidak tersambung," kata dia.